41|Pulau

84.1K 7.3K 298
                                    


Semoga kalian semua terhibur ya sama cerita ini! Tungguin kelanjutannya karena cerita ini bakal semakin seru kedepannya😗

Selamat membaca pembaca lama dan pembaca baru!

••••

"Kau membawaku ke mana Miguel?" tanya Violet setelah turun dari helikopter pribadi milik Miguel.

"Kita di pulau Sayang."

Violet berdecak lalu menggeplak lengan Miguel. "Aku tahu ini pulau! Maksudku kenapa Kau membawaku ke pulau tak berpenghuni ini?!"

"Sayang jangan marah-marah, ayo Kita masuk ke rumah, Kau pasti lelah."

Miguel menggandeng tangan isterinya agar mengikutinya melangkah menuju rumah.

Violet baru menyadari keberadaan rumah yang disebut Miguel karena rumah itu... terbuat dari kaca yang transparan.

"Siapa orang bodoh yang mendesain rumah transparan ini di dalam pulau?" tanya Violet.

Tidak ada privasi yang bisa di sembunyikan, semuanya terlihat sangat jelas dari luar.

"Sayang jangan mengataiku bodoh, bukankah ini bagus? Kita bisa melihat langsung pemandangan dari dalam rumah tanpa harus keluar dari rumah."

Miguel bangga melihat hasilnya, ini adalah ide brilian dari Miguel Gillgan. "Aku memang jenius."

Violet tertawa remeh. "Seharusnya tadi Aku bisa menebak kalau Kau yang mendesain rumah sialan ini."

"Sayang kasar sekali," ujar Miguel murung.

Violet menghela napas lelah. "Ayo masuk." Violet menarik Miguel yang tengah murung memasuki rumah.

Tanpa diberitahu dimana letak kamarnya pun Violet sudah tahu karena bisa melihatnya. Dia melihat sekeliling, pulau yang ditumbuhi banyak pohon dapat dilihatnya dengan jelas dari dalam kamar.

"Aku ingin mandi," ucap Violet.

"Aku juga, Ayo mandi bersama Sayang."

"Miguel... bagaimana Aku bisa mandi jika kamar mandi pun Kau buat transparan?" tanya Violet sambil melirik kamar mandi.

"Tidak apa-apa, Aku sengaja membuat semuanya transparan supaya bisa melihatmu di manapun."

"Kau gila? Bagaimana jika seseorang mengintip?"

Walaupun pulau ini sepi tapi masih ada kemungkinan ada orang di dalamnya kan?

"Tidak ada orang lain selain Kita di sini Sayang."

"Kau mandi setelah Aku." suruh Violet.

"Badanku gerah, Kita mandi bersama saja ya Sayang."

Violet duduk di atas kasur lalu mensilangkan kakinya. "Kalau begitu Kau bisa duluan."

"Sayang, tiba-tiba tanganku sakit karena membawa koper Kita yang berat."

Selalu saja begitu, Miguel akan membuat drama dramatis yang pada akhirnya tidak bisa Violet tolak.

"Miguel... Kau hanya mandi, jadi jangan berdrama lagi. Itu menggelikan."

"Berdrama? Aku tidak drama Sayang, bagaimana caraku melepaskan baju, celana dan pakaian dalamku saat tanganku ini sakit?"

Miguel duduk di samping Violet lalu mengusap-usap telapak tangannya yang tidak tampak memerah sedikitpun.

Violet terkekeh geli melihat tingkah lucu suaminya yang sangat menggelikan. "Baiklah, tapi ingat hanya mandi!" tutur Violet.

VIOLETWhere stories live. Discover now