Bab 6b

11K 1.6K 152
                                    

Meninggalkan Bianca di rumah sakit, ia pergi ke kantor. Sepanjang jalan pikirannya tertuju pada wanita itu. Ia ingat pertama kali bertemu dengan wanita yang akan menjadi istrinya. Ia menolak keras, berusaha menyingkirkan wanita itu karena tahu kalau orintasi dari perjodohan mereka adalah uang. Osman membutuhkan uang dan sang kakek bersedia membantunya. Ia adalah korban kesepakatan mereka. Karena itu, ia begitu membenci Bella.

Saat ia mendengar istrinya kecelakaan, Orlando bersiap pulang. Tapi, Osman mencegah dan mengatakan kalau Bella baik-baik saja. Siapa sangka, ternyata hilang ingatan. Setelah itu, semua berubah. Bella yang pendiam dan penggugup, berubah menjadi lebih pemberani bahkan cenderung suka membantah. Caranya tertawa, bicara, berubah seratus persen, seolah-olah dia berubah menjadi sosok wanita lain dan itu mengusiknya.

Giana datang di jam makan siang. Ia membawa wanita itu ke sebuah restoran yang berada di lobi.

“Kenapa kita tidak bicara di kantormu?” tanya Giana lembut, mengusap mesra lengan Orlando yang kokoh.

“Di sana tidak leluasa.”

“Kenapa?”

“Tidak ada apa-apa. Kita tidak sedang membahas pekerjaan jadi lebih enak kalau bicara di luar.”

Giana menyimpan rasa kecewanya. Sebenarnya, ia suka datang ke kantor Orlando. Melihat dan menemani laki-laki itu bekerja. Ada harapn dan kebanggaan saat melakukannya dan Orlando tidak pernah melarangnya melakukan itu. Dengan begitu ia merasa kalau Orlando adalah miliknya. Yang terjadi sekarang membuatnya tidak suka.

“Aku senang kita bisa bersama,” ucap Giana berusaha bersikap gembira.

“Mau makan apa?” tanya Orlando.

“Salad saja.”

“Memangnya kenyang?”

“Sedang diet.”

Orlando memesan salad dan kopi tanpa gula untuk Giana. Untuknya sendiri, ia memesan steak iga saos jamur.

“Minggu depan bagaimana? Kita pergi berapa lama? Aku sudah menyiapkan hotel untuk kita tempati.”

Orlando mengangkat wajah dari atas makanannya. Menatap Giana yang hari ini terlihat cantik dalam balutan setelan putih dan  memakai perhiasan yang indah tapi tidak mencolok, di telinga, leher, dan pergelangan tangan. Profesi Giana sebagai designer perhiasan, membuat penampilan wanita itu selalu elegan.

“Kita tidak jadi menginap,” jawab Orlando.

Giana meletakkan garpu saladnya. “Kenapa mendadak berubah?”

“Kakek sakit, sekarang dirawat. Jadi aku tidak bisa pergi lama.”

“Sakit serius? Kenapa kamu tidak memberitahuku?”

“Bukan sesuatu yang serius. Kakek jatuh di kamar mandi dan keseleo.”

“Oh, syukurlah. Kalau memang hanya keseleo, kenapa kita tidak bisa menginap?”

“Karena aku akan terus kuatir.”

“Bukankah ada keluargamu?”

“Memang, tapi tetap saja rasanya tidak enak. Dengan terpaksa aku memangkas waktu kunjungan. Dari semula empat hari menjadi hanya sehari. Pergi pagi dan malam pulang. Karena itu, tidak bisa membawamu.”

Giana tidak dapat menyembunyikan rasa kecewanya. Kesempatan yang ia nanti-nantikan untuk bisa bersama dengan Orlando tanpa gangguan, musnah seketika. Tadinya, ia merencanakan menghabiskan waktu berdua di sebuah penthouse dan bercinta dengan liar. Ia siap menyerahkan diri dan memuaskan Orlando, untuk membuktikan kalau dirinya memang wanita yang layak dicintai. Namun, kini rencananya musnah.

Rahasia Istri Miliarder (Billionare's Wife Secret)Where stories live. Discover now