43

76 10 10
                                    

Suasana hangat mulai menjalar saat ini. Kehidupan yang awalnya sangat membosankan itu, perlahan sudah mulai terasa menyenangkan dan seolah dia tak ingin waktu berputar dengan cepat. Melihat senyum bahagia dari wanita manis yang saat ini sedang sibuk menikmati eskrim vanilla disampingnya itu. Entah hal gila apa yang merasuki lelaki dingin itu. sosok yang baru dikenalnya sudah membuatnya melakukan hal-hal yang baru pertama kali dia lakukan didalam hidupnya.

"Sayang, Kamu jangan deket-deket sama dia. Sepertinya dia agak kurang waras deh,"ucap Rian yang sedari tadi sudah kesal melihat lelaki itu menempel dengan adiknya. Ternyata bukan hanya anak pertama dari putra Alexander itu yang merasa kesal, tetapi juga keenam adiknya ternyata juga merasakan hal yang sama. Sementara para istri mereka sudah merasa wajar dengan tingkah ketujuh putra Alexander itu.

"Tau tuh, bukan siapa-siapa tapi nempel mulu," celetuk Lio yang juga merasa tak terima. sementara yang lain juga memberengut didalam hati mereka. Sangat jelas terlihat diwajah mereka bahwa sedang menahan rasa kesal. sementara yang disindir tak terpengaruh sama sekali. Baginya melihat raut wajah wanita itu lebih berharga untuk saat ini.

"Kak, Lula mau beli baju bobo," tiba-tiba saja wanita manis yang sedang mengandung itu sangat ingin membeli piama. Sontak saja mereka semua sangat antusias mendengar keinginan adik dan juga calon keponakan mereka itu.

"Ayok Princess kita borong semua piama yang ada disini," ajak Rian yang langsung diangguki oleh keenam putra Alexander yang lain. Sementara para istri mereka juga tak sabar memilihkan piama lucu untuk adik ipar mereka itu. Sementara Al langsung menggandeng tangan mungil wanita yang ada disampingnya itu.

"Hehhh tangannnnn!!!!" geram Nata yang membuat yang lainnya langsung menatap kearah tangan adik mereka yang ternyata memang benar sedang digenggam oleh lelaki menyebalkan itu.

"Siap-siap ni bakalan perang," bisik Kia kepada yang lainnya. Sementara Loly malah terkikik geli melihat para pria tampan yang sudah dewasa itu malah seperti anak-anak saat ini. Apalagi mereka selalu menjadi pusat perhatian. Banyak orang-orang yang memandang takjub kearah mereka.

"Lepasin tangan Princess kami," tekan Nata sambil melipat kedua tangannya diatas dadanya. Dia sangat kesal saat ini. Kenapa yang mendekati adiknya selalu memancing emosi para putra Alexander.

"Bener!!!! Cepatttttt," Teriak yang lain berbarengan .

"Yaampun kompak banget,"bisik Dilla kagum. Yang lain juga berpikiran yang sama. Mereka semakin penasaran apa yang akan terjadi setelah ini.

"Aku kan calon suami Lula,"

Cukup sudah!! Jawaban santai lelaki itu semakin membuat darah ketujuh pria itu mendidih. Bahkan wajah mereka sudah memerah saat ini. Sementara Lula masih memahami maksud dari dosennya itu. dan dia juga merasa bingung kenapa dosennya itu menggenggam tangannya. Apakah dosen memang seperhatian itu kepada mahasiswanya? Atau karena dirinya sedang hamil? Berbagai pertanyaan muncul dikepalanya.

"Pak, kenapa malah gandeng tangan aku? Kan aku bukan anak kecil!!" decak Lula dengan raut kesalnya. Bukannya membuat orang takut, malah terlihat sangat menggemaskan.

"Aduhh calon istri aku lucu banget," balas Al sambil mencubit pipi Lula dengan lembut .

"Hehhhhhh!! Itu tangan minta di potong ya!!" ancam Arsen yang semakin panas.

"Wah bener kak, ayok potong tangannya, ga ramah tu bintang satu," timpal Byan yang juga sangat geram. Dia tidak akan menahan lagi walaupun lelaki itu adalah dosennya.

"Ayok kita bunuh aja sekalian,"bisik Azka kepada para kakaknya. Sontak bisikan itu membuat ketujuh pria tampan itu saling memandang. Seolah-olah mereka setuju dengan pendapat Azka. Sontak saja para istri mereka malah semakin penasaran dengan apa yang dibisikkan oleh Azka sehingga membuat ketujuh lelaki tampan itu malah terdiam dan saling memandang.

"Ih kepoo kak Azka bilang apa ya," bisik Adel.

"ih iyaa apa ya?" Tanya Loly yang malah balik bertanya. Yang lain pun hanya bisa memijat kening mereka dengan sikap Loly.

"Lula mau piama kak bukan mau diam melihat kalian semua berdebat," decak Lula yang langsung menarik tangan dosennya itu. entah kenapa dia malah menarik tangan dosennya itu. bukannya melepaskan dia malah melakukan hal yang langsung membuat kakak-kakaknya semakin melongo. Sementra Kia dan yang lainnya juga kaget melihat dua sejoli yang sudah berjalan menjauhi mereka. Tanpa menunggu, mereka semua dengan patuh mengikuti Lula dan dosen menyebalkan itu.

Sementara lelaki yang ditarik tangannya itu tak kuasa menahan senyum bahagianya. Jantungnya berdetak tak beraturan dan wajahnya mulai memanas. Dia saat ini terlihat seperti anak remaja yang baru merasakan jatuh cinta. Untung saja Lula tidak melihat raut wajah lelaki yang notabenya adalah dosennya itu. saat ini dia sangat ingin membeli piama yang menggemaskan.

"Gini ya rasanya jatuh cinta," batin lelaki itu dengan senyuman yang masih ditampilkan diwajah tampannya itu. Senyuman yang belum pernah muncul. Kesunyian perlahan berubah menjadi kenyamanan yang tiada tara, membuat dirinya yang dulu hanya memikirkan pekerjaan dan juga janjinya kepada sahabatnya itu, kini wanita ini termasuk kedalam sesuatu yang sangat berharga didalam hidupnya.

.....

Sudah beberapa menit berlalu, semua orang asik memilihkan piama untuk wanita itu. sementara Lula malah tertidur dibahu Al. ketujuh kakaknya ingin berteriak tak terima. tapi melihat wajah polos adik mereka yang terlihat menyimpan beribu luka itu membuat mereka mengabaikannya saat ini, mereka tahu bahwa adik mereka berusaha menyembunyikan kesedihan dirinya agar mereka tak ikut memikirkan perihal rasanya. Sementara Kia dan yang lainnya juga ikut menatap kearah wanita yang sedang tertidur pulas itu.

"Gue tau Lula pasti nyembunyiin lukanya sendirian. Kalau gue jadi dia mungkin senyum aja gue ga bisa," ucap Kia yang berusaha menahan air mata nya.

"bener, bagi gue Lula adalah perempuan terhebat yang pernah gue temuin," sambung Silvi yang juga sangat menyayangi Lula.

"Aku yang baru mengenal Lula aja udah ngerasa dia adalah malaikat yang turun ke bumi," tutur Ana sambil tersenyum hangat. Begitu juga dengan loly dan yang lainnya. Mengenal dan melihat wanita manis itu saat ini adalah anugerah terindah dalam hidup mereka. Seseorang dengan senyum menawan dan kelembutan disetiap hal yang dia lakukan. bahkan tatapannya membuat siapa saja tak kuasa untuk tidak menyukainya. Tak ada rasa iri sama sekali. Mereka semua sangat menyayangi Lula. Sementara Lelaki yang saat ini mengedarkan pandangannya kepada keluarga gadis itu bisa merasakan kesedihan dan kecemasan mereka kepada wanita yang sudah tertidur pulas dibahunya itu. entah kenapa dia saat ini malah semakin bertekad untuk menjaga wanita manis ini. Dia tak peduli seberat apa rintangan yang harus dia lalui untuk mendapatkan wanita itu. hatinya saat ini sudah jatuh sedalam-dalamnya kepada Lula, maka dia akan berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan.

.........


akhirnya setelah dua purnama bisa up juga. masih ada yang nungguin ga ya? hadeh kayaknya udah banyak yang lupa yak ama cerita aku. jangan lupa vote dan komen ya gaes. biar author semangat lagi ni buat update. suer komen2 dari kalian itu ngaruh banget tau :* 

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Where stories live. Discover now