27

44.1K 2.4K 216
                                    

"Kita cuma putus jarak, bukan hubungan."

_Rayna_

***

Seluruh pujian penghuni SMA Alexandria di tujukan untuk Bara dan Tara. Dua perwakilan SMA tersebut telah berhasil memenangkan babak final di kompetisi olimpiade sains. Tara sangat senang ketika seluruh perhatian hanya tertuju padanya dan Bara.

"Bara, kita menang," ucap Tara berusaha untuk mengajak bicara Bara.

Namun yang diajak bicara hanya diam, Bara hanya bicara dengan Tara ketika membahas soal olimpiade. Selebihnya Bara mengacuhkan Tara.

"Bara, mau kemana, kok langsung pergi?" Tara menahan pergelangan tangan Bara.

"Lepasin tangan lo!" Bara menatap tajam tangan Tara yang berada di pergelangan tanganya. Tara melepaskanya.

"Kamu nggak mau ikut ngerayain kemenangan kita?"

"Nggak penting!"

Bara berlalu pergi begitu saja. Meninggalkan Tara yang kesal setengah mati. Semakin hari Bara semakin jauh dengan Tara, berbanding terbalik dengan Bara yang semakin hari semakin dekat dengan Ara.

Bara menghampiri Ara yang duduk di antara penonton. "Lho! kok kamu malah di sini Bar? sekolah kan lagi ngerayain kemenangan kamu sama Tara."

"Nggak ada lo, jadi gue males."

Ara tersenyum. "Kan emang acaranya khusus buat kamu sama Tara."

"Gue nggak suka dirayain."

"Hah?! padahal perayaanya meriah lho Bar, pasti sekolah ngeluarin banyak dana buat ngerayain kalian."

"Ck! nggak peka jadi cewek!"

Ara bingung dengan ucapan Bara. "Aku peka kok," jawab Ara dengan wajah polosnya.

"Mana buktinya?"

"Bukti apa?"

Bara meraup wajahnya dengan frustasi. "Gue ke sini itu mau dengerin ucapan selamat dari lo! tapi lo malah bahas perayaan mulu!"

"Aku nggak tau Bar."

Ara memasang senyum lebarnya. "Selamat ya Bara atas kemenanganya, aku juga ikut seneng kamu menang."

"Telat!"

"Jangan marah dong Bar."

"Nggak! gue marah!"

"Aku harus apa biar kamu nggak marah?"

"Ambilin tas gue di loker."

"Lokernya dimana?"

Bara mengedihkan bahunya acuh. "Cari tau sendiri."

"Yaudah aku ambilin." Bara sangat suka dengan sifat Ara yang penurut, gadis itu mencoba untuk tidak membuatnya marah.

Ara sudah menemukan loker tersebut, tapi yang jadi masalah, Ara tidak tau Bara menyimpan tasnya di loker nomor berapa.

Ara  membuka satu persatu pintu loker yang begitu banyak. Akhirnya usahanya membuahkan hasil, ia dapat menemukan tas Bara.

"Lo ngapain di situ Ra?"

Feli dan para teman laki-laki sekelasnya muncul, salah satunya ada pacarnya. Gadis itu terkesan seperti bad girls, karena hanya dia sendiri yang notabenya perempuan.

"Ini, ngambilin tasnya Bara."

Feli mendengus. "Mau aja lo di suruh suruh Bara."

"Aku nggak keberatan kok." Feli mengalah, sekeras apapun ia membicarakan keburukan Bara, gadis itu tetap tidak terpengaruh. Feli kemudian mengganti topik pembicaraan.

ANANDITASWARA [TERBIT]Where stories live. Discover now