33|Violet Loraine

76.1K 8.2K 751
                                    

Aku senang melihatmu tersenyum, namun di sisi lain aku sedih karena menyadari senyummu karena wanita itu. -Violet Loraine.

••••

Ini dimana? Itu pertanyaan pertama yang terlintas dalam benak Violet. Dia mengedarkan pandangannya, tidak ada apapun yang Violet lihat selain putih, apa sekarang ia berada di surga? tapi Violet ingat ia belum mati!

Mata Violet menyipit ketika melihat seseorang yang berjalan semakin mendekat ke arahnya. Apa seseorang itu sama sepertinya yang kebingungan sekarang? Violet diam berdiri menajamkan matanya melihat siapa seseorang yang semakin mendekatinya.

Saat sudah jelas melihat wajah orang itu, Violet masih berdiri tak bergerak, jantungnya berdegup kencang tak karuan saking terkejutnya.

"Hai Violet, Aku Violet."

Tokoh Violet yang asli kini tengah berdiri di hadapannya dengan senyum lembutnya yang tak pernah pudar. Violet masih diam di posisinya sebelum mengucapkan sebuah kalimat tanya. "Violet Loraine?"

Dia masih tersenyum padanya. "Benar. Duduklah di sampingku Violet."

Tiba-tiba tempat yang tadinya hanya berwarna putih itu berubah menjadi padang rumput hijau yang segar. Violet duduk di atas rumput bersama dengan Tokoh Violet.

"Indah bukan?" tanya Tokoh Violet.

"Benar." Violet menghirup udara segar itu dalam-dalam. Dia menemukan ketenangan di sini, tempat ini sangat memanjakan mata.

"Aku senang kau menyukainya, Violet."

"Ada yang mau aku tanyakan."

"Apa kau penasaran kenapa kau bisa berada dalam duniaku?" tebaknya

Violet sebenarnya tidak terlalu memedulikannya, tapi sejujurnya rasa penasarannya masih belum hilang. Kenapa tiba-tiba jiwanya berpindah ke dunia dalam novel?

Violet mengangguk. "Benar."

Tokoh Violet menghirup udara dalam-dalam sebelum menjawab, masih dengan senyum lembut yang tertampang di wajahnya ia menatap Violet. "Sejujurnya aku pun tidak tahu apa alasannya, tuhan memang sering mempermainkan takdir bukan?"

Melihat Violet tidak meresponsnya, Tokoh Violet membuka suaranya lagi. "Sekarang, aku yang bertanya... bagaimana kehidupanmu di dunia ini?"

"Aku suka hidup di sini, terlebih lagi aku mendapatkan perhatian khusus dari keluargamu."

Tokoh Violet tersenyum senang mendengar jawaban Violet. "Aku senang kalau kau bahagia... terima kasih sudah melanjutkan kehidupanku dengan baik, Violet."

Violet tersenyum samar. "Kau mau mengambil kembali kehidupanmu?" tanya Violet.

Senyum yang sedari tadi terpampang di wajahnya seketika pudar. "Tidak. Aku hanya ingin memberitahumu, aku selalu mengawasimu Violet."

"Violet, kau tahu kan? seperti apa cintaku untuk Sean? betapa sulitnya, aku mencintai dia...." Matanya tampak berkaca-kaca membendung air mata yang akan segera menetes melintasi pipi. Wajah yang sedari tadi memamerkan senyuman indah kini hilang dan digantikan dengan raut menyedihkan.

"Aku tahu. Itu sebabnya aku akan membalas perbuatannya untukmu," ujar Violet.

"Kumohon Violet, jangan sakiti Sean... dia adalah cintaku." Tokoh Violet memohon padanya hanya untuk Sean? dia bodoh.

"Kenapa kau begitu bodoh Violet? dia jahat, dia selalu menyakitimu!" sentak Violet pada tokoh favoritnya.

"Sean tidak jahat Violet, Sean hanya membutuhkan seseorang yang mengerti dirinya, dan sayangnya... itu memang bukan aku." Tokoh Violet tersenyum kecut diakhir kalimatnya.

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang