Beautiful Rose. Cerita klasik, tentang Sean yang jatuh cinta pada tokoh utama wanita. Lalu apa yang membuat Violet membenci mereka? Sean mencampakkan si antagonis, tunangan sendiri. Si antagonis itu adalah tokoh Violet, nama tokoh antagonis itu mema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini... hari pernikahannya dengan Miguel. Jantungnya terus berdebar-debar kencang sedari malam sampai sekarang saat inti acara akan dimulai beberapa menit lagi.
Violet duduk menatap wajahnya yang sudah dirias cantik di cermin, dia tersenyum bahagia melihat dirinya sendiri mengenakan gaun pengantin. Sebentar lagi dia akan menjadi istri Miguel, Violet tidak tahu seberapa besar kebahagiaannya sekarang, dia takut... takut tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti ini lagi, tapi Violet percaya jika bersama Miguel, maka akan lebih banyak kebahagiaan yang akan terus ia rasakan kedepannya. Violet tidak akan pernah ragu melangkah kedepan bersama Miguel, mereka akan saling menggenggam erat agar tak tersesat di tengah jalan kehidupan yang banyak lika-liku.
"Aku... akan menjadi istri Miguel." Bibir terus melengkung membentuk senyuman, sumpah demi apapun Violet sangat bahagia.
Violet akan terus menatap ke depan tanpa menoleh ke belakang, biarkan masa lalu ada untuk di kenang dan untuk menjadi pelajaran berharga.
Violet akan melupakan tujuan awalnya yang berniat membalas dendam ke tokoh utama dalam novel beautiful rose. Violet mencoba berdamai dengan Sean dan akan memperlakukan lelaki itu lebih baik untuk menghormati tokoh Violet yang asli.
"Aku tidak akan menyakitinya, Violet. Tapi Aku juga tidak akan bersamanya," gumam Violet.
Tanpa dendam dan semua penyakit hati, Violet buang jauh-jauh dendamnya karena dalam hidupnya sekarang akan ada kebahagiaan yang menanti.
Tok...tok...tok...
Ceklek.
Lucas yang sudah rapi masuk dengan senyuman khasnya. "Cantik sekali Adikku."
Violet tersenyum malu mendengar pujian dari kakaknya.
Lucas duduk di samping Violet. "Ini hari terakhir kau menyandang nama yang sama dengan Kakak."
Violet tersenyum simpul, matanya hampir mengeluarkan air mata.
Lucas terkekeh kecil melihat mata Violet yang berkaca-kaca. "Kau cengeng sekali," ledek Lucas.
Violet cemberut, dia menghapus air matanya sebelum turun ke pipi.
"Violet..."
"Ya?"
"Aku dan ayah akan tetap menjadi rumahmu, kau boleh pulang kapanpun ke rumah kita."
Lucas masih ingat dengan jelas dulu Violet kecil yang selalu manja dan selalu menempelinya kemanapun, sekarang adik kecilnya bahkan akan mendahuluinya menikah dengan seorang lelaki. Sedikit tidak rela Violet yang sudah dewasa ini beberapa menit lagi akan menikah dan tidak lagi tinggal bersamanya di rumah mereka, tapi kekhawatirannya hilang karena Lucas percaya Miguel akan menjaga Violet dengan sangat-sangat baik.
