extra part

104 13 0
                                    


"Hwaaa Mamaa," teriakan beserta isakan tangis memenuhi mension yang sangat mewah dan elegan itu. didominasi dengan warna putih dan coklat menambah kesan elegan. Apalagi mansion tersebut selalu diisi dengan suara dua pria yang saat ini sangat berharga dikehidupan seorang Alula yang semakin hari semakin terpancau auranya. Berkuliah sekaligus menjadi seorang istri dan ibu tidaklah membuatnya terlalu pusing karena suaminya yang juga ikut membantunya. Mereka juga sama sekali tidak memiliki pembantu rumah tangga kecuali para penjaga yang sangat banyak yang khusus menjaga mansion tersebut. Bahkan jika Lula pergi kemana-mana akan selalu ada setidaknya dua mobil yang akan mengikuti dari belakang.

"Mas, jangan dibikin nangis anaknya," ucap Lula sedikit berteriak karena dia sibuk didapur. Dia hari ini ingin memasak masakan kesukaan suami dan juga anaknya yang tak terasa sudah berumur 5 tahun . dia juga sudah menamatkan kuliahnya dan saat ini dia bisa fokus menjadi ibu rumah tangga. Alula sempat ingin bekerja, tetapi Al melarangnya karena tidak ingin istri mungilnya itu kelelahan.

"Iya sayanggg, Nathan nakallll," balas Al yang diyakini saat ini sedang tatap-tatapan dengan putranya itu. mereka selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian wanita itu.

"Ayok kita makan dulu Mas, Baby Nathan ayok kita mam,"

Akhirnya dua lelaki yang berbeda umur itu saling bergandengan tangan menuju meja makan dan telah duduk tepat disebelah Lula. wanita itupun langsung mengecup kedua lelaki itu dengan senyuman manis yang tak pernah pudar dari wajahnya.

"Mama, besok Nathan udah sekolah kan, dan Nathan mau adek," ucap anak itu disela-sela kegiatan mengunyahnya.

Sontak saja Al merasa sangat senang dan langsung mengecup pipi gembul anaknya itu.

"Nah sekali-sekali kita satu tujuan kan enak," goda Al

"Apaan sih Pa. Aku udah gede jadi jangan cium-cium aku," gerutu Nathan dengan kesal. Pipinya sudah memerah saat ini karena merasa malu dicium terus-menerus oleh papanya. Sementara Al tak mengubris sama sekali. Baginya Nathan adalah baby lucu yang sangat menggemaskan. Bahkan setiap orang yang melihatnya berteriak gemash karena ketampanan anaknya itu.

"Kalau Mama yang cium boleh ga?" tanya Lula usil.

"Boleh banget Ma. Pokoknya yang cium pipi aku tu khusus cewek!!! Cowok ga boleh." Nathan langsung bergidik ngeri mengingat jika para om-om tampan dan teman-teman Mamanya kesini maka dia akan lebih memilih mengunci diri dikamarnya. Jika tidak, pipinya akan menjadi santapan lezat pria-pria tua yang menyebalkan.

Sementara Al dan Lula langsung terkikik geli melihat setiap perubahan raut wajah anak mereka itu. mereka tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur karena telah dikaruniai keluarga kecil yang sangat bahagia. Bahkan Lula sudah lupa bagaimana rasanya sebuah nestapa. Karena hanya ada tawa disetiap detik yang dia lewati.

"yuhuuuuuu ponakan tampan Om mana ni," teriak seorang laki-laki dengan menggandeng istrinya yang sedang hamil besar. Yap dia adalah Byan . disaat semua anak kakaknya sudah mulai bisa berjalan anaknya masih berada didalam perut istrinya .

"Hwaaa Nathan ganteng onty kangen banget sayang," histeris Loly sambil mencium pipi gembul Nathan yang langsung dubalas kecupan singkat oleh anak kecil yang tampan itu. ingat Nathan tidak akan marah jika yang mencium pipinya adalah seorang wanita. Dia malah akan menunjukkan pesona ketampanannya kepada semua wanita entah umur berapaakh itu.

"Uhh gemesh banget sih," Byan pun bersiap-siap untuk mencium keponakannya itu.

"Stoppppp!!!!!" teriak Nathan penuh penolakan sambil menutup kedua pipinya.

"wah ponakan om sudah mulai jual mahal sekarang ya," lanjut Byan yang semakin dibuat gemash dengan anak kecil itu. dia sudah menebak jika Nathan akan menghindar dari kecupan para om-omnya.

"Dengerin Nathan ya Om. Jangan cium-cium Nathan lagi!!! kita sama-sama laki-laki!! Jangan buat orang salah paham!!!" Ujar anak kecil itu dengan raut wajah seriusnya jangan lupa dengan gaya bicaranya yang sudah seperti orang dewasa itu. bahkan semua orang sering terkagum mendengar perkataan anaknkecil itu.

"kamu masih kecil! Tidak akan ada yang akan mengira kita homo," gerutu Byan. Enak saja. Lagian dia mempunyai istri yang sangat cantik. Untuk apa dia menyukai bocah itu.

"Homo apa Om?" tanya Nathan dengan menatap Omnya itu. Nathan adalah tipikal anak yang tingkat ingin tahunya sangatlah tinggi hingga semua orang harus hati-hati jika berbicara didekat Nathtan.

"Udah-udah ngapain bahas hal ga penting sih, Kak, Byan sam Loly udah makan belum?" Lula pun berusaha mengalihkan pembicaraan agar anaknya tidak banyak tanya lagi.

"Wah pas banget tahu sayang, istri aku lagi ngidam masakan kamu,"

"Bener kak, aku lagi pengen makan masakan kakak," ucap Loly sangat bersemangat sambil mengelus lembut perutnya. Dia sangat berharap anaknya akan selucu dan sepintar Nathan.

"Wahh benarkah, ayok kita makan bareng,"

Mereka pun makan dengan canda tawa sesekali terkikik geli mendengar ocehan menggemaskan Nathan.

..........

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Место, где живут истории. Откройте их для себя