Bab 10b

11K 1.6K 163
                                    

Dua wanita bertemu dalam restoran Perancis. Masing-masing memesan hidangan berbeda. Emilia milih hidangan salmon yang dimasak dengan anggur putih bercitarasa tinggi, sedangkan Lidia menikmati olahan daging wagyu yang dipanggang dengan sangat lembut dan juicy. Ada sebotol sampanye yang terbuka dengan dua gelas tinggi berisi setengah. Ada banyak makan lain yang dipesan termasuk truffle fries dan vegetable salad.

“Kita hanya berdua, tapi makan begini banyak, Bu,” ucap Lidia makanan di lidah. Daging wagyu yang ia pesan benar-benar enak.

“Sesekali, kita lupakan diet. Mari, makan,” sahut Emilia.

“Wah, ditantang seperti itu saya jadi malu.”

Emilia tertawa lirih. “Sesekali, wanita-wanita setengah baya seperti kita harus menikmati hidup.”

“Benar sekali. Terkadang jenuh dan lelah terus mengurus bisni dan keluarga. Sesekali inginb bersantai.”

Keluhan Lidia membuat Emilia mengernyit dan terlihat bersimpati. “Pasti rasanya berat. Menjaga dua anak gadis yang belum menikah.”

“Memang, saya sudah sarankan untuk mereka mencari pasangan. Terutama Jenifer, tapi apa daya dia malah memilih jalan yang salah.”

Emilia mendongak. “Maksudnya apa dengan jalan yang salah?”

Lidia terdiam, mengiris daging di atas piringnya dan menyiram dengan saos. Menusuk dengan garpu sebelum memasukkan ke mulut, ia menatap lawan bicaranya. Batinnya berperang antara mengatakan hal yang sebenarnya atau tidak.

“Bu, kita ini besan. Jangan malu-malu mengungkapkan kalau ada masalah,” desak Emilia.

“Iya, Bu. Ini sedikit memalukan, tapi bagaimana.” Lidia menghela napas panjang. “Maaf kalau nanti tidak nyaman.”

“Ada apa? Kenapa minta maaf dengan saya?”

“Karena, aak gadis saya jatuh cinta dengan Orlando.” Lidia terdiam, mengamati ekpresi Eilia yang tenang. Seakan-akan tidak terpengaruh dengan informasi yang baru saja didengar. “Saya sudah sering menasehati, tapi dia membandel.”

“Gadis yang berani,” ucap Emilia pelan. “Bukankah dia tahu kalau Orlando sudah menikah dengan Bella?”

“Sudah, dan dia tidak mau tahu. Alasannya, karena dia mengenal Orlando lebih dulu. Terutama sekarang, setelah berita tentang Orlando dan kekasihnya menyebar ke mana mana, Jenifer menyimpan harapan kalau dia bisa mendapatkan Orlando seperti halnya Giana.”

Emilia menghela napas, meletakkan sendok dengan sedikit kasar. “Bukan salah Jenifer kalau sampai beranggapan begitu. Anak saya pun ceroboh, bisa-bisanya hubungan dia dan Giana bocor ke publik!”

Mata Lidia membulat, menatap Emilia dengan tatapan tak percaya. “Anda tahu kalau Orlando punya pacar?”

“Semua orang di keluarga kami tahu. Orlando pernah meminta izin sang kakek untuk menikahi Giana dan ditolak!”

“Kenapa? Bukankah Giana juga datang dari keluarga terpandang?” tanya Lidia heran.

Emilia meraih gelas berisi sampanye dan meneguknya. Menikmati sensasi hangat menyentuh tenggorokan bercampur rasa manis.

“Saya tidak tahu pasti, kenapa si kakek menolak. Yang tahu hanya Orlando karena mereka bicara berdua waktu itu. Sampai akhirnya dijodohkan dengan Bella.”

Saat nama Bella disebut, Lidia tidak dapat menahan dengkusannya. Kebencian terlihat jelas di wajahnya yang dipoles make up rapi.

“Bella, yang beranin memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mendapatkan suami miliarder. Padahal, yang dia lakukan sungguh licik. Memperdaya pak Elmar dan bertingkah seolah-olah perawan suci.”

Rahasia Istri Miliarder (Billionare's Wife Secret)Where stories live. Discover now