♛28♛

15.1K 2K 397
                                    

HAPPY READING
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Ada tempat yang ku sebut rumah, tapi di dalamnya tidak ramah. Jika orang lain pulang untuk tenang, maka aku pergi dan mencoba hilang."

+62

Malam yang biasanya Ando habisnya bersama canda tawa kini terasa tabu. Hangat di dada yang setiap malam Ando rasa kini tak pernah ada, seolah sirna.

Tebal selimut yang biasa membuatnya hangat entah mengapa kini tak ada guna. Tetesan bulir bening dari sudut mata kembali meluruh tanpa di minta. Isakan kecil mulai terdengar membuat insan lain yang terbaring di samping membuka mata.

"Alando ...." Suara berat namun lembut mengalun dari bilah bibir Jammy. Jemari kekarnya terangkat mengusap surai sedikit pirang sang majikan, membuat si empu mendongakkan wajah menatapnya.

"Jam, Seandainya saat itu gua yang gantiin Mommy, akhirnya pasti ga seburuk ini. Daddy dan abang ga akan nyimpan dendam sama mereka." Ando menenggalamkan wajahnya pada dada bidang Jammy.

Mendengar penuturan penuh getar dari sang majikan membuat bodyguard itu sontak menggelengkan kepala. Ia menangkup wajah Ando yang kini sembab.

"Jangan berkata seolah dirimu tak seberharga itu, Alando. Kalian sangat berharga bagi saya. Ini bukan akhir, tapi awal untuk kebahagiaan kalian. Percaya padaku." Senyum tipis jammy berikan, yang entah bagaimana membuat cairan bening dari pelupuk mata Ando kembali keluar.

"Jangan buat gua berharap lebih ... Capek ... Gua capek, Jam .... Mau sebanyak apapun lo menyangkal, nyatanya semua masalah ini berawal dari gue!"

Jammy langsung menarik tubuh ramping itu masuk ke dalam pelukannya. Isak tangis dari Ando tumpah tak tertahan. Gumaman kata penenang Jammy berikan. Ia takut trauma yang sudah lama Ando miliki kambuh saat ini.

"Bukan salah siapapun, Alando. Tak ada yang salah. Semua takdir. Kalian berharga, sangat," tuturnya seraya menghapus lembut lelehan air mata yang menggenang di pipi tirus Ando. Salah satu lengannya yang lain mengusap surai sedikit pirang sang majikan.

"Kalian berharga. Kalian hebat karena sudah bertahan sampai sejauh ini. Kalian hebat karena meski beratus kali rasa lelah dan putuh asa itu datang, tapi kalian ga pernah menyerah. Saya sangat bersyukur bisa bertamu dengan sosok kuat seperti kalian."

Ando terdiam. Rantai kalimat yang jammy ucapkan terdengar jelas olehnya. Kata-kata yang keluar dari pria itu selalu berhasil membuatnya tenang, hingga tanpa sadar ia sudah ketergantungan hingga sekarang.

Netra berkaca itu terpejam pelan saat jammy memberikan satu kecupan hangat di keningnya. Genggaman hangat dari tangan besar itu membuat resah yang menguasai dirinya mulai hilang. Kedua pasang mata itu bertubrukan tanpa ada niatan memutuskan.

Jammy mendekatkan tautan tangannya dengan Ando di depan bibir kemudian berujar.

"Kita cari jalan keluar bersama okay? ... Seperti dulu." Jempol tangannya mengusap lembut punggung tangan sang majikan sebelum mengecupnya singkat, yang dibalas pelukan erat oleh Ando.

"Gua sayang sama lo, Jam," ucapnya pelan.

"Begitu pula dengan saya."





REDIGUEZ FAMILY || ENDWhere stories live. Discover now