42. Fakta Mengejutkan

660 137 32
                                    

Ayo di vote terlebih dahulu sebelum membaca :D

Bab 42: ғᴀᴋᴛᴀ ᴍᴇɴɢᴇᴊᴜᴛᴋᴀɴ

Valendra langsung menarik Aeris menjauh tanpa memberitahu, membuat perempuan itu terkejut dan hampir jatuh.

"Hei ... ada apa?" tanya Aeris yang bingung. Tangannya memegang tangan Valendra yang menariknya, mencoba untuk melepaskan tarikan Valendra.

"Kita pulang." Jawaban Valendra membuat Aeris tidak puas.

"Kenapa tiba-tiba menarikku?"

"Apa ada masalah?"

Pertanyaan Aeris tetap tidak dijawab oleh Valendra.

"Val." Ketika Aeris memanggil namanya, Valendra berhenti sesaat. Tanpa menoleh, ia berucap, "nanti kujelaskan. Kita pulang dulu."

Aeris tidak mengucapkan apa-apa lagi. Ia hanya menurut ketika ditarik oleh Valendra.

Ketika sudah sampai di dalam kerajaan, tepatnya di dekat gerbang, Valendra baru melepas tarikannya dari Aeris.

"Gantilah dulu pakaianmu, kita bertemu di taman." Setelah mengatakan itu, Valendra pergi tanpa melihat ke arah Aeris.

Sebenarnya ini ada apa? batin Aeris yang bingung.

•••

Aeris sudah tiba di taman, ia berjalan menuju tempat ayunan kemarin. Setelah sampai, Aeris melihat Valendra yang sedang duduk dan melihat ke arah bawah.

Aeris mendehem, membuat suara untuk menyadarkan Valendra bahwa ia sudah sampai. Seperti yang diharapkan, Valendra mendongak, melihat Aeris di depannya.

"Maafkan aku," ucapnya sembari berdiri. Aeris mengernyit bingung.

"Untuk apa kau meminta maaf?" tanya Aeris.

"Aku menarikmu saat di pasar tadi karena dikuasai oleh emosi. Maafkan aku," jawab Valendra.

"Ahh itu ... tidak apa-apa." Aeris memaafkan Valendra.

"Apa aku menarikmu dengan kencang? Tanganmu sakit?" Valendra lantas melirik ke arah tangan Aeris yang ia tarik tadi.

"Tidak, aku tidak apa-apa," jawab Aeris.

"Aku yang harus bertanya padamu. Kau kenapa tiba-tiba kesal seperti tadi?" Hening menyelimuti mereka ketika Aeris bertanya. Valendra memejamkan matanya, lalu mengembuskan napasnya.

"Lebih baik kau duduk dulu," kata Valendra. Tanpa menjawab, Aeris langsung duduk di tempat yang diduduki Valendra tadi.

"Kau mengenal Nalesha?" Pertanyaan Valendra sontak membuat Aeris membulatkan matanya terkejut.

"Kau mengenal Nalesha?" Aeris bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan Valendra.

"Ya, aku mengenalnya. Kau ada hubungan apa dengan Nalesha sampai-sampai dia memanggilmu tadi?" Valendra bertanya lagi.

"Kau pasti mengetahui jika ingatanku hilang." Valendra mengangguk sebagai jawaban.

"Ketika ingatanku hilang, aku diurus dengan keluarga Vamana. Jadi, aku sudah menganggap Nalesha adalah adikku," jawab Aeris. Valendra memejamkan matanya. Ia membalikkan tubuhnya agar Aeris tidak melihat wajahnya.

"Ada apa? Kenapa kau mengenal Nalesha?"

Valendra kembali membalikkan tubuhnya. "Kau ingin mendengar ceritaku?" Aeris mengangguk cepat.

Edith: Survive in PastWhere stories live. Discover now