16. Pangeran Mahkota Idris

832 140 12
                                    

Bab 16: ᴘᴀɴɢᴇʀᴀɴ ᴍᴀʜᴋᴏᴛᴀ ɪᴅʀɪs

Nalesha dan Renjana berjalan dengan lesu. Niat mereka ingin membantu Aeris namun, malah mengacaukannya, sehingga Aeris dibawa menuju Kerajaan Daniswara.

"Kita harus bagaimana?" Nalesha frustrasi. Ia mengacak-acak rambutnya.

"Tenang dulu, Sha! Kita cari jalan keluarnya bareng-bareng." Renjana mencoba menenangkan Nalesha.

"Ingat kata Kak Aeris tadi?" lanjutnya.

"Kalian jaga diri baik-baik. Kakak bakal lakuin apa pun agar bisa kembali ke sini."

"Tapi tetap saja aku ngerasa tidak becus! Aku sudah janji dengan Kak Arjuna akan menjaga Kak Aeris!"

"Aku juga, Sha. Aku juga janji dengan Kak Arjuna. Tapi kita tidak bisa apa-apa sekarang!" jawab Renjana.

Nalesha duduk menyender di dekat pohon. Ia melihat ke arah langit yang sedang menampilkan cahaya teriknya.

"Kak Aeris bakal balik kan? Aku takut ... Kerajaan Hanasta akan menyerang Kerajaan Daniswara. Bagaimana jika Kak Aeris terluka?" Nalesha menatap Renjana dengan raut wajah khawatir.

"Mungkin Kak Aeris akan cari cara? Kita percayakan saja padanya."

Nalesha menunduk, menatap tanah di bawahnya. "Aku merasa jadi beban, Jan. Aku ini hanya anak bodoh dan ceroboh. Bahkan bukannya melindungi Kak Aeris, ini malah sebaliknya! Kak Arjuna saja menyerah untuk mengajariku? Aku hanya mau main-main."

"Aku juga selalu jail sama Kak Aeris. Tapi itu cara aku agar akrab dengannya. Jika tahu akan seperti ini, aku akan lebih banyak berbuat baik kepadanya," lanjut Nalesha.

"Lebih baik sekarang kita pulang. Kita ceritakan semuanya pada Ibu," saran Renjana lalu menarik pelan tangan Nalesha.

"Aku bahkan tidak berani untuk menatap Ibu sekarang," gumam Nalesha lalu berdiri. Ia membersihkan celananya terlebih dahulu karena tanah yang menempel dan berjalan mengikuti Renjana yang sudah duluan.

•••

Nalesha dan Renjana terdiam di depan rumah. Mereka ragu untuk masuk atau tidak. Saling lirik, mereka mengkode satu sama lain.

"Kau masuk duluan." Nalesha mendorong Renjana pelan.

"Kenapa aku? Ini rumahmu." Renjana menarik tangan Nalesha.

Nalesha menghirup napas lalu membuangnya. Ia menganggukkan kepalanya lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Ibu?" panggilnya ketika membuka pintu rumah.

"Nalesha? Kau sudah kembali ya?" sahut Ratna di dalam membuat jantung Nalesha berdetak lebih kencang.

"Iya Bu ..., " jawab Nalesha. Renjana juga masuk ke dalam rumah.

"Lho? Kenapa hanya ada kalian?" bingung Ratna ketika melihat tidak ada Aeris di hadapannya.

Nalesha tiba-tiba berlutut di depan ibunya itu membuat Ratna membulatkan matanya terkejut. Bahkan Renjana pun terkejut.

"Maafkan aku Ibu. Aku gagal menjaga Kak Aeris," ucap Nalesha. Ia memejamkan matanya.

"Kamu kenapa sampai berlutut seperti itu? Bangun Nak," perintah Ratna namun, Nalesha mengabaikannya dan tetap pada posisinya sekarang.

"Ada apa ini?" Ratna bingung melihat tingkah anaknya tersebut.

"Kak Aeris dibawa menuju Kerajaan Daniswara karena ia terlihat mirip seperti putri mereka yang hilang. Hukum saja aku, Bu. Aku gagal menjaga Kak Aeris dan tidak bisa menepati janjiku," jelas Nalesha.

Edith: Survive in PastWhere stories live. Discover now