8|Kencan

157K 17K 314
                                    


Aku mau Republish cerita ini dan bagi kalian yang mau baca duluan semua chapternya bisa baca di karyakarsa(link di bio), perchapter cuma 2rb ya.

••••

"Sudah aku bilang carilah gadis lain Miguel. Violet tidak benar-benar mencintaimu," saran Max. Mendengar jika Violet mengajak Miguel menikah saja sudah terdengar aneh bagi Max, dan terbukti saat Miguel menyusul gadis itu ke London, tapi malah di acuhkan begitu saja oleh Violet.

"Tutup mulutmu Max. Sudah ku bilang aku tidak akan pernah melepasnya saat dia sendiri yang memutuskan masuk."

"Kau terobsesi padanya."

"Mungkin saja."

Miguel tidak menepis fakta itu, karena nyatanya Miguel sangat ingin Violet menjadi miliknya.

"Sejujurnya, aku merasakan ada yang aneh."

Miguel mengangkat sebelah alisnya. "Apa maksudmu?" 

"Bukankah sebelumnya dia selalu ramah padamu karena kau adalah kakak dari Sean? tapi kenapa saat dia bilang mencintaimu, dia malah bersikap sebaliknya?"

••••

Sesuai janjinya pada Miguel kemarin, hari ini mereka akan pergi berkencan.

Violet mengoleskan lipstik merah pada bibirnya, lalu merapihkan rambutnya agar lebih tertata. Gadis itu mengenakan black dress yang membuat penampilannya tampak glamor.

Dirasa penampilannya sudah sempurna, ia segera keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga dan ia melihat ayahnya yang sedang duduk santai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dirasa penampilannya sudah sempurna, ia segera keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga dan ia melihat ayahnya yang sedang duduk santai.

"Cantik sekali putriku, kau akan pergi kemana sayang?" tanya Ayah.

Violet tersenyum mendengar pujian dari ayahnya. "Apa aku belum belum bilang pada Ayah? Miguel dan aku akan pergi berkencan malam ini."

Dalam hati Ayah merutuki anak sulung Gillgan itu, anak itu sungguh-sungguh berniat merebut Violet darinya.

"Jangan pulang terlalu malam Violet. Dia itu serigala, tendang selangkangannya jika dia macam-macam denganmu."

Violet tertawa mendengar perkataan ayahnya. Apa yang akan ayahnya lakukan jika tahu Miguel dan Violet hampir melakukannya? dia hanya bisa membayangkan ayahnya yang pasti akan menghajar Miguel saat mengetahui hal itu.

Terdengar bell berbunyi menggema di ruangan, pasti Miguel sudah tiba.

"Ayah tenang saja, dia tidak akan melakukannya. Ayah mau ikut ke depan?" tanyanya.

Ayah menggeleng. "Tidak, ayah mau bertemu bocah itu."  Gran melangkah pergi menuju kamarnya, dia terlalu malas untuk sekedar melihat wajah si sulung Gillgan itu.

Violet berjalan menuju pintu lalu membukanya. Dilihatnya Miguel dengan setelan jas, tampan dan karismatik seperti biasa.

Matanya terbuka lebar terpesona akan kecantikan gadis yang berdiri di hadapannya. "I like it. Violetku sangat cantik malam ini."

Miguel menatap kagum penampilan Violet malam ini yang menurut sangat cantik, meskipun setiap hari Violet memang selalu terlihat cantik tapi rasanya malam ini Violet sangat mempesona dan menggoda.

"Terimakasih. Kau juga tampan Migu." Berbeda dengan tatapan kagum Miguel, gadis itu hanya menampilkan sebuah senyuman biasa.

"Ayo kita berangkat sayang." Miguel mengulurkan tangan.

Violet meraih tangan besar Miguel, lalu dengan bergandengan mereka berjalan menuju mobil, Miguel membukakan pintu untuk Violet masuk.

Miguel benar-benar memperlakukan Violet seperti tuan putri di kisah dongeng yang sering dibaca saat anak-anak. Tatapan hangatnya membuat siapapun jatuh hati pada Miguel dengan sekali lihat, pria itu seperti melewati batas kesempurnaan, itu menurutnya. Selain wajahnya yang tampan, ia juga memiliki otak yang jenius, bahkan membangun perusahaanya sendiri tanpa embel-embel Gillgan.

Violet bertanya-tanya, apakah Miguel dalam novel juga mencintai tokoh Violet? jika benar, kira-kira apa yang akan pria ini lakukan saat mendengar kabar tokoh Violet mati? 

"Apa yang kau pikirkan sayang? kita sudah sampai." Miguel menegur Violet yang melamun.

Tak terasa perjalanan berjalan begitu cepat saat ia melamun memikirkan banyak hal.

Violet menjawab, "Tidak ada apa-apa."

Miguel membawanya pada tempat yang tidak ia ketahui. Restoran itu tampak sepi, bukan, tapi memang sama sekali tidak ada pengunjung di dalamnya.

Miguel dan Violet duduk di kursi dekat dengan jendela besar yang menampilkan indahnya pemandangan malam dari luar, cahaya-cahaya lampu dari luar membuat pemandangan semakin bagus.

Violet melirik Miguel. "Kau menyewanya?"  tebak Violet.

"Iya. Aku tidak rela ada orang yang melihat kecantikanmu, kau itu hanya milikku."

"Rayuanmu semakin handal ya Migu."

"Apa kau semakin mencintaiku sayang?"

Violet menopang dagunya di atas meja, dia tersenyum menatap Miguel. "Sepertinya iya."

"Boleh aku menciummu?"

"Kenapa?"

"Karena aku senang dengan jawabanmu sayang."

"Maksudku, kenapa bertanya? biasanya tanpa ijin kau langsung menciumku."

Saat Miguel mendekatkan wajahnya, disituasi yang tidak tepat pelayan mengantarkan makanan pada meja mereka. Miguel mengumpat dalam hatinya pada pelayan sialan itu.

"Tutup matamu Violet," suruh Miguel.

Violet menutup matanya menuruti perintah Miguel. "Ada apa?" tanyanya.

Bukannya menjawab pertanyaan Violet, pria itu malah mengusir pelayan. "Cepat pergi." 

Pelayan itu langsung pergi setelah mendapat titah Miguel dan tatapan tajam dari pria itu.

Violet mengerti, Miguel menyuruhnya menutup mata karena pelayan tadi adalah seorang pria. Dasar, Miguel sangat-sangat pencemburu parah.

Violet membuka kelopak matanya, ia dapat melihat kekesalan yang masih tertampang di wajah Miguel.

"Sialan. Apa mereka tidak punya karyawan wanita?"

Miguel baru kali ini merasa dirinya bodoh. Harusnya dia menyuruh pelayan tadi yang menutup mata, bukannya malah menyuruh Violet menutup matanya.

"Sudahlah Migu. Aku ini adalah kekasihmu. Orang lain tidak mungkin bisa merebut seorang kekasih dari Miguel Gillgan, bukan?" ucap Violet mengingatkan Miguel agar pria itu tahu bahwa tidak akan ada yang merebutnya dari laki-laki itu.

Miguel menggenggam tangan kekasihnya sambil mengelusnya lembut. "Aku akan segera melamarmu setelah ayah menyetujuinya."

Violet terdiam sebentar, ia mendadak menjadi gugup saat Miguel membicarakannya tentang pernikahan. "Te—tentu, kita akan segera menikah setelah ayah dan kakak menyetujuinya."

"Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan restu ayah dan Lucas."

Violet tersenyum simpul lalu mengangguk. "Ayo kita makan, perutku sudah lapar."

Miguel mengangguk. Miguel tersenyum memperhatikan gadisnya makan dengan lahap, tapi kenapa tinggi badan gadisnya hanya sekitar 160cm? Setelah diperhatikan baik-baik ternyata mereka tumbuh di bagian-bagian yang tepat di tubuh gadisnya.

••••
Terimakasih udah baca. Jangan lupa vote karena vote itu gratis.

-12-10-21-

VIOLETWhere stories live. Discover now