11. Sungai

991 163 36
                                    

Bab 11: sᴜɴɢᴀɪ

Seperti biasa, sehabis membantu Ratna berjualan, mereka semua kembali ke rumah.

Suasana siang ini sangat panas, entah karena apa. Aeris mengipas-ngipaskan tangannya ke wajah walau sebenarnya itu tak berguna.

"Panas ya, Kak," ucap Nalesha seraya duduk di samping Aeris dan melakukan hal yang sama dengan Kakaknya itu.

"Sudah tau panas masih aja nanya," jawab Aeris. Entahlah, ketika berada di dekat Nalesha ia seperti merasakan kesal jika melihat wajahnya itu.

"Ya kan basa-basi Kakakku sayang," kata Nalesha sedikit kesal.

"Sudah deh mending kamu diam aja, Sha!"

"Lah, kan aku memang diam dari tadi Kak."

"Itu ngomong, diam gak?"

"Iya diam!"

"Bagus."

"Tidak jelas banget Kak Aeris," gumam Nalesha yang masih bisa Aeris dengar.

"Tadi kamu bilang apa?"

Nalesha bingung. "Bilang apa?"

"Barusan, kamu bilang apa?" tanya Aeris sekali lagi.

"Ya bilang apa."

"Tidak usah bikin kesal deh, Sha! Tinggal jawab kok susah banget," kesal Aeris. Entahlah, mood-nya seperti memburuk.

"Ihh Kak Aeris mah sedikit bodoh ya? Aku udah jawab lho Kak." Nalesha juga terpancing emosi.

"Ya mana coba?"

"Aku tadi jawab, bilang apa? Kata-kata yang baru aku ucapin itu ya bilang apa. Ngerti tidak sih?"

"Udahlah Sha, tutup aja mulutmu itu. Kakak lagi gak mau adu mulut sama kamu," ucap Aeris.

"Lah ... dari tadi siapa coba yang mancing adu mulut? Kakak duluan," heran Nalesha.

"Ya sudah kamu diam aja, Sha! Kayaknya Kakak kalo ngeliat kamu emosi mulu ya jadinya," sinis Aeris.

"Dih! Kayak aku tidak emosi aja ngeliat muka Kak Aeris!"

"NALESHA TU--"

"Heh! Adu mulut terus ya kalian ini? Tidak bosan apa?" Arjuna yang tidak tahan mendengarnya segera memotong perkataan Aeris.

"Ya Kak Aeris duluan!" sewot Nalesha.

"Kamu juga ya!"

"Ini kenapa adu mulut lagi deh? Tidak selesai-selesai nanti," ucap Arjuna. Sepertinya ia akan gila kalau Aeris dan Nalesha terus beradu mulut setiap hari.

"Sudahlah, aku mau main aja!" kesal Nalesha lalu beranjak pergi melewati Aeris.

Namun, tak sampai lima menit, Nalesha kembali dengan wajah yang sama seperti tadi.

"Tidak jadi deh! Panas!"

"Tidak jelas banget Nalesha," ucap Aeris yang tidak Nalesha hiraukan.

"Ini lagi panas 'kan?" tanya Arjuna yang mendapat tatapan dari dua adiknya itu.

"Kenapa?"

"Pake nanya lagi!" jawab keduanya yag membuat Arjuna menutup kedua telinganya.

"Sabar-sabar Jun kamu ngehadepin dua anak ini." Arjuna mengelus-elus dadanya sembari bermonolog.

"Mau main ke sungai aja tidak?" tanya Arjuna.

"Sungai adem 'kan? Boleh deh!" setuju Aeris.

"Iya, aku juga ikut!" lanjut Nalesha.

Edith: Survive in PastWhere stories live. Discover now