9|Mantan dan calon

152K 17.2K 282
                                    


••••

Malam nanti, Violet berencana berkunjung ke rumah keluarga Gillgan. Dia tidak sabar akan reaksi yang diberikan Sean nanti saat Violet tiba-tiba datang ke rumahnya, tapi bukan untuknya lagi, melainkan sebagai kekasih dari kakaknya.

Tentang keluarga Gillgan sendiri, mereka belum juga tahu tentang hubungan yang terjalin antara Violet dengan putra sulung mereka. Apa mereka akan menentangnya? Violet sangat berharap mereka akan menerimanya.

Violet membuat kue spesial untuk ia bawa nanti malam. Dia mencetak adonan kue dengan berbagai bentuk, seperti bintang, love, kepala kelinci, dan pita, lalu memasukkannya ke dalam oven. Setelah selesai membuat kue, ia sisihkan sebagian kue untuk ayahnya. Violet mengambil salah satu kue berbentuk love, lalu mengunyahnya, mencicipi rasa kue buatannya yang terasa sangat pas di mulutnya. Violet tersenyum bangga dengan hasil buatannya yang tidak mengecewakan.

••••

Dengan sangat terpaksa, Miguel tidak bisa menjemput kekasihnya karena ada masalah kantor yang hanya bisa diselesaikan olehnya. Sebenarnya pria itu tidak peduli akan masalah tersebut, tapi Max mengancam akan mengadukannya pada Violet jika dia tidak bertanggung jawab sebagai CEO, Miguel tidak mau dipandang seperti itu oleh kekasihnya.

Padahal Violet sendiri tidak masalah jika harus pergi sendiri, toh ia bisa diantar oleh sopir pribadinya. Violet tiba di depan kediaman keluarga Gillgan, ia terpukau pada bangunan rumah besar yang sangat mewah dengan desain klasiknya itu, walaupun tak berbeda jauh dengan kediamannya. Para pelayan yang sudah familiar dengan Violet, menuntunnya masuk ke dalam rumah raksasa ini.

"Saya akan memanggil tuan Sean. Anda bisa tunggu di sini Nona," ucap pelayan yang mengira jika Violet masih menjadi tunangan Sean.

Violet membalasnya cepat, "Aku ingin bertemu mama."

"Baik, saya akan memanggil nyonya," ucap pelayan itu dengan sopan, lalu undur diri memanggil nyonya Gillgan.

"Ugh... rasanya organ dalam perutku akan naik keluar."

Ini pertama kali dalam hidupnya bertamu ke keluarga konglomerat. Violet gugup bukan main, bahkan tangannya sudah berkeringat basah saking gugupnya.

Setelah menunggu beberapa menit sang nyonya rumah datang menghampirinya. Cantik adalah kata yang pas saat pertama kali melihatnya. Wanita itu tampak anggun dengan dress yang dikenakannya, pantas jika anak-anaknya memiliki wajah yang rupawan.

Wanita itu duduk tepat di depannya sambil tersenyum manis menatapnya. "Violet, Mama terkejut saat pelayan mengatakan jika kau datang kemari dan ingin menemui Mama."

Violet menghela napas lega. Prasangka Violet salah besar, ia tak mengira jika wanita ini akan tetap menerimanya setelah keputusannya memutuskan pertunangan.

"Ayo ikut makan malam bersama, papa dan Sean sudah di ruang makan." Darla membawa Violet ke ruang makan keluarga.

Di ruangan yang terdapat meja panjang, ia melihat 2 pria dengan ekspresi terkejut yang sama saat melihat dirinya datang. Darla membawa Violet duduk di kursi sebelah Sean, belum 1 menit gadis itu mendudukkan pantatnya di kursi, suara Sean sudah terdengar.

"Apa kau menyesal dan ingin memaksaku kembali bertunangan denganmu lagi? Kau tidak tahu malu ya Violet." Sean menatap tajam Violet yang sudah duduk disampingnya.

"Sean! apa kau tahu tata krama? Violet adalah tamu kita sekarang," tegur Neilson.

"Maaf Papa." Sean menggeram kesal karena lagi-lagi ia yang disalahkan.

Sedangkan Violet menggigit bibirnya agar tidak tertawa keras saat ini. Sean si bodoh itu pasti sangat malu sekarang ini.

"Violet, apa kau kemari karena ingin kembali bertunangan dengan Sean? Papa akan mengurusnya," ujar Neilson.

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang