Spoiler

10.1K 718 41
                                    

Ia menatap dalam diam, wanita yang berbaring di ranjang dan tertidur pulas. Perasaan cinta membuncah dalam dadanya, saat menyadari betapa rapuh wanita itu di balik sikapnya yang keras kepala.

Dengan hati-hati ia duduk di tepi ranjang, berusaha agar gerakannya tidak mengganggu. Meraih tangan Bianca dan menggenggamnya.

"Aku bertanya-tanya, apa selama kamu pergi dari sisiku, ada kebencian yang kamu rasakan untukku? Apa kamu juga mengira kalau pelaku pembakaran toko itu aku? Seperti dulu kamu mengira aku yang mencelakakan Bella?"

Orlando bergumam lirih, hanya untuk didengar dirinya sendiri. Dengan mata menatap Bianca yang terpejam. Bianca memang tidak mendengar perkataannya tapi, ia hanya ingin mengungkapkan perasaannya.

Dulu, ia sama sekali tidak pernah berpikir untuk menjalin komitmen dengan seorang wanita. Giana bahkan termasuk salah satunya. Ia menyukai Giana dan menikmati kebersamaan mereka tapi sama sekali tidak pernah terpikir untuk menghabiskan seumur hidup bersama wanita itu. Meski mereka dekat secara fisik tapi hati berjarak. Setidaknya itu yang ia rasakan.

Lain lagi dengan Bella. Ia menikahi wanita itu demi membuat sang kakek senang. Memperlakukan sang istri dengan dingin, sopan, dan menjaga jarak. Ia terang-terangan mengatakan pada istrinya kalau punya kekasih. Bukan karena ingin menyakiti Bella, tapi karena ia tidak ingin berbohong kalau di hatinya sama sekali tidak ada cinta. Pernikahan hanya sebatas status, dan ia tidak ingin Bella banyak berharap padanya. Karena ia pun tidak akan mampu memberikan yang diinginkan istrinya.

Semua dunianya jungkir balik saat Bianca menerobos hidupnya. Wanita itu memaksanya membuka diri, melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Dengan semangatnya, keras kepalanya, dan juga kehangatan yang tercipta dari hati, ia jatuh dan bertekuk lutut di depan wanita yang kini terbaring tidur.

"Pertama kalinya, aku ingin bersama seorang wanita. Seumur hidup dan selamanya, membangun keluarga dengan anak-anak kita. Belum pernah aku berharap seperti ini, Bianca. Bisa memeluk dan menciummu setiap hari. Menjadikan dirimu milikku seutuhnya. Aku tahu kamu akan menolak dan aku akan berusaha demi cintaku."

Tidak bisa menahan diri, Orlando mencondongkan tubuh dan mengecup lembut bibir Bianca. Tidak menyadari Bella yang menatap nanar di depan pintu.

Menghela napas, meraba dadanya yang bergememuruh, Bella membalikkan tubuh dan setengah berlari kembali menuju kamarnya. Ia membuka pintu dan terduduk di ranjang, menahan air mata yang membasahi pelupuk. Akhirnya ia tahu, alasan saudaranya menolak tinggal di rumah ini. Mengutuk diri karena baru sadar dengan apa yang terjadi.

Bianca dan Orlando, kebersamaan mereka bahkan lebih lama dibandingkan dirinya. Kalau pun awalnya niat hanya untuk mencari pelaku kejahatan, seiring berjalannya waktu keduanya jatuh cinta.

Selama ini ia tidak pernah bertanya pada Bianca bagaimana detil hubungan dengan Orlando dan saudaranya juga selalu menghindari topik tentang laki-laki itu. Ia hanya tahu hal paling mendasar dari hubungan mereka. Ia tidak pernah berpikir macam-macam karena tahu bagaimana sifat Orlando yang dingin saat memperlakukannya dan pasti sama saja saat memperlakukan Bianca. Ternyata ia salah. Ada sesuatu di antara mereka, lebih dalam dari yang ia sangka.

"Bianca, aku harus bagaimana?" Bella terisak lirih. Hatinya sakit dan perih, merasakan cintanya retak untuk Orlando.

**

Bisa membeli secara part di karya karsa

Bisa membeli secara part di karya karsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan di google play book

Pembelian buku bisa WA : 085811788865

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pembelian buku bisa WA : 085811788865

Rahasia Istri Miliarder (Billionare's Wife Secret)Where stories live. Discover now