Part 41

142 26 31
                                    



     " sayang ayo kita jalan-jalan." Ajak Rian yang langsung disetujui oleh yang lain.

" kamu sama aku ya baby." Ucap Zio yang sebentar lagi akan menggeganggam jemari lula tapi,

" stop!! Jangan pegang pegang lula lagi!!!"

"HHH?"
Sontak semua orang langsung menatap kearah pria tampan yang saat ini malah semakin terlihat menahan amarahnya. Bayangkan saja betapa emosinya dia ketika perempuan yang akan menjadi ibu itu dikelilingi oleh banyak sekali pria tampan. Apa dia tidak mempunyai televisi atau akun sosial media? Apa dia tidak mengetahui keluarga Alexander? Lihatlah dia terlihat seperti calon suami yang sedang dibakar api cemburu saat ini. Sementara para kakak Lula yang baru sampai disana masih kaget dan bertanya tanya kenapa dia melarang mereka untuk mengajak adik mereka sendiri?

  " ini masih jam kampus, dan Lula masih ada kelas dengan saya nanti." Sambung Al tegas tak terbantahkan. Dia juga masih memandang tajam kearah Rian dan yang lainnya. Sementara yang lain juga merasa syok melihat apa yang terjadi saat ini.
  "Saya tidak peduli mau Princess saya masih ada jam dengan anda atau tidak!! Yang penting kalau princess saya ingin jalan2 maka tidak ada yang bisa melarang !!" Balas Rian tegas. Padahal Lula sudah tidak aja jam kuliah lagi, tapi kenapa dosennya itu malah memberikan alasan seperti itu.

    " pak, saya kan udah selesai sekarang saya mau jalan-jalan"
    "Kamu jalan-jalan sama saya aja!!" Balas Al santai. Seolah dia mengabaikan ucapan tajam dari putra pertama Alexander tadi. Sementara para istri dari putra Alexander hanya menggelengkan kepala melihat para suami mereka menatap tajam kepada dosen yang juga entah kenapa sangat aneh saat ini. Memangnya dia siapa Lula? Sampai sampai ingin melarang Lula pergi dengan kakak-kakaknya .

   "Buset tu dosen gede juga nyali nya ya" bisik Gavin ditelinga Evan. Sementara yang dibisiki pun sibuk menatap ke arah wanita yang sampai detik ini masih sangat dicintainya itu. Dia juga merasa kesal melihat dosennya itu. Kenapa saingannya selalu ada. Kemaren Zio dan sekarang dosennya sendiri. Apa tidak ada wanita lain yang bisa menarik perhatian mereka.
   "Tau tuh enak aja mau nikung gue." Balas Zio tiba tiba yang semakin membuat Evan semakin frustasi saat ini.

     " Mangkanya cepet cari cwe jangan ngehalu terus kalian berdua bisa dapetin Lula." Sindir Raihan sambil tertawa mengejek. Pasalnya mereka berdua sangatlah tampan dan banyak gadis gadis yang mengantri untuk bisa berkencan dengan mereka.

     "Pak , asalkan bapak tau ya. Yang tujuh orang ini adalah kakak Lula." Akhirnya Cherry tak tahan lagi melihat para pria tampan ini saling menatap dengan tatapan yang sangat tidak bersahabat. Sontak saja mendegar hal itu Al langsung kaget dan menatap ketujuh lelaki itu satu persatu . Langsung saja dia merutuki kebodohannya itu.

   " bagaimana bisa aku cemburu dengan kakak dari perempuan ini." Ucapnya membatin. Dia berusaha menyembunyikan rasa malunya.
   " kamu suka dengan adik saya?" Tanya Rian tiba-tiba. Yang dimana kembali membuat seisi kantin kembali terdiam. Mereka sangat penasaran dengan jawaban dosen yang datar itu.

    "Ya aku menyukai nya. Dan dia sudah membuat aku seperti orang gila."
Lihatlah dia mengungkapkan perasaannya seperti orang yang malah mengerutu dan meminta pertanggung jawaban.

   " sejak kapan bapak menjadi gila? " tanya Lula spontan. Dia juga merasa tidak terima mendengar jawaban dosen anehnya itu. Enak saja dia dituduh menjadi alasan seseorang menjadi tidak waras.
    " sejak aku bertemu sama kamu yang ada dipikiran saya cuma kamu. Dan satu lagi kenapa juga saya menuruti semua permintaan kamu!! Sudahlah pokoknya kamu harus tanggung jawab !!"

    " kenapa harus Lula yang tanggung jawab?"
    " saya ga nerima penolakan pokoknya!"

     " kok bapak kata-kata nya sama kayak kakak-kakak Lula sih?" Bukannya membahas perihal tanggung jawab seperti apa yang diinginkan dosennya itu malah dia membahas kosa kata yang memang sudah tidan asing lagi ditelinganya. Sementara yang lain masih terdiam mendengar perdebatan mereka berdua .

    " Ayok nikah!"

  " nikah????"""
Teriak ketujuh pria tampan itu.
"Maksud aku. Setelah anak kamu lahir Ayok kita nikah." Al pun memperjelas ucapan frontal nya itu. Menunggu beberapa bulan lagi bukanlah hal yang berat bagi dirinya.
" yang mau nikah sama bapak siapa?" Lula pun tak terima mendengar hal itu. Cara nya pun sudah sangat tidak romantis .
"Yang mintak persetujuan kamu siapa?" Tanya Al malah balik bertanya . Lula pun langsung terdiam membisu tak tau harus menjawab apa.
  " ga boleh!!""" Teriak ketujuh pria tampan yang saat ini semakin dibuat syok oleh lelaki itu. Enak saja dia ingin menikahi princess kesayangan mereka.
  " saya tidak butuh pendapat kalian. Nanti aku kan kerumah Alula Farzana Ayunindya Alexander."
Setelah membuat orang syok lelaki tampan itu langsung meninggalkan kantin dengan santainya.  Apa dia tidak merasa takut atau gugup melihat tatapan tajam dari kakak perempuan itu.
  " apa dia sudah kehilangan akal?" Tanya Rian tak habis pikir
  " dia sangat gila kak." Balas lio sambil memegang kepalanya yang tidak pusing.
" aku baru menemukan lelaki yang seperti itu." Sambung Nata.
  " sepertinya kalian salah deh, kan kalian sama kayak dosen tadi. Sama2 pemaksa." Sindir Zio yang malah menemukan kesamaan diantara mereka. Bagaimana kehidupan Lula selanjutnya? Malah bertambah satu orang lagi yang sifatnya sama dengan ketujuh kakak-kakaknya itu.
Ketujuh pria tampan itupun langsung menatap tajam kearah Zio . Mereka merasa tidak terima dengan apa yang baru saja dikatakan lelaki itu. Padahal semua istri mereka setuju dengan ucapan Zio. Tapi mereka hanya bisa diam tak ingin ikut memberikan komentar. Kia,Silvi dan yang lainnya juga tak habis pikir dengan dosen tampan itu. Memang sudah diakui oleh seluruh mahasiswi di universitas tersebut jika Al adalah dosen yang paling tampan. Dan kalian tau apa, dosen tersebut belum pernah berpacaran sama sekali . Dan saat ini lihatlah kegilaan lelaki itu. Dia malah memaksa Lula untuk menikah. Dan sudah sangat jelas disorot matanya jika dia sangat mencintai wanita yang baru saja ditemuinya itu. 

" kayaknya lo bakalan kalah saing lagi deh." Ucap Raihan
" asalkan Lula bahagia gue rela kok." Balas Evan yang langsung pergi meninggalkan kantin. Dadanya terasa sesak saat ini. Disaat cinta yang begitu besar tapi sayangnya hanya dia yang merasakan. Dia mengetahui jika cinta yang tulus adalah yang busa mengikhlaskan. Memiliki tidak menjamin dia akan bahagia nantinya. Jika perempuan itu tidak memiliki rasa maka dia tidaj akan pernah memaksa. Karna sesuatu yang dipaksakan tidak akan menciptakan bahagia yang sesungguhnya . Mengenal wanita berhati malaikat itu adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada dirinya. Bisa mencintai dengan tulus dan melihat senyuman bahagia di wajah gadis itu sudah menjadi nikmat yang tiada tara baginya. Dia akan selalu menjadi Evan yang akan menyangi dan menjaga Alula nya.
  Mendegar jawaban dari sahabatnya itu, mereka pun merasa sangat iba dan prihatin. Mereka sangat mengetahui betapa besar cinta Evan kepada Lula. Tapi mereka juga paham jika cinta tak bisa dipaksakan. Mereka hanya bisa terus berdoa supaya Evan segera menemukan kebahagiaannya.
.....

Masih ada ga ya yang baca cerita ini 🥺🥺 maaf ya udah lama banget author ga update . Semoga masih ada yang baca ya cerita nya ❤️❤️❤️ sayang banyak2 buat kalian semua 🤍🤍🤍😽😽

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Where stories live. Discover now