Part 28

296 35 34
                                    

Tut..Tut.tuttt
"Nathannnnnnnn.."
teriak Lula yang langsung ambruk kelantai. Dunia nya seolah berhenti berputar. Seakan udara juga berhenti dan memberi sesak yang begitu dalam.

"Pak Nathan ." Teriak sekretarisnya yang langsung menitikkan air mata yang ditahannya sedari tadi,sementara itu sudah banyak dokter yang memasuki ruangan Nathan tersebut. Sementara Lula masih terdiam membisu melihat suaminya itu. Dengan langkah gontai wanita itupun berjalan meninggalkan kamar suaminya itu. Dia berjalan dilorong rumah sakit seperti seseorang yang tak punya lagi semangat hidup. Tatapan kosong dan air mata yang masih mengalir deras di matanya yang sudah sembab itu. Tak ada lagi tatapan lembut,tatapan kecewa. Yang ada hanya tatapan kosong yanh seolah tak merasakan apapun.

    "Ya Tuhan jika ini mimpi,segera bangunkan aku. Aku tidak mau kehilangan suamiku. Untuk apalagi aku hidup. Nathan ini semua cuma mimpi kan? Aku tidak mau kamu meninggalkan aku dan juga anak kita." Ucao gadis itu dengan nada pelan. Seakan suaranya tercekat di tenggorokannya. Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 shubuh. Dia berjalan tak tentu arah.

----
  Sementara itu sekretaris Nathan yang menyaksikan bagaiman detik terakhir bosnya itu. Sementara dokter sudah menyatakan bahwa Nathan sudah meninggal tepat pada jam 03.30. Banyangkan sudah berapa lama Wanita hamil itu berjalan ditengah kesedihan.

    "Aku harus menelfon orang tuanya Pak bos dan juga keluarga Alexander."

Anton..
Iyaa Ken,ada apa kamu menelfon
Saya pagi pagi begini?

                                                Nathan sudah meninggal
                                                 Pak.
Apaaa???
Tidak mungkin
Kamu jangan becanda !!!

Anton langsung terkulai lemas mendengar kabar yang tiba tiba itu. Ini mimpi tidak mungkin anaknya meninggalkan dirinya.

"Sayang kamu kenapa???" Nadhira pun sangat cemas melihat suaminya yang sudah menangis.

"Nathan Ma,Nathan meninggal." Akhirnya kata itupun keluar dari mulutnya.

"Kamu jangan bohong Pa,Nathan ga mungkin ninggalin kita ga mungkin!!!" Runtuh sudah pertahanan Nadhira. Dia langsung memeluk suaminya dengan air mata yang semakin mengucur dengan derasnya. Tidak mungkin anak semata wayangnya meninggalkan dirinya . Ini pasti mimpi.

   "Pa udah Pa ayo kita bangun!! Ini mimpi Pa ini pasti mimpi." Nadhira pun masih menangis dipelukan suaminya sementara Anton berusaha menenangkan istrinya walaupun dia masih belum bisa menerima apa yang terjadi dengan putranya.

....
    Ken pun tak sanggup mendengar tangisan histeris kedua orang tua bosnya itu. Dia juga sangat sedih kehilangan Nathan apalagi keluarnya pasti akan sedih sekali.

     Abraham ...
Halo kamu bukannya asisten Nathan?
Tanya Abraham yang bingung ketika melihat panggilan itu

                                         Iya pak,saya Ken asisten pak Nathan

Ada apa kamu menelfon saya shubuh2 begini?

                                      Nathan sudah meninggal pak.

Deg ......
sontak Abraham langsung berlari kekamar putrinya. Hp  nya pun sudah tergelatak dilantai. Yang saat ini dipikirannya adalah putrinya .

   "Lulaaaaaaa!!!!" Teriak Abraham sambil terduduk lemas didalam kamar putrinya yang memang tidak ada Lula dan Nathan disana.

Mendengar teriakan menggelegar itupun ketujuh putra Alexander dan juga para istri mereka pun terbangun dan langsung menuju asal teriakan itu. Pasalnya kamar Lula memang berdekatan dengan kamar mereka semua. Begitu juga dengan Andhara yang langsung bergegas mendengar teriakan suaminya itu.

Don't Hurt Me Again (TAMAT)Where stories live. Discover now