25. Persiapan Kedatangan

597 119 6
                                    

Bab 25: ᴘᴇʀsɪᴀᴘᴀɴ ᴋᴇᴅᴀᴛᴀɴɢᴀɴ

Valendra tengah menyiapkan barangnya untuk berangkat menuju Daniswara. Ia juga sudah memberitahu beberapa orang akan ikut bersamanya nanti menuju Daniswara.

Setelah selesai, ia langsung beranjak pergi menuju salah satu kamar yang terpisah di kerajaannya.

Bangunan tersebut terlihat sepi. Tidak ada dayang-dayang yang berlalu lalang, hanya ada sekitar beberapa prajurit yang berjaga.

Valendra mengetuk kamarnya lalu langsung masuk.

"Setidaknya biarkan aku menjawab dulu, Kak." Seseorang di dalam kamar tersebut menatap malas Valendra.

"Bagaimana jika aku tidak mau?"

"Akan aku kunci kamarku."

Valendra tertawa mendengar jawaban adiknya, ya, adiknya, Pangeran Kalandra.

"Kau ini sangat senang menjailiku. Awas saja kau!"

"Sudahlah, tidak usah marah seperti itu. Aku di sini ingin memberitahumu sesuatu."

Kalandra langsung menampilkan ekspresi penasaran. "Ada apa, Kak?"

"Aku tidak jadi menyerang Kerajaan Daniswara."

Kalandra menatap Valendra bingung. "Kenapa? Apa ada masalah?"

"Tidak."

Jawaban Valendra tambah membuat Kalandra bingung.

"Lalu? Apa masalahnya sampai kau membatalkan penyerangan itu?"

"Beberapa hari yang lalu lima prajurit dari Kerajaan Daniswara datang ke sini. Mereka menawarkan kerja sama, namun, aku menolaknya."

"Tentu saja karena mereka harus memberikan barang berharga milik kerajaan itu sebagai jaminan, bukan?" Valendra mengangguk karena ucapan Kalandra.

"Lalu tadi, mereka datang kembali. Membawa surat baru yang membuatku terkejut membacanya."

"Memang apa isi di dalam surat tersebut?"

"Mereka memang memberi kita hal yang sangat berharga bagi mereka, namun, mereka tidak memberi barang .... " Valendra menggantungkan ucapannya.

"Jika bukan barang, lalu apa?"

"Putri pertama mereka. Putri Aeris."

Kalandra sontak terkejut sembari menatap kakaknya tidak percaya.

"Apa kau berbohong?"

"Memangnya aku terlihat tengah berbohong sekarang?" Kalandra menggeleng sebagai jawaban.

"Jadi, apa kau terima?"

"Tentu saja aku terima. Selain karena ia memang hal yang paling berharga di Daniswara, tapi juga karena ada sesuatu yang membuatku penasaran."

"Membuat kau penasaran? Apa itu?"

"Putri Aeris sempat hilang beberapa hari dan ditemukan di hutan kawasan Hanasta dengan keadaan hilang ingatan," jawab Valendra.

"Bagaimana dia sampai di kawasan kita?" bingung Kalandra.

"Itu yang membuatku penasaran. Saat Putri Aeris hilang juga ada satu orang dari Kerajaan Daniswara yang datang ke sini."

"Yang kau ceritakan kemarin?" Valendra mengangguk.

"Apa menurutmu itu berkaitan?"

"Entahlah, aku penasaran saja," jawab Valendra.

"Sepertinya aku harus pergi. Besok, aku akan menuju Kerajaan Daniswara untuk bertemu dengannya," lanjut Valendra.

Kalandra mengangguk, "Baiklah, hati-hati!"

Edith: Survive in Pastحيث تعيش القصص. اكتشف الآن