♛𝘿𝙪𝙖𝙥𝙪𝙡𝙪𝙝𝙨𝙖𝙩𝙪♛

24.7K 2.8K 257
                                    

HAPPY READING
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

"Bebel,Yaya,Mimi,Mamar,Valo,Yanto,Supri---ehm kurang siapa lagi ya."

Pria berdarah Italia itu memijat pelipis melihat bontotnya yang menggiring para hewan peliharaan memasuki mansion bak induk ayam yang menuntun piyik-piyik nya.

Albern kembali melakukan kesalahan dengan dengan mengiyakan permintaan Vigran untuk membeli semua hewan yang dimau. Entah dirinya yang selalu salah berucap atau si bontot yang kelewat pintar mengartikan apapun yang ia ucap.

Dia kira Vigran hanya akan membeli sekitar dua sampai tiga ekor hewan, tapi dugaannya salah putra kecilnya ini hampir memborong semua jenis hewan di toko. Mulai dari hamster, ikan, musang, kambing, dan yang paling membuat Albern ingin memakan hidup-hidup putra bontot nya ini adalah, bocah itu membeli satu ekor harimau buas dan juga seekor bayi kucing yang bahkan belum genap satu minggu lahir.

"Berbelok Nak," Tuntun Albern. Untung saja dia sudah berantisipasi menyiapkan tempat untuk menampung para hewan.

Vigran menuruti arahan sang Daddy,kemudian matanya terpaku dengan gerbang kayu yang menjulang. Dia menolehkan kepalanya ke Albern.

"Daddy ini apa?"

"Tentu saja tempat untuk para peliharaan mu." Albern berujar gemas sekaligus miris melihat putranya yang menggendong seekor kambing dengan cara mengepit kuat tubuh kambing di bawah ketiaknya. Mengabaikan suara embikan dari si kambing yang mungkin protes karena sesak.

Albern memberi kode kepada Tomi untuk membukakan gerbang. Saat itu juga gerbang terbuka bersama mulut Vigran yang ikut menganga. Mata bulat itu tidak berkedip sama sekali melihat cantiknya kandang yang Albern siapkan.

Kaki yang beralas sepatu putih itu dia langkahkan memasuki kandang diikuti para bodyguard yang membawa para hewan yang tuan mudanya beli.

Mata bulat itu terlalu fokus melihat betapa luas dan indahnya pemandangan yang hampir mirip dengan kebun binatang yang pernah ia datangi ketika sekolah mengadakan studytour. Tanpa sadar kambing yang ia apit di ketiak sudah terlepas dari gendongannya.

Belum ada yang menyadari karena para bodyguard sibuk memasukan para hewan ke kandang dan Albern juga ikut sibuk mengecek keamanan kandang untuk mencegah putranya terluka.

"Wahh kandangnya luas banget! Iyan jadi pengin ternak embek." pekik Vigran senang.

"Bebel nanti Iyan beliin embek cowo ya biar bebel punya bayi embek---" Vigran menghentikan ucapannya ketika merasa ada yang kurang.

Tunggu dimana bebel?

Vigran celingak celinguk mencari keberadaan kambing betina bernama Bella yang dia ubah namanya menjadi bebel. Dengan panik bocah itu berlari ke gerbang kandang. Matanya langsung melotot ketika hal ia khawatirkan ternyata benar.

Matanya sudah berkaca-kaca, bibir mungil itu juga sudah mencebik ke bawah. Vigran menarik napas panjang dan...

"HUWEE DADDY BEBEL ILANG!!"

Mendengar teriakan melengking Vigran Albern langsung bergegas meninggalkan musang yang tadi sedang ia periksa. Pria itu langsung memutar-mutar tubuh putranya untuk mengecek apakah ada luka. Ekpresi panik di wajah pria itu tercetak sangat jelas.

Albern menangkup kedua pipi Vigran."baby apa ada yang terluka hm?" khawatir Albern dibalas gelengan pelan oleh Vigran membuat pria itu bernapas lega.

Vigran memonyongkan bibirnya."Daddy embek nya Iyan lepa---"

BRAK

SREK

GEDUBRAK

RAWRRR

MEONGG

MBEKKK

UU AA UU AA

Tubuh kedua anak ayah itu langsung mematung. Semua terjadi begitu mendadak ketika para hewan yang baru di masukkan kandang tiba-tiba berhamburan keluar. Apa teriakan Vigran begitu cetar sampai-sampai membuat para hewan terkejut dan memberontak hingga keluar kandang.

Sadar akan ada masalah yang terjadi Albern langsung menyuruh para para bawahannya bertindak."KALIAN TANGKAP SEMUA HEWAN ITU!"

♛♛

Ando meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku sehabis bangun tidur. Ia semalam tidur sekitar jam setengah empat hanya untuk menonton bola dan dilanjut dengan bermain game hingga pagi tiba. Oleh sebab itu ketika matahari hampir tepat di atas kepala cowo itu baru membuka mata.

Ando menguap lebar, tanpa mencuci wajah dahulu kaki panjangnya dia langkahkan keluar kamar. Ia sedikit heran ketika telinganya mendengar suara bising yang berasal dari luar kamar. Apa ada gempa bumi dan akan terjadi tsunami?tapi tidak mungkin jaraknya terlalu jauh dari mansion. Atau jangan-jangan kiamat, tapi seingatnya sekarang bukan hari jumat.

Dengan menggunakan kaus tipis tanpa lengan dan kolor bergambar bet man pemuda itu berniat turun lantai dasar.Sesekali menggaruk perutnya mengabaikan tatapan maid yang heran kerena penampilan majikannya terlihat bagai manusia yang habis terkena badai.

Mbekkk

Langkahnya langsung terhenti merasa ada sesuatu yang aneh lewat di depannya. Kepalanya ia tengokkan ke kiri untuk memastikan apa yang dilihatnya benar atau tidak.Cowo itu mengerjapkan mata berusaha mengumpulkan nyawa. Lalu tiba-tiba....

UU AA UU AA

Tik tok tik tok
Otak nya mulai mencerna.

Kambing?

Monyet?

What th---

"ADEK KENAPA MANSION NYA BERUBAH JADI PENANGKAPAN HEWAN!!"

Teriakan cetar Ando menggelegar di mansion utama membuat para maid dan bodyguard yang bertugas langsung menutup telinga rapat-rapat.

"ABANG BURUNG IYAN TERBANG KE KEPALA ABANG!"

Ando langsung menoleh ke asal suara yang menampakkan bocah bertubuh kurcaci dengan rambut acak-acakan dan tangan kanan yang menenteng jaring. Pemuda itu memberikan tatapan cengo sekaligus sebal ke arah sang adik kesayangannya.

"Abang diem jangan gerak nanti burungnya terbang." Vigran berbicara pelan, jaring itu terangkat hendak menangkap burung berukuran kecil yang bertengger manis di kelapa Ando. Tapi tangan kanan Ando sudah terlebih dahulu menahan jaring itu membuat Vigran menatap heran.

Ando menatap datar adiknya itu lalu tangan kirinya terangkat ke kepala dan...

Pluk

"ABANG BURUNG IYAN PENYET!!"

♛♛

JANGAN LUPA VOMENT TEMAN!

REDIGUEZ FAMILY || ENDWhere stories live. Discover now