35|Stay with you♥️

77.3K 8.9K 2K
                                    



"Makanlah, Miguel."

Jennifer mengkhawatirkan keadaan sahabatnya, ia datang setiap hari untuk mengantarkan makan siang untuk Miguel dan Max.

Miguel mengangguk. Ia melahap makanan yang dibawa Jennifer walaupun tidak bernafsu. Hanya menghabiskan beberapa suap, Miguel enggan melahapnya kembali.

Jennifer sudah muak melihat Miguel yang tampak lemah hanya karena Violet. "Habiskan makananmu, Miguel!"

Miguel mengabaikan Jennifer, ia melanjutkan pekerjaannya kembali.

Jennifer menyingkirkan semua berkas yang menumpuk lalu meletakkan sepiring makanan di hadapan Miguel.

"Kau mau aku makan itu?" tanya Miguel.

"Ya."

"Kalau begitu, bawa Violet kemari."

Jennifer memandang sengit sahabatnya. "Dasar bodoh, lupakan Violet! Dia yang bilang sendiri kalau dia tidak mencintaimu Miguel, jangan bodoh dengan mencintainya begitu."

Mendengarnya membuat Miguel membuang muka. Padahal aslinya Violet juga mencintainya, cintanya sekarang tidak bertepuk sebelah tangan lagi, itu sudah bisa dipastikan. "Kalau Kau tidak bisa membawanya kemari, ya sudah, jangan paksa aku makan."

••••

Sebagai pelampiasan, Miguel rutin datang ke club untuk sekedar minum alkohol. Jika tidak, ia bisa gila karena terus memikirkan dan merindukan Violet.

Hatinya sesak mengingat Violet telah membuangnya, Miguel merasa tidak berguna karena Violet tidak membutuhkannya lagi. Setiap hari hatinya semakin sakit, dia lebih baik memilih mati daripada harus merasakan sakit di hatinya karena rindu. Violet meninggalkannya dan ia tidak bisa menjalani hidupnya seperti biasa.

Seorang wanita dengan pakaian minim datang lalu duduk di pangkuan Miguel. Wanita itu merasa beruntung karena menemukan calon pelanggan yang sangat hot.

"Kau sangat tampan Tuan," puji wanita itu.

Miguel hanya memandang wanita itu dengan tatapan datarnya.

"Ayo pesan satu kamar untuk kita, Tuan," bisik wanita itu dengan suara yang sensual.

Miguel meneguk kembali alkohol, ia memberikan smirk pada wanita itu. "Apa kau bisa memuaskanku?"

Wanita itu tersenyum, lalu mengelus rahang kokoh Miguel. "Tentu, saya akan memuaskan Tuan."

"Siapa namamu?" tanya Miguel.

"Nama Saya Viona, Tuan."

"Viona? bukan Violet?"

Wanita itu mengerutkan keningnya. "Viona, Tuan. Bukan Violet."

Miguel memegang kepalanya yang mulai pusing. "Violet, Aku hanya mau Dia. Bawa Dia padaku."

Violet? kenapa harus Violet? Dia bahkan tidak tahu siapa wanita bernama Violet itu.

Masih belum beranjak bangun dari paha Miguel, wanita yang bernama Viona itu semakin menempel asetnya pada dada kekar Miguel.

"Tidak ada Violet, Tuan. Di sini hanya ada Viona," ucapnya dengan nada menggoda, jari-jarinya mengelus dada Miguel melalui sela-sela kancing kemeja.

 Di sini hanya ada Viona," ucapnya dengan nada menggoda, jari-jarinya mengelus dada Miguel melalui sela-sela kancing kemeja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
VIOLETWhere stories live. Discover now