part 45

94 14 10
                                    


Suasana kampus saat ini sangat ramai. Terlihat berbagai aktifitas mahasiswa. Ada yang sedang mojok, bikin tugas, ada yang sibuk sama hanphone mereka masing-masing. Tetapi ada satu objek yang sangat menarik saat ini. Seorang wanita manis yang sibuk melahap cemilan yang seolah tidak memedulikan orang-orang yang saat ini menatap kearah dirinya. Bukan tatapan mengejek atau sinis, tetapi tatapan mengemaskan. Bahkan para wanita mengabadikan momen menggemaskan itu. dosen muda yang terkenal sangat dingin itu bahkan tersenyum hangat sambil diam-diam memotret wanita itu. sepertinya saat ini galeri hp nya akan terisi dengan wajah menggemaskan wanita yang saat ini memenuhi dunianya.

"Lulaaa, dicariin dari tadi ternyata sibuk makan disini," teriak Cherry yang diikuti Ufi yang langsung duduk didekat wanita itu. sementara Lula hanya membalas dengan anggukan kepalanya yang masih menikmati makanannya. Ufi pun langsung mencubit dengan lembut pipi chubby sahabatnya itu. baginya Lula tetaplah gadis kecil yang akan selalu dia jaga. Dia tidak akan membiarkan siapapun membuat wajah menggemaskan itu menjadi murung. Mereka bertiga pun saling melempar tawa bahagia satu sama lain.

"Ponakan aunty jangan nakal ya," bisik Cherry lembut sambil mengelus lembut perut sahabatnya itu. dia sangat tidak sabar menunggu kelahiran ponakannya itu. pasti akan sangat menggemaskan seperti Lula dan akan menawan seperti Nathan. Tiba-tiba saja Cherry langsung menatap kearah Lula.

"Andai Nathan bisa mengelus perut Lula, pasti baby akan sangat bahagia bukan? Nathan, apakah kamu melihat aku dari atas sana? Aku ingin berada di sisi mu saat ini. Aku ingin menyusul mu, tapi kamu sudah menitipkan baby kepada ku. Bagaimana jika nanti dia menanyai tentang Ayahnya," cukup sudah, Lula tak dapat berpura-pura lagi. Air matanya menetes deras dengan bibir yang bergetar. Bagaimaba dia bisa terlihat baik-baik saja disaat orang yang begitu dia cintai sudah pergi dari kehidupannya untuk selamanya. Bagaimana bisa wanita yang masih ingin menginjak usia 20 ini bisa sekuat itu???

"Lula, kami tau ini semua sangat berat. Bahkan jika kami berada diposisi Lula, kami bahkan tidak sanggung untuk tersenyum. Kami akan selalu berada disisi kamu,"Cherry tak kuasa melihat isak tangis menyakitkan dari wanita yang saat ini sudah menangis dengan kencang. Bahkan semua orang langsung menampilkan raut cemas dan sedih melihat wanita itu. bahkan mereka yang tidak terlalu mengenal wanita itu juga bisa merasakan kesedihan mendalam wanita itu. Tepat saat itu juga ketiga kakak Lula langsung berlari dengan raut muka sangat cemas begitu juga dengan para kakak ipar Lula. mereka mendengar orang-orang membicarakan adik mereka yang sedang menangis ditaman. Mereka pun berharap tidak terjadi apa-apa terhadap Lula dan juga babynya.

"Princess, kamu kenapa sayang?" yang lainnya pun memberikan ruang kepada ketiga putra Alexander itu. untuk saat ini kehadiran mereka bertiga memang sangat penting.

"Kenapa kamu menangis sayang? Apa ada yang jahat sama adik kakak?" Tanya Arsen sambil mengelus rambut adiknya dengan lembut. Dia sangat tidak bisa melihat adiknya menangis seperti ini.

"Sayang, jangan menangis ya!! Kakak ga sanggup ngeliatnya," lirih Azka yang menggenggam erat jemari mungil adiknya itu . sementara Byan langsung menghapus lembut air mata adiknya itu. "kami semua sanagt menyayangi kamu sayang," Lanjut Byan berusaha menenangkan adik kecilnya itu.

"Kakk, Lula rindu Nathan kak!! Lula udah berusaha buat terlihat baik-baik saja didepan semuanya. Lula ga kuat kak. Lula ga kuat!!!" lepas sudah semuanya. Pekikan menyayat dari wanita ini yang selalu dia tahan . tepat setelah dia berteriak ternyata keempat kakaknya yang ternyata juga mengetahui kabar tersebut dari para istri mereka yang ternyata mengirimkan vidio yang memperlihatkan keadaan menyesakkan adik mereka itu. tanpa pikir panjang mungkin mereka seperti orang kesetanan mengendarai mobil mereka.

"Sayang," lirih keempat pria tampan itu sambil menatap kearah Lula. mereka bisa melihat betapa hancurnya adik mereka saat ini. Bahkan suasana menjadi hening walaupun ditengaj keramaian. Semua orang tak kuasa mendengar isakan wanita itu yang terdengar sangat menyayat hati.

Zio dan kedua sahabatnya Satria dan Erland juga langsung menghampiri Lula dan yang lainnya. Bahkan Evan dan ketiga sahabatnya juga sudah berada disana. Evan menitikkan air matanya. Kenapa dia kemaren merasa sangat marah dan ketiga melihat isak tangis wanita itu membuat dia kembali sadar bahwa yang terpenting adalah kebahagiaan wanita yang sangat dia cintai itu. tetapi apa dia begitu egois jika memikirkan kebahagiaan dirinya juga ?

"Gue ga tega banget ngeliat Lula kayak gitu," tutur Zio kepada kedua sahabatnya.

"Bagi gue Lula adalah perempuan yang berhati malaikat banget. Walaupun gue ga terlalu deket ama dia, tapi kita bisa liat semua orang menyayanginya," balas Zidan yang juga ikut merasakan kesedihan wanita itu.

"Gue harap kesedihan Lula bakalan sirna perlahan berjalannya waktu," pinta Erland . bahkan mungkin semua orang juga mendoakan hal yang sama untuk Lula.

"Lula, jangan menangis lagi. Hatiku berasa tertikam mendengar isak pilu kamu," ucap seorang pria yang tak jauh dari wanita itu. dia tak terlalu mendengar apa yang diucapkan Lula. tetapi teriakan histerisnya bisa membuat dia merasakan petapa hancurnya hati gadis itu saat ini. Dia tak ingin muncul sekarang. Kehadiran keluarganya lebih penting untuk saat ini.

"Kenapa Kak? Kenapa aku selalu kehilangan orang-orang yang sangat aku sayangi? Aku bisa merasakan bagaimana hidup seorang diri ditengah kehidupan yang kejam ini. Aku sangat iri dengan masa kecil semua orang yang bisa merasakan dekapan hangat orang tua mereka. Aku kehilangan kedua orang tua saat aku belum terlalu memahami kehidupan. Dan sekarang? Aku kehilangan orang yang sangat aku cintai kak. Apa aku begitu jahat hingga aku harus merasakan kehilangan yang sangat menyakitkan ini kak? Calon anak aku juga akan merasakan apa yang aku rasakan. Aku ga kuat kak!!! Kenapa harus aku kak??? Kenapa !!!!!!! aku ga kuat kak,"

"Sayangg,"

"Princess,"

"Lulaa,"

"kak Lula,"

Mata sembabnya mulai tertutup dengan bibir pucat yang terlihat bergetar. RIan langsung mendekap adiknya dengan air mata yang sudah menetes diwajahnya.

"Sayang, maafin kakak," batin ketujuh putra alexander itu. mereka semua tak kuasa menahan air mata mereka. Bahkan Loly dan yang lainnya juga ikut menangis melihat keadaan Lula saat ini.

"kak, mending kita bawa Lula pulang," usul Nata dan mereka semua pun menaikir mobil mereka masing-masing dengan Lula yang langsung digendong oleh Rian dan diikuti Kia dan yang lainnya.

"Bertahanlah sebentar lagi sayang, aku berjanji tak akan membiarkan kamu merasakan kehilangan lagi. Jikapun nyawaku diambil maka aku akan tetap berada disampingmu. Tuhan bolehkan aku egois saat ini. Aku tidak ingin meninggal sebelum dia,"

......

Jangan lupa vote dan komen yang sebanyak-banyaknya ya gaes.. kalau ga banyak yang komen author ga mau up :p

Hehehehhehe

sekalian kasih pendapat sama part ini ya L sayang banyak-banyak buat kalian semua :* 

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon