36. Val?

634 133 12
                                    

Bab 36: ᴠᴀʟ?

Cahaya matahari pagi yang masuk melalui celah jendela membuat tidur Aeris terusik, ia lalu perlahan membuka kedua matanya.

Aeris mengerjapkan matanya lalu melihat dua orang yang tidak asing sedang berdiri di dekatnya.

"Selamat pagi, Yang Mulia Ratu Aeris," sapa keduanya.

"Selamat pagi juga," jawab Aeris dengan suara serak karena baru bangun tidur.

"Apa Yang Mulia Ratu ingin mandi?" tanya Rinjani.

"Di mana kamar mandinya?" Aeris bertanya. Karena memang ia butuh air dingin untuk menyegarkan tubuhnya.

"Sebelah sini, Ratu. Akan saya persiapkan," jawab Rinjani.

Dita mendekat ke Aeris lalu berkata, "Setelah mandi, Anda ditunggu Raja Valendra untuk sarapan bersama."

"Baiklah, sepertinya aku harus cepat," ujar Aeris lalu beranjak menuju kamar mandi.

Aeris yang bingung mengapa Rinjani tetap di kamar mandi pun menoleh ke arah Dita.

Mengerti maksud tatapan Aeris, Dita segera berkata, "Yang Mulia Ratu Aeris biasanya akan mandi sendiri, Dayang Rinjani."

"Ahh, baiklah." Rinjani segera keluar dari kamar mandi dan mempersilakan Aeris masuk.

Selagi Aeris mandi, dua dayang pribadi Aeris itu mempersiapkan pakaian untuknya.

•••

"Di mana ruang makannya?" tanya Aeris kepada Ryan.

"Sebelah sini, Yang Mulia." Ryan langsung langsung menunjukkan jalan menuju ruang makan.

Aeris mengikuti langkah Ryan yang membawanya menuju ruang makan. Setelah sampai, terlihat di depan ruang makan para prajurit berjaga di pintunya. Aeris juga melihat Aldari di sana, yang berarti Valendra sudah ada di dalam.

"Silakan masuk, Yang Mulia Ratu." Ryan mempersilakan.

Aeris pun langsung masuk menuju ruang makan. Terlihat Valendra yang sudah duduk diam di kursinya, menunggu kedatangan Aeris. Ketika ia menyadari yang ditunggu sudah tiba, Valendra langsung menyuruh Aeris duduk.

Valendra langsung menyuruh para pelayan untuk menyajikan makanannya. Makanannya tidak sebanyak yang disajikan di Daniswara, karena hanya ada Aeris dan Valendra di sini. Setelah para pelayan sudah menyajikan makanannya, mereka semua keluar dan meninggalkan Aeris dan Valendra berdua di ruang makan.

"Idris memberitahuku makanan kesukaanmu kemarin sebelum pergi, jadi, makanlah yang banyak," ucap Valendra lalu mulai memakan makanannya.

Memang, makanan yang disajikan tidak asing di mata Aeris, ia memang suka makanan-makanan tersebut. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja ia menyantap makanannya.

Aeris ingin memuji juru masak Kerajaan Hanasta, matanya membulat kala menggigit makanannya.

Ini sangat enak! batin Aeris.

Seketika Aeris berpikir, jika ia memasak makanan kesukaannya sewaktu di masa depan, sepertinya menarik. Aeris akan bertanya di mana dapur kerajaan kepada Rinjani atau Ryan.

Untuk bahan-bahan makanan itu urusan gampang. Kerajaan Hanasta yang besar seperti ini masa tidak mempunyai bahan makanan yang banyak?

Waktu pun berlalu, Aeris dan Valendra sudah selesai makan. Mereka sama-sama diam, tanpa melakukan apa-apa.

"Kau sudah selesai?" tanya Valendra, membuka pembicaraan, akhirnya.

Aeris mengangguk. "Sudah."

"Kalau sudah, ayo, kuajak kau berkeliling kerajaan," ucap Valendra lalu berdiri. Aeris yang melihat Valendra berdiri pun mengikutinya. Lalu, mereka berdua keluar dari ruang makan.

Edith: Survive in PastWhere stories live. Discover now