Tujuh Puluh Tiga

118K 13.4K 6K
                                    

Azka dan kawan kawan kini tengah berada di rooftop sekolah, kelimanya membolos pelajaran hingga waktu istirahat tiba, nampak Azka dan Zeyan yang tengah tertidur, sementara tiga lainnya sibuk dengan ponselnya masing masing.

Riko membelalakkan matanya saat game Angela di ponselnya memasuki level baru, dirinya speechless tak menyangka dalam kurun waktu dua jam bisa menyelesaikan level sebelumnya.

"Dika omegottt! Gue seneng banget sumpah, my lope lope Angela masuk lepel baru" pekiknya kencang seraya mengguncang kuat bahu Dika yang duduk di sampingnya.

Melihatnya, Diego menggeleng pelan, agak miris sih, pasalnya Angela yang dimainkan Riko baru memasuki level dua.

Tak ada respon yang di berikan Dika, lelaki itu lanjut saja bermain tanpa memperdulikan Riko yang terus memanggilnya.

"HEH DIKA! LO GUE PANGGILIN JUG__"

"Lo ngarep gue tanggepin, pengen pansos dasar lont*"

Riko shock, bahkan Diego pun sampai menjatuhkan ponselnya mendengar ucapan Dika yang mungkin lebih tepatnya hinaan.

"Kena mental gak Lo?" Tanya Dika seraya tersenyum menggoda dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Anj**g, setan, bab*, Lo Dika" umpat Riko seraya menoyor kepala lelaki itu hingga sang empu ambruk ke samping.

"E buset, badan gue udah kering kerempeng begini masih aja Lo ambrukin, untung masih utuh, coba kalau tangan gue ilang satu" dumelnya yang  justru membuat manusia yang masih hidup di sana menghelakan nafasnya.

"Kejauhan opini Lo!" Ujar Diego seraya melempar minuman kaleng yang sudah habis.

"Eits, gak kena sayang" ejek Dika yang berhasil menghindar.

Riko yang melihatnya tersenyum miring, lelaki itu kemudian mengambil plastik hitam di bawahnya lantas menutup kepala Dika menggunakan plastik tersebut.

"Omegottt, mas aku masih SMP, jangan culik aku, lepaskan aku mas" sangat menjijikkan ya.

Diego dan Riko bergidik ngeri mendengarnya "NAJIS ANJ**G" pekik keduanya kompak.

Sontak kedua manusia yang tengah terlelap itu seketika terbangun dengan mimik wajah seperti orang kebingungan.

Azka memutar jengah bola matanya "Berisik Lo pada!" Kesalnya, ia tak habis pikir, ketiga sahabatnya ini akan selalu berisik jika di satukan, rasanya seperti ada sepuluh orang yang berbicara.

"Maklum ya ka, Diego sama Riko emang agak sedikit..." Dika melanjutkan ucapannya dengan gerakan tangan yang membentuk garis miring di keningnya.

Zeyan terkekeh singkat "ya Lo juga" ucapnya.

"Dasar gak tau diri" ejek Riko dan Diego pada Dika yang hanya dibalas dengan cibiran singkat.

Seketika semuanya diam saat Azka mengangkat ponselnya yang berbunyi, raut wajah lelaki itu nampak serius namun pada akhirnya sebuah senyuman manis terukir indah di bibirnya.

Seketika semuanya diam saat Azka mengangkat ponselnya yang berbunyi, raut wajah lelaki itu nampak serius namun pada akhirnya sebuah senyuman manis terukir indah di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang