19|Rival

94K 10.6K 305
                                    

Lucas dan Grant menatap tajam Miguel yang kini tengah makan dan sesekali tersenyum lembut pada Violet. Mereka jengkel pada Miguel yang bertamu di rumah mereka sepagi ini. Lucas yang sudah rapi dengan setelan jas kantornya mendapati adiknya dan sahabat yang tidak ia akui itu tengah duduk di kursi menunggu sarapan.

Miguel yang merasakan hawa membunuh dari kedua leleki di depannya, ia tersenyum licik. "Kenapa Ayah dan Kakak Ipar menatapku terus?" tanya Miguel sok polos, membuat kedua lelaki itu menatap jijik pada Miguel.

Violet yang tengah sibuk makan menatap ketiga lelaki itu bergantian. Apa akan ada perang dingin lagi? Semoga saja tidak, Violet malas untuk melerai mereka. 

"Apa tujuanmu kemari?" tanya Grant sambil menghabiskan sarapannya.

"Tentu saja menemui kekasihku, Ayah," jawab Miguel dengan tenang, tidak takut dengan tatapan mata mereka yang seakan ingin memutilasinya di tempat.

"Kau sudah selesai makan, kan Miguel? Ini sudah jam 7 kau harus pergi kerja se—ka—rang," ucap Lucas menekankan kata sekarang sambil menunjukkan jam tangan mahalnya untuk menandaskan bahwa Miguel harus pergi sekarang juga.

"Kakak ipar tidak tahu ya? hari ini aku libur, seharian ini aku akan di—si—ni bersama ke—ka—sih—ku." Miguel sengaja menekankan kata di sini dan kata kekasihku untuk memancing emosi Lucas.

Violet menoleh ke Miguel, lelaki itu belum mengatakan apapun padanya. Violet diam saja, lagi pula ia tidak keberatan akan hal itu.

Sebelah mata Lucas berkedut ketika mendengar kata yang sengaja ditekankan oleh mulut licik Miguel. "Kau tidak bisa melakukannya," tutur Lucas.

"Miguel tamuku kak." Miguel yang dapat pembelaan dari Violet tersenyum remeh pada Lucas.

'Kau lihat? Violet memihakku.'

Mendengar Violet membela Miguel membuat Lucas kesal apalagi ditambah dengan ekspresi wajah Miguel yang seperti mengejeknya.
"Aku juga tidak akan bekerja hari ini, boleh kan Ayah?" 

"Ya, tentu." Grant mengizinkan, Lucas harus berada di rumah untuk melindungi Violet dari serigala macam Miguel.

Lucas tersenyum senang saat mendapat dukungan dari ayahnya. Dia akan membuat Miguel tidak bisa mendekati adik kesayangannya.

'Kau pikir bisa mengalahkanku dengan mudah? cih, jangan bermimpi Miguel.'

Lucas dan Miguel sedang berperang melalui mata tajam mereka, belum ada yang mengalah untuk mengedipkan mata. Apa tidak perih? jelas perih karena mereka hampir mengeluarkan air mata.

"Ayah berangkat," ucap Grant setelah menghabiskan sarapannya.

"Hati-hati Ayah," ujar Violet dan Miguel secara bersamaan. Ayah mengabaikan Miguel dan membalas Violet dengan anggukan serta senyuman.

Sebelum melangkah pergi, ayah membisikkan sesuatu pada telinga Lucas. "Jaga adikmu," bisik Grant dengan suara yang tidak bisa di bilang bisikan karena Miguel maupun Violet dapat dengan jelas mendengarnya.

Tentu saja Lucas harus menjaga adiknya dari serigala licik itu, itulah tujuannya sekarang ini.

Miguel mendengus geli melihat calon ayah mertua dan calon kakak iparnya ini begitu kompak untuk menyingkirkannya, mungkin ini adalah ujian untuknya agar dapat restu menjadi suami Violet. Miguel harus lulus dalam ujian ini.

"Aku akan mandi," ucap Violet lalu beranjak berdiri.

"Aku ikut ya sayang."

Apa Lucas tidak salah dengar? Miguel ikut? ikut mandi dengan adiknya? ini tidak bisa dibiarkan.

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang