15

49.8K 2.9K 44
                                    

Sampe kapan sih kamu berhenti nyakitin aku, apa sampe aku nggak bisa lagi ngerasain rasa sakit baru kamu berhenti, apa saat waktu itu tiba kamu akan puas?

***

Bara menggenggam erat tangan Ara, untung saja yang digenggam bukan tangan yang ia sayat.

Ternyata Ara tidak mimpi, yang di depanya benar-benar Bara si cowok temprament.

"Ikut gue!"

"Lepasin! aku nggak mau ikut kamu!"

Ara masih dihantui rasa takut terhadap Bara. Ara takut Bara akan mengurungnya di tempat gelap lagi.

"Nurut bisa nggak!!"

Dua hari Ara tidak mendengar bentakan Bara membuat hidupnya jadi tenang, tapi sekarang hidupnya akan kembali kacau.

Bara menyeret Ara, memaksa gadis itu untuk melangkah bersamanya.

Bugh!!

Hantaman keras di rahang Bara membuat cowok itu tersungkur.

"Masih berani lo! nunjukin wajah bajingan lo!!"

Brian marah ketika lagi-lagi Ara mendapat perlakuan kasar dari Bara. Ia memang bukan cowoknya, tapi ia memiliki hak untuk melindungi Ara. Brian membawa Ara di belakang tubuhnya.

"Brengsek! gue nggak ada urusan sama lo!!"

"Apapun yang menyangkut Ara bakal jadi urusan gue!"

Bara tersenyum miring. "Mulai nggak waras."

"Lo yang nggak waras! otak lo dimana?! Bisa-bisanya lo ngunci Ara di gudang belakang! dia ketakutan anjing!!"

"Gimana kalo malem itu gue nggak nolongin dia?! mikir!! Lo ngelarang gue deketin Ara! lo cuma sepupunya! tapi tingkah lo seolah dia cewek lo!!"

"Dia emang cewek gue! dengan nggak tau malunya lo hadir diantara hubungan gue sama Ara!!"

Brian tertawa sumbang, seolah Bara sedang becanda. "Kemarin-kemarin lo bilang dia sepupu lo, sekarang cewek lo, besok apa lagi? mantan?"

Bara mengabaikan perkataan Brian. Ia mengalihkan pandanganya pada Ara yang menyembunyikan wajahnya di belakang punggung Brian, seolah sedang mencari perlindungan. Apa-apaan coba, dia yang cowoknya, bukan Brian!

"Minggir brengsek!! gue mau bawa cewek gue!!" Bara berusaha menggapai Ara yang bersembunyi di belakang Brian.

"Nggak! pergi Bara, kamu bakal kasarin aku lagi!" Gadis itu mulai terisak, meremas jaket milik Brian dan mulai membenamkan wajahnya di punggung Brian.

Brian mendorong bahu Bara. "Jangan bikin dia ketakutan anjing!!"

Brian membalikan tubuhnya, menangkup kedua pipi Ara yang kini sudah basah oleh air mata. "Kamu tenang ya? ada aku."

Bara murka ketika melihat Brian dengan lancang menyentuh kedua pipi Ara, semakin hari Brian semakin gencar mendekati Ara. Apa lagi ketika berbicara dengan Ara, Brian menggunakan aku-kamu, sangat membagongkan. Dia yang notabenya cowoknya saja manggil lo-gue.

Bara menyentak tangan Brian. "Lepasin tangan lo dari cewek gue!!"

"Ra, dia bukan cowok kamu kan? nggak mungkin kamu mau sama cowok kasar kan?"

Belum sempat Ara menjawab, Bara langsung menarik kerah jaket yang dikenakan Brian dan melayangkan pukulan di wajahnya.

Bugh!

"Lo ngerti bahasa manusia nggak! dia milik gue!!" Jarinya menunjuk Ara untuk memperjelas perkataanya.

Bugh!!

ANANDITASWARA [TERBIT]Where stories live. Discover now