20|Friend?

85.1K 9.7K 314
                                    

Selamat membaca 🤍

Cukup lama mereka diam membisu. Jennifer masih menunggu kata-kata yang akan di keluarkan Lucas. Sedangkan Lucas sendiri bingung masih memikirkan apa yang harus ia katakan pada Jennifer, pikirannya bingung tak keruan.

Jennifer menolehkan kepalanya sebentar melihat Lucas yang nampak duduk gugup di sebelahnya. "Sejak kapan?"

Lucas menoleh, lalu menunduk tak berani menatap Jennifer. "Entahlah, aku tidak tahu kapan pastinya. Perasaan itu datang tiba-tiba."

Jennifer memejamkan matanya, ia menghirup udara dalam-dalam. Dia melatakkan tangannya di atas tangan Lucas, lalu menatap lelaki itu dengan tatapan menyesal.

'Jennifer bodoh! Jennifer bodoh! Jennifer bodoh!' Jennifer terus merapalkan makian pada dirinya dalam hati.

"Maaf." Dengan lirih Jennifer berucap, air matanya perlahan turun jatuh melintasi pipi.

Lucas benar-benar merasa dirinya hancur saat melihat air mata gadis itu keluar karena dirinya. "Aku yang seharusnya meminta maaf Jenn."

Lucas memeluk Jennifer. Membiarkan bajunya basah terkena air mata Jennifer.

Jennifer bergumam, "Aku benar-benar sahabat yang buruk."

Lucas dan Miguel adalah sahabat terbaiknya. Jennifer ingin mereka bersama selamanya, dengan status yang sama. Tapi cinta dengan seenaknya malah menghancurkan persahabatan mereka.

Jennifer merutuki kebodohannya, kenapa dia tidak menyadarinya? padahal dia dan Lucas sangat dekat. Jennifer pikir ia yang paling tahu dan mengerti apapun tentang Lucas, tapi kenyataannya ia bahkan tidak tahu bagaimana perasaan sahabatnya itu.

Selama ini Lucas menahan perasaannya. Ia tahu dan mengerti, hati Lucas pasti sakit menahan perasaan untuknya. Bagaimana dengan perasaan Lucas selama ini? apa Lucas baik-baik saja saat ia dan Max menjalin hubungan? apa Lucas terluka melihatnya bermesraan dengan Max? tanpa ditanya pun Jennifer tahu itu pasti berat bagi Lucas.

Lucas tersenyum. Ada kelegaan setelah Jennifer mengetahui perasaannya pada gadis itu, tapi ia tidak berharap lebih untuk memiliki Jennifer. Lucas menyadarinya, Jennifer mencintai seseorang yang bukan dirinya.

"Kau ingat saat Miguel membuatmu menangis karena memakan coklat dariku?"

Jennifer menganggukkan kepalanya. "Itu coklat yang kau bawa dari Swiss, besoknya kau memberikan coklat yang sama padaku."

Jennifer mengingatnya dengan jelas, tidak mungkin ia lupa saat Miguel yang menghabiskan coklat yang Lucas kasih untuknya. Saat itu Jennifer masih berumur 9 tahun, ia menangis sampai sesenggukan dan ditenangkan oleh Lucas. Besoknya Lucas memberikan coklat yang sama padanya, Jennifer ingat betapa bahagianya ia menerima coklat yang terbungus rapi dengan pita yang cantik.

"Benar. Aku senang melihat kau bahagia Jenn. Jadi... teruslah tersenyum bahagia Jenn. Tidak usah memikirkanku, tugasmu hanya bahagia bersama Max."

Lucas tersenyum tulus, tapi bagi Jennifer itu adalah kebohongan, dan itu terasa sangat menyakitkan baginya karena Jennifer sendiri penyebabnya.

Jennifer mengangguk, ia juga tidak mungkin meninggalkan Max. Jennifer tidak ingin ada hati yang terluka, tapi ia telah melukai kedua lelaki itu.

"Kau tidak boleh pergi lagi, kau tidak boleh meninggalkanku lagi Lucas!"

"Aku janji, aku akan selalu bersamamu di sini, sebagai sahabat Jenn."

Sahabat, itulah status hubungan mereka.

Lucas mengusap sisa air mata Jennifer dengan tangannya. "Ayo masuk. Si bodoh itu pasti sedang mengambil kesempatan mendekati Violet." Lucas tertawa untuk mencairkan suasana.

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang