18|Lepas rindu

103K 10.8K 379
                                    

Selamat membaca 🤍

Jennifer pulang sehabis makan malam bersama dengan Violet, Lucas dan sang tuan rumah yang tak lain adalah Grant.

Violet mengambil ponselnya di atas nakas, terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari Miguel. Violet memutuskan untuk menelepon balik Miguel, baru saja panggilan tersambung Miguel langsung mengangkat telepon darinya.

"Sayang! kenapa memblokirku? Aku rindu tahu!"

Kenapa Miguel bisa tahu? ah iya, Jennifer pasti sudah menceritakannya pada Miguel. "Sepertinya aku tidak sengaja memencet tombol blokir."

"Mana bisa begitu?" ucap Miguel tak percaya.

"Memang begitu. Kau tidak percaya?"

"Aku percaya, tapi aku marah."

"Kau ingin apa?" tanya Violet langsung. Miguel pasti meminta sesuatu darinya jika sudah merajuk begini.

"Aku ingin memelukmu, menciummu, dan tidur bersamamu sayang."

"Oke, tapi..."

"Untuk tidur, sepertinya tidak bisa."

"Kenapa begitu? Kau sudah membuatku tersiksa menahan rindu Violet."

"Tidak bisakah kau menuruti keinginanku sayangku?"

Violet tak bisa menahan senyumnya lagi mendengar suara Miguel yang menurutnya lucu. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya dan mencari posisi yang nyaman.

"Kakakku pasti akan marah."

"Sialan. Kenapa Lucas tidak menetap saja di Prancis?"

"Jangan begitu Migu. Bukannya kau ini sahabatnya?"

"Dari kecil kami tidak pernah sependapat, dan sering berdebat sayang."

Mereka memang bersahabat sedari kecil tapi dari pada akur mereka lebih banyak melontarkan ejekan satu sama lain. Menjadi rival dalam hal apapun, dan mereka berdua sama-sama membenci kekalahan. Itulah cara mereka bersahabat.

Violet mendengar helaan napas Miguel dari teleponnya. "Mau bertemu?" tawar Violet.

Dengan cepat Miguel berkata, "Mau!"

"Besok ke rumahku ya."

"Sudah tidak ada penjaga lagi?"

"Penjaga? Mereka berjaga di depan gerbang."

"Sayangg~ Mereka yang melarangku untuk bertemu denganmu," rengek Miguel.

Violet terkekeh. Ini pasti ulah kakaknya yang jail, menyewa begitu banyak orang untuk melarang Miguel menemuinya. Kasihan sekali kekasihnya itu.

"Nanti akan aku bilang pada mereka untuk mengijinkanmu masuk."

"Baiklah. Sayangku sekarang sedang apa hm?" tanya Miguel.

"Sedang berteleponan denganmu."

"Selain itu?"

"Hanya berbaring."

"Sayangku curang. Aku di sini sedang merindukanmu tapi kau tidak begitu padaku."

Cukup lama Miguel dan Violet berteleponan sampai pada akhirnya Violet mematikan sepihak telepon karena Miguel yang masih ingin mengobrol dengannya, apa Miguel pikir Violet ini robot? ia juga manusia yang membutuhkan waktu untuk tidur.

Sedari tadi sampai sekarang sebelum memejamkan mata untuk tidur bibirnya terus melengkung membentuk senyuman. Perasaannya menghangat setelah mengobrol kembali dengan Miguel.

Violet memegang dadanya, untuk merasakan detak jantungnya. "Aku kenapa? kenapa rasanya senang sekali?" tanya Violet pada dirinya sendiri. Matanya menatap lurus ke atas, dengan pikiran yang berkecamuk.

••••

Violet menatap jengkel pada Miguel yang kini tengah duduk dan tersenyum padanya di ruang tamu. Ini masih pukul 6 pagi, dan Miguel sudah bertamu di rumah orang sepagi ini!

Beberapa menit yang lalu salah satu pelayan membangunkan Violet dan bilang ada tamu untuknya yang sedang menunggu diruang tamu. Entah kenapa firasatnya mengatakan jika tamu tersebut adalah Miguel, dan firasatnya terbukti benar 100%. Tanpa mandi atau merapihkan penampilannya dahulu, Violet langsung turun menemui Miguel.

"Selamat pagi sayang." ucap Miguel mendekati Violet yang masih berdiri lalu memeluk gadis berambut kusut itu.

Rasanya Violet ingin menumpahkan semua air matanya. Violet memang tidak bilang jam berapa Miguel boleh ke rumahnya, tapi kenapa harus pagi-pagi seperti ini?

Melihat perubahan raut wajah Violet yang cemberut membuat Miguel terkekeh kecil. "Sayang kenapa? Kau merindukanku juga ya? jangan bersedih lagi ya, aku di sini sekarang." Miguel mengelus rambut Violet yang masih kusut.

Violet berusaha untuk tersenyum walau dengan paksa. "Migu, kenapa kau datang pagi-pagi sekali?"

"Aku tidak tahan lagi untuk menahan rasa rindu ini sayang. Aku bahkan sudah bersiap dari jam 4 pagi tadi."

Hah? jam 4? untuk apa ia bangun sepagi itu? Miguel benar-benar menyia-nyiakan waktu tidur.

"Apa yang kau lakukan dari jam 4?" tanya Violet.

"Lihat tubuhku yang seksi ini sayang, ini adalah hasil usahaku berolahraga setiap hari." Dengan bangganya Miguel memamerkan tubuhnya, ia melepaskan jass yang dikenakannya dan menggulung lengan kemejanya.

Violet menelan ludahnya kasar, ia Merutuki Miguel yang sudah berulah di pagi hari ini. Violet memperhatikan lengan kekar Miguel yang terekspos, ia menyentuh tangan Miguel sambil mengusapnya.

"Untuk apa kau pamer begitu hah? tubuh kakakku juga tak kalah seksi."

"Aku dan Lucas itu tidak bisa di bandingkan sayang, karena sudah jelas tubuhku ini jauh lebih seksi dibandingkan dengan kakakmu. Kau juga sudah melihat seluruh tubuhku kan?" Miguel tersenyum menggoda Violet yang sudah memerah malu.

Wajahnya memanas karena godaan Miguel, ia jadi teringat lagi saat mandi bersama Miguel tempo hari. "Aku tidak melihat seluruh tubuhmu!" Violet berkata jujur. Ia hanya melihat separuh tubuh Miguel, matanya masih suci.

"Kalau begitu, kau mau melihatnya sekarang manisku?" Miguel menaikkan alisnya masih menggoda kekasihnya.

"Miguel bodoh! Aku tidak mau!" hardik Violet. Violet melangkah menjauh dari Miguel, ia akan kembali ke kamarnya saja.

"Sayangku nakal ya sudah berani mengataiku bodoh." Miguel mencekal lengan Violet lalu membalikkan tubuh Violet hingga menghadap padanya.

Miguel melumat bibir Violet, ia menahan tengkuk kepala Violet untuk memperdalam ciumannya. Munafik jika Violet tidak menikmati ciuman itu, Miguel sangat handal melakukannya, membuat Violet juga sama merasakan candu.

Cukup lama mereka berciuman, sampai akhirnya Miguel melepas pagutannya ketika menyadari napas Violet tersengal-sengal. Kening mereka saling menempel, dan mencoba mengontrol napas masing-masing.

Tangan Miguel menyeka Saliva yang tersisa dari ciuman tadi dari bibir Violet. "Harusnya Ku lakukan dari tadi," ujar Miguel. Dari tadi ia menahan diri untuk tidak menyosor bibir Violet.

••••

Terima kasih sudah membaca cerita ini ❤️

Tolong koreksi jika ada kesalahan ya

-101121-

VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang