Bab 16b

10.3K 1.6K 73
                                    


S

etelah kedatangan Giana, Orlando memaksa keluar dari rumah sakit secepatnya. Terlebih saat mendengar kalau Lidia dan dua anaknya akan datang. Ia menolak mereka dan mengatakan keadaannya sudah membaik.

Bianca mengurus kepulangan laki-laki itu dengan cepat dan mereka dijemput seorang laki-laki tampan berambut pirang yang memperkenalkan diri sebagai Federick.

“Saya, asisten sekaligus sekretaris Tuan Orlando.”

Bianca menatap laki-laki itu lalu mengangguk kecil. “Kamu yang akan mengantar kami pulang?”

“Benar, Nyonya.”

“Kalau begitu, tunggu sebentar. Aku akan membereskan barang-barang di toilet.”

Setelah sosok istrinya menghilang, Orlando meminta Federick mendekat. “Sudah kamu kerjakan yang aku minta?”

Federick mengangguk. “Sudah, Pak.”

“Bagaimana hasilnya?”

“Ada seseorang yang sangat menginginkan perusahaan Pak Osman, entah apa alasannya.”

“Siapa?”

“Identitas tersembunyi, Pak.”

“Kamu tidak bisa mencari tahu?”

Federick menggeleng. “Sulit sekali, sudah saya coba.”

“Menurutku agak aneh, karena perusahaan mertuaku sedang dalam tahap yang tidak bagus. Membutuhkan banyak kucuran dana. Untuk apa membeli perusahaan yang nyaris bangkrut?”

“Bisa jadi, ingin menawar dengan harga serendah mungkin.”

Terdiam sesaat, Orlando memikirkan tentang segala informasi yang ia dapat soal perusahaan Osman. Dulu, itu hanya sebuah usaha kecil sampai akhirnya datang Lidia dan mengucurkan banyak dana untuk membantunya, hingga sebesar sekarang. Entah apa yang terjadi, salah pengelolaan atau karena situasi ekonomi negara yang memburuk ikut terdampak. Berbeda dengan perusahaan plastik dan pengepakan miliknya, yang justru semakin berkembang, usaha Osman justru makin menurun.

“Banyak perusahaan dagang seperti milik mertuaku, terdampak oleh kebijakan import pemerintah. Ada yang menguntungkan bagi pengusaha produk import tapi khusus untuk ayah mertuaku memang merugikan karena selama ini mengandalkan produk lokal.”

Federick mengangguk. “Analisa Anda benar. Lalu, kita harus bagaimana, Pak?”

“Kamu selidiki terus, lakukan diam-diam dan serapi mungkin.”

“Baik, Pak.”

“Satu lagi, Federick. Bisakah kamu membawa pengacara ke kantor polisi? Salah satu penusukku tertangkap. Kamu cari tahu apa motifnya. Entah kenapa aku tidak percaya kalau itu murni masalah limbah pabrik.”

Federick mengangguk tanpa kata. Orlando mengakhiri percakapan mereka saat pintu kamar mandi membuka dan Bianca datang dengan tas plastik di tangan.

“Ayo, kita pulang!”

Federick mengatakan ada banyak media yang menunggu mereka di pintu rumah sakit. Demi menghindari keributan, Orlando terpaksa keluar dari rumah sakit melalui pintu belakang. Tetap saja ada beberapa awak media yang melihat dan mengejar mereka. Federick membawa mobil dalam kecepatan tinggi, meninggakan rumah sakit.

Tiba di rumah, Hena menyambut mereka. Federick pamit untuk kembali ke kantor dan Bianca tidak dapat menahan rasa ingin tahunya terhadapa laki-laki itu. Ia menoleh pada Orlando yang berbaring di ranjang dan ragu-ragu sesaat sebelum bertanya.

“Apakah Federick sudah lama ikut bekerja denganmu?”

Orlando mengangkat wajah. “Kenapa mendadak bertanya soal dia?”

Rahasia Istri Miliarder (Billionare's Wife Secret)Where stories live. Discover now