Dua Puluh Tujuh

209K 17.7K 894
                                    

Azka menggeram marah begitu mengetahui jika salah satu dari anggota vagos masuk rumah sakit karena di keroyok oleh Outlander,singkat cerita jika Dino yang merupakan anggota vagos tengah mengemudikan motornya untuk pergi ke markas  tapi di tengah jalan sekelompok anggota Outlander datang dan langsung menyerang Dino yang hanya seorang diri, untunglah peristiwa itu cepat dilihat warga jadi Dino bisa terselamatkan.

"Atur strategi,kita serang Outlander"perintahnya,Diego yang dipercayakan tugas itu oleh Azka mengangguk paham dan mulai menyusun strategi bersama anggota vagos yang sudah ia pilih.

Azka mendudukkan badannya di kursi taman rumah sakit,memandang langit malam yang membuatnya tenang sesaat,karena yang selamanya tenang hanya ada pada Syifa,laki laki itu tersenyum singkat ia jadi teringat gadisnya,sedang apa ia sekarang.

Lamunannya buyar ketika ekor matanya mendapati sekelebat bayangan putih yang melintas,ia jadi penasaran dan memutuskan untuk mengikuti,langkahnya membawa dirinya masuk kembali ke rumah sakit yang sejujurnya sangat malas untuk ia datangi,hingga tubuhnya berhenti di depan ruangan yang didalamnya berisi bayi,apa?bayi?
Ia mengangkat sebelah alisnya heran,apa hubungannya dengan bayi,pikirnya.

Dika dan Riko yang melihat Azka berada didepan ruangan bayi hanya bisa saling tatap bingung,mereka diperintahkan zeyan untuk mencari Azka karena strategi yang dibuat Diego sudah selesai dibahas dan tinggal disetujui oleh ketua.

"Dia ngapain berdiri disana"tanya Dika heran,Riko mengedikkan bahunya tak tau menanggapi pertanyaan Dika,keduanya pun berjalan mendekati Azka yang masih setia berdiri disana

"Bos"panggil mereka kompak

Azka tersentak dari lamunannya ketika mendengar namanya dipanggil,ia menoleh dan mendapati Riko dan Dika yang berjalan ke arahnya,sedang apa mereka disini,pikirnya. Lah elu sendiri ngapain disini?

"Ngapain Lo bos"tanya Dika

"Berdiri"

Laki laki itu memutar bola mata malas"yaelah bos,anak TK juga tau Lo lagi berdiri,maksud gue Lo ngapain kesini,ada urusan apa"jelasnya

Azka mengedikkan bahunya acuh"gak tau"jawabnya singkat,
Dika menganga tak percaya,begitu juga Riko yang nampak kesal dengan jawaban ketuanya yang kelewat datar.

"Ngapain"tanya Azka

Keduanya langsung paham maksud pertanyaan Azka,meskipun singkat tapi karena mereka sudah sering mendengar ucapan Azka yang memang dasarnya singkat jadi mereka sudah paham.

"Nyariin Lo lah,Lo tau sampe kamar mayat gue nyariin Lo"jawab Dika sok mendramatisir

Riko menggeleng pelan lalu menoyor kepala Dika membuat laki laki itu mendengus malas
"Kamar mayat kata Lo,lewat sono aja kagak, amnesia Lo"sarkasnya tajam

Dika mendelik tajam mendengar kebohongannya yang dibongkar Riko,gak ada akhlak emang sahabatnya ini, niat mau Banggain diri malah jadi malu maluin diri.fuceklah...

"Strategi udah beres disusun,tinggal Lo setuju apa enggak"jelas Riko, kalau Dika yang jelasin bisa sesat nanti,maklum waktu pembagian otak Dika absen jadi gitu deh jadinya,sengklek.hahaha

Azka mengangguk paham lalu pergi untuk mendengarkan penjelasan Diego perihal strategi,kedua manusia yang tak lain adalah Riko dan Dika menatap punggung kokoh Azka yang berjalan meninggalkan mereka, keduanya mendengus malas

"Tu orang gak tau diri ya,udah di kasih tau bukannya terima kasih malah ninggalin,gak ada akhlak emang"cecar dika,Riko terkekeh geli mendengarnya,meskipun Azka suka bersikap begitu,dingin dan datar bahkan tak perduli sekitar tapi laki laki sangat loyal menaungi anggotanya,ia tak segan segan untuk melukai seseorang yang berani mengusik ketenangan hidupnya,seperti sekarang dimana Outlander yang mengusik vagos yang sudah dianggap sebagai keluarga kedua baginya. Jadi jangan harap mereka pulang dengan selamat selesai pertempuran nanti.

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang