32|Bye Rose

73.8K 8.1K 1.1K
                                    

Karena kalian ngebet bgt, jadi aku up sekarang😼

Aku mencintaimu, tapi aku juga mencintai uangmu. -Rose.

••••

"Sean!" teriak Rose. Tiba-tiba perempuan itu datang mengamuk meneriaki namanya dengan lantang.

"Maaf Pak, dia menerobos masuk." ucap Satpam yang baru tiba dengan keringat yang menetes di dahi.

Sean mengisyaratkan satpam itu untuk pergi meninggalkan dengan Rose. Sean berjalan mendekat Rose. "Pulanglah, kau tidak akan mendapatkan apapun." 

"Kau tidak bisa begini padaku Sean. Aku yang menemanimu sampai bisa duduk di kursi kebanggaanmu sekarang!" marah Rose. Dia tidak terima dibuang begitu saja oleh Sean, selama ini ia sudah susah payah berada di samping Sean dengan menerima caci maki dan perlakuan tidak adil dari teman-teman kampus atau kantor yang selalu merendahkannya.

Sean menghela napas lelah. "Kau ingin aku membayarnya berapa?"

Harga dirinya seakan runtuh mendengar Sean dengan mudahnya berucap begitu. "Kau berubah."

"1 M?"

Rose berdecih meremehkan tawaran Sean yang menurutnya kecil. Nick benar, Sean memang tidak ada apa-apanya dibandingkan kakaknya.

Sean menulis jumlah uang dalam sebuah kertas cek, dia memberikannya pada Rose.

"Kau—" Perkataannya terhenti ketika melihat jumlah anggota dalam kertas itu.

13M? Sean memberikan 13M secara cuma-cuma padanya? 

Melihat raut terkejut Rose membuat Sean tertawa geli, jadi ini muka asli di baliknya? kemana saja ia selama ini? kenapa ia baru melihatnya, melihat Mata yang penuh kerakusan akan uang.

"Jadi benar ya, kau tidak benar-benar mencintaiku…"

"Pergilah Rose. Kalau bisa, pergilah sejauh mungkin, Aku tidak mau melihatmu lagi."

Sejujurnya Sean kecewa dengan Rose, karena selama ini ia pikir perempuan itu tulus mencintainya. 

Rose mengangguk. "Baiklah. Terima kasih dan maaf, Sean." Rose meninggalkan Sean dengan hati yang terasa sakit. Sean sudah membuangnya sekarang, dia telah mendapatkan yang dia mau, walaupun jika tetap bersama Sean dia bisa mendapatkan lebih dari yang ia dapat sekarang.

Rose mengakuinya, dia dengan sengaja mendekati Sean karena lelaki itu anak dari konglomerat yang kaya. Tidak salah kan jika Rose melihat calon pendampingnya dari kekayaan mereka? sejak kecil ia selalu menderita, dan untuk membuang semua kenangan buruknya adalah menggantinya dengan kemewahan yang tidak pernah ia rasakan.

Dia menutup mata pada kenyataan bahwa Sean sudah memiliki tunangan, dan pada kenyataannya Sean juga tidak mencintai Violet, jadi Rose semakin gencar mendekatinya dengan cara yang sangat halus. Sering kali Rose mendapatkan cemoohan dari orang-orang yang tidak menyukainya, dia hanya bisa diam tak membalas dan berlindung di balik punggung Sean. Walaupun begitu, perasaannya tidak bohong. Dia mencintai Sean dengan seiring berjalannya waktu yang mereka habiskan bersama.

Rose masih terbayang-bayang dengan masa lalunya yang kelam, sehingga lebih memfokuskan tujuannya untuk mendapatkan kemewahan dan mengabaikan perasaannya.

••••

Violet mencari-cari buku diary yang dikatakan Sean. Tapi ia tidak menemukannya di seluruh sudut kamar. 

Violet memilih bertanya pada pelayan yang sering membersihkan kamarnya. "Apa Kau pernah melihat buku diaryku?"

"Buku diary? Saya tidak tahu, Nona."

VIOLETWhere stories live. Discover now