Part 42

167 19 6
                                    

Sunyi dan semakin sunyi. Mansion Alexander tersebut terasa hening seperti tak ada kehidupan sama sekali. Bukan karena semua orang pergi. Tetapi karena kedatangan lelaki tampan yang tak lain adalah dosen yang sangat terkenal dikampus ternama dikota besar tersebut. Wajah yang terpahat sempurna ditambah dengan sorot mata yang tegas membuat dia semakin terlihat menggoda .
" kamu dosen Lula?" Tanya Andhara yang mencoba mencairkan suasana. Sementara Abraham masih menilai lelaki tampan yang sudah sangat berani mendatangi mansionnya itu. Berbeda dengan ketujuh kakak Lula yang sedari tadi terus menatap tajam kearah pemuda itu. Sedangkan ketujuh kakak ipar Lula hanya bisa menyaksikan apa yang akan terjadi didepan mereka. Mereka juga tak habis pikir jika dosen itu benar benar mendatangi mansion keluarga Alexander dengan sangat santai tanpa ada beban sedikitpun. Padahal ketujuh putra Alexander sudah memberikan tatapan tidak suka mereka sedari tadi.
" iya Ma , aku Al dosennya Lula."
"Ma????" Teriak kedelapan lelaki itu. Yap termasuk Abraham yang juga kaget . Bisa-bisanya lelaki itu memanggil Andhara dengan sebutan mama. Apa dia sudah menganggap dirinya sebagai calon menantu ?
" Tukan Pa dia udah ga waras." Bisik Byan yang ternyata terdengar jelas di pendengaran Dosen tersebut.
"Siap-siap ya kamu ngulang dimata kuliah saya." Ujar Al dengan kedipan matanya. Sontak mendengar hal itu langsung membuat Byan membulatkan mata nya dan langsung memandang dosennya itu dengan tatapan memohon belas kasihan. Kemana perginya tatapan tajamnya tadi?
Sementara itu wanita yang saat ini sedang hamil itu juga sangat kaget melihat kedatangan dosennya yang sudah tidak waras itu. Apa dia tidak merasa takut dengan ketujuh kakaknya dan lihatlah sekarang suasana sangat menegangkan tetapi dia sempat-sempatnya mengedipkan matanya itu.
"Kamu tau kan kalau suami dari princess saya baru saja meninggal dan dia saat ini sedang mengandung." Akhirnya Abraham mengeluarkan suaranya. Dia melihat keseriusan dimata lelaki tampan itu. Tapi bagaimana pun dia akan tetap memberikan hak untuk putrinya untuk memilih . Tapi dia juga berharap Lula menikah lagi agar cucunya tidak lahir tanpa sosok seorang ayah. 
" aku sangat tau Pa kalau Lula saat ini hamil. Dan aku sangat siap menjadi ayah dari anak Lula." Balas Al dengan sangat mantap tanpa ada keraguan sama sekali .
  "Berarti Mama punya menantu baru ya ?" Tanya Andhara yang membuat ketujuh putranya memandang kaget kearah dirinya itu. Bagaimana bisa mama nya terlihat sangat senang melihat dosen aneh itu.
" tapi Ma, Pa,..."
"Udah kalian diam aja!!!"
Belum selesai ketujuh putra Alexander itu protes, kata kata mereka sudah dipotong oleh Papa mereka yang sudah sangat paham dengan ketujuh putranya itu. Dia tidak mau membuat Lelaki tampan itu merasa terintimidasi oleh anak-anak menyebalkannya itu.
" papa , mama, dan kakak-kakak Lula tersayang. Lula lagi pengen belanja ." Rengek wanita cantik yang langsung mencairkan suasana. Bukan karena dia ingin mencari topik agar dosennya itu tidak dimakan hidup-hidup oleh ketujuh kakaknya. Tapi memang saat ini dia sangat ingin menghabiskan uang. Entah kenapa juga anaknya ingin berfoya foya saat ini. Apa karena Lula sangat jarang pergi shopping? Entahlah tanyakan saja pada anak wanita itu.
  "Ayok sayang kita belanja."
"Hhhhh?? Sayang???" Teriak mereka semua berbarengan. Termasuk dengan ketujuh kakak ipar Lula yang semakin syok mendengarnya. Tentu kalian sudah bisa menebak siapa yang baru saja berbicara. 
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Al langsung menggandeng tangan mungil wanita yang sudah membuat dia tidak mempunyai rasa malu lagi. Dia tidak mau ketujuh kakak wanita itu menggagalkan keinginannnya untuk pergi dengan wanita yang sangat menggemaskan itu.

"Ehhh mau dibawah kemana princess kami?" Tanya Rian dengan nada yang masih saya seperti mencari lawan itu. Sementara Kia istrinya langsung menggandeng tangan suaminya itu dengan penuh kasih sayang.
"Udah Mas ga boleh gitu. Sekarang kita turutin kemauan Lula dulu ya."
Akhirnya setelah mendengar ucapan Kia semua orang yang ada di mansion itupun memutuskan untuk pergi mengikuti Lula dan juga dosen yang sudah kehilangan akal itu. Sementara Lula hanya patuh mengikuti dosennya itu.

----
Beberapa menit kemudian pun akhirnya mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan terbesar dikota tersebut yang tak lain adalah milik keluarga Alexander dan yang tanpa kalian sadari Mall itu sudah hak milik Lula. Yap kedua orang tuanya dan juga ketujuh kakaknya sudah setuju jika mall ini atas nama Lula. Wanita istimewa dikeluarga mereka. Termasuk juga semua aset Nathan yang juga sudah menjadi milik Lula saat ini. Tapi dia masih belum menyadari betapa kaya dirinya saat ini.
 
    " kamu mau apa Lula?" Tanya Al lembut. Sementara Rian dan yang lainnya hanya bisa menahan kesal dibelakang .
    " aku mau beli semuanya ." Balas Lula dengan menunjukkan tatapan lembutnya. Siapa yang bisa menolak jika sudah begini.

    " Yasudah sayang semuanya akan kakak belikan untuk kamu." Ujar Rian dengan semangat. Dia sangat senang jika ponakannya suka menghambur hamburkan uang karena adiknya itu sangat susah diajak untuk shopping. Maka momen kehamilan Lula akan menjadi momen yang sangat langka dalam sejarah.
   " biar aku aja kak." Sambung Lio yang juga ingin membelikan keinginan adik tersayangnya itu.
  " Hadeh gue yakin ni pasti bakalan debat lagi." Bisik Silvi yang langsung disetujui oleh yang lainnya.
   " debat terus yak." Komentar Loly yang sudah mulai terbiasa dengan perdebatan yang terjadi. Dia juga merasa terhibur dengan sikap kekanak-kanakan para lelaki datar ini. Jika sudah berada dikantor atau diluar rumah mereka kembali menjadi sosok yang sangat ditakuti. Andai semua orang tau tingkah kekanak-kanakan ketujuh putra Alexander ini. Tapi sudahlah.

     " udah kalian ga usah beliin apa-apa! Biar aku aja. Kan aku calon suaminya."
  " calon suami?" Tanya ketujuh lelaki tampan itu tak terima .
" ya iya calon suami Lula . Udahlah capek saya debat ama kalian. Ayok sayang kita mulai belanja . Kamu bebas milih apa aja yang kamu suka. " Ucap Al yang langsung menggandeng tangan mungil wanita itu sambil tersenyum manis. Dia sangat bahagi saat ini. Entah kenapa dia merasa sangat nyaman berada didekat wanita yang saat ini hanya pasrah digandeng oleh dosennya itu. Entah kenapa dia merasakan sosok Nathan pada dosennya itu. Entahlah dia tak tau perihal perasaan bagaimana nantinya. Yang jelas Nathan akan selalu ada didalam lubuk hatinya . Hidup juga harus tetap berjalan dengan baik. Nathan juga pasti tidak ingin Lula memikirkan kepergian dia terus menerus. Dia juga harus memikirkan masa depan dirinya dan juga anaknya nanti. 
   " pede banget ya ni dosen." Ucap Arsen sambil mengerutu kepada saudara-saudaranya yang juga memasang ekspresi yang sama.
    " tau tuh, udah ga sopan sama kita. Gimana mau direstuin." Sambung Nata yang tak kalah kesalnya.
    "Denger deh mereka udah kayak cwek aja ya ngomel-ngomel gajelas." Ucap Dilla kepada yang lain.
   " WKWKW lucu ya liat mereka kayak gitu." Balas Ana yang sudah terkikik geli melihat tingkah para pria tampan itu.
  "Kapan lagi coba liat mukak kesel mereka." Ucap Silvi yang langsung di setuju oleh yang lainnya.  Sementara Abraham dan Andhara juga menikmati tingkah anak- anak mereka yang terlihat menggemaskan itu.

------
Jangan lupa vote dan komen ya bebeb bebeb tercintah ❤️❤️❤️

------ Jangan lupa vote dan komen ya bebeb bebeb tercintah ❤️❤️❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Uhuyy dosen ganteng mau lewat uyyy

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Where stories live. Discover now