♛29 (Side story)♛

14.6K 1.9K 279
                                    

HAPPY READING
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶



Bocah dengan netra yang dihiasi bulu mata lentik itu memejam cepat saat cairan merah kental berbau amis itu terciprat ke wajahnya. Dadanya yang bergemuruh begitu cepat membuatnya teramat sesak. Tubuh yang tak lagi mampu ia topang akhirnya meluruh.

Bibir yang bergetar terbuka pelan, menggumam lirih. "Mom-mommy ...."

Bulir bening yang tertahan di pelupuk mata meluruh cepat melewati pipi tirusnya. Lengannya terangkat perlahan, memegang pisau yang tertancap dalam di dada sang ibu dengan bergetar.

"Tidak ... Mommy tidak boleh tidur ... Lihat Aland mommy ... Aland janji tidak akan merengek lagi ... Tolong ... Tolong jangan pergi ...." Kepalanya menggeleng terus. Menolak fakta bahwa wanita itu kini terbujur kaku di hadapannya.

Wajah yang kini sembab oleh air mata itu mendongak perlahan. Menatap lekat sang pelaku yang masih setia berdiri dengan angkuh di hadapannya.

"Paman tolong mommy Aland. Tolong ... mommy berdarah. Aland mohon paman."

Bocah itu merangkak cepat ke arah si pria itu. Berlutut di hadapannya. Kedua telapak tangan ia satukan. Memohon penuh harap pada pria yang sudah jelas merupakan pelaku dari kejadian ini.

Namun, Ando sudah kalut. Usianya yang baru menginjak umur 7 tahun itu harus dihadapkan dengan kondisi mengerikan seperti ini. Rasa takut yang mendominasi membuat Ando tak tahu harus bagaimana.

Si pria dengan pakain formal serba hitam itu berlutut, menyamakan tinggi dengan bocah dihadapannya. Lengan kekarnya mencengkeram kuat rahang Ando. Menatap lekat wajah bocah laki-laki dengan paras cantik itu yang kini banjir dengan air mata.

"Kau ingin aku membantu mommy he?"

Ando mengangguk cepat dalam cengkeraman pria itu. "Paman Aland mohon, mommy pasti kesakitan. Ayo bawa mommy ke rumah sakit."

Pria itu menyeringai. Bodoh sekali bocah di hadapannya. "Kau benar ingin aku menyelamatkan mommy mu?" tanya nya kembali.

Lagi, tanpa ragu Ando mengangguk. Beberapa detik selanjutnya pria itu menegakkan tubuh. Berjalan mendekati sang ibu yang membuat Ando menatap was-was. Dan di detik selanjutnya mata Ando membelalakk lebar di iringi teriakan kencang yang terdengar.

"MOMMY!!"

Ando mendorong kuat tubuh pria itu. Tubuhnya semakin bergetar hebat. Melihat betapa kejamnya pria dihadapannya yang justru kembali menusukkan pisau ke dada ibunya.

"Tidak ... Tidak mommy ... jangan ... jangan tidur. Jangan tinggalin Aland." Ando menangis keras merasakan tubuh sang ibu yang kini mulai mendingin. Darah yang keluar begitu banyak hingga menggenang.

"Paman jahat! Manusia biadab! Memangnya mommy pernah berbuat jahat pada paman? Tidak kan! Kenapa harus mommy, kenapa bukan Aland saja !!" Isak tangis yang di iringi raungannya sama sekali tak diacuhkan oleh pria itu.

Benar-benar tak peduli. Pria itu justru bergerak ke sana-ke mari, entah apa yang ia cari. Niat sebenarnya adalah menghilangkan bukti yang jelas tak Ando sadari. Kemudian tungkai panjang itu melangkah mendekati jendela, melirik sebentar kedua insan itu.

REDIGUEZ FAMILY || ENDWhere stories live. Discover now