49

84.8K 3.1K 233
                                    

Yang dari awal pengen Bara kena karmanya Ara,selamat 🎉

keinginan kalian terkabulkan, wkwkwk

***

Mata Bara menggelap menatap dua orang manusia yang menjadi penyebab Ara koma. Tangan kedua orang tersebut sudah terikat.

Bugh!

Bugh!

Bara menendang perut Nando dengan brutal, membuat sang empunya melenguh memuntahkan darah

"Mati lo bajingan!"

Tangan Bara menarik rambut Nando dan memaksanya untuk berdiri.

Bugh!

Tubuh Nando terhuyung karena pukulan di wajahnya. "Manusia kayak lo nggak pantes buat hidup!!"

Belum sampai disitu, Bara membenturkan kepala Nando ke dinding, darah segar mengucur dari pelipis Nando. Ia hanya pasrah karena seluruh tubuhnya terasa remuk.

Brian yang menyaksikan pertunjukan tersebut hanya diam dengan tangan yang terlipat di dada. Tugasnya hanya menemukan orang yang telah mencelakai Ara, selebihnya ia serahkan pada Bara.

"Ara salah apa sama lo brengsek!! Lo dikeluarin dari sekolah itu bukan kesalahan Ara!! manusia najis kayak lo emang pantes dikeluarin!"

Bara menendang tubuh Nando, cowok itu hanya bisa meringis kesakitan.

"Gu-e cuma disuruh. Ukhuk! ukhuk!"

"Siapa yang nyuruh!!" Nando hanya diam.

Tanpa basa basi, Bara melemparkan pisau lipat yang ia simpan di saku jaketnya ke lengan Nando.

Jleb!

"Arkh!!" Cowok itu langsung menjerit kesakitan.

Rayna yang melihat kegilaan Bara sudah banjir air mata, ia sangat takut dengan Bara. Aura Bara seperti seorang pembunuh. Bara mencabut pisau yang menancap di lengan Nando.

"Masih nggak mau jawab?"

Bara hendak melempar lagi pisau tersebut ke dada Nando, namun terhentikan oleh suaran lemah Nando. "Ra-yna, gue di suruh Rayna."

Rayna menggeleng, ia menyangkal perkataan Nando. "Nggak! itu bukan sepenuhnya salah aku Bar! Nando juga pengen balas dendam sama Ara!"

"T-api lo yang suruh gue, bu-at bikin Ara cacat."

"Brengsek lo! terus kenapa lo mau gue suruh!"

"DIAM!!"

Bara mendekati Rayna, ia berjongkok mensejajarkan wajah Rayna.

"Jangan sakiti aku Bar. Aku ngelakuin itu karena aku cinta sama kamu, hati aku sakit Bar liat kamu sama Ara." Rayna menunjukan wajah menyedihkanya, berharap bisa meluluhkan hati Bara.

Bara menyentuh pipi Rayna. "Iya gue tau."

Bara lalu mengusap air mata yang membasahi pipi Rayna. "Jangan nangis."

Rayna mengangguk, ia langsung tersenyum. Rayna kira Bara akan mengasarinya, ternyata ia salah. Apa mungkin Bara masih mencintainya?

"Bar, tolong lepasin iketanya, tangan sama kaki aku sakit."

"Lepasin ya?"

"Iya."

Plak!!

Tangan Bara yang tadinya mengelus pipi Rayna langsung menampar pipi Rayna dengan kencang, tubuh Rayna langsung tersungkur ke lantai. Rasa asin menjalar di indera pengecapnya, rupanya sudut bibir Rayna mengeluarkan darah.

ANANDITASWARA [TERBIT]Where stories live. Discover now