43

60.6K 3.1K 105
                                    

Sudah terhitung dua minggu Ara tidak masuk sekolah, ia mengabaikan banyaknya pesan masuk dan puluhan kali panggilan telfon dari Bara yang sengaja tidak ia angkat. Ara suka menyendiri.

Ia membuka tirai jendelanya, pagi cerah langsung menyambut indra penglihatanya.

Ara iseng-iseng membongkar koper yang tersimpan rapi di lemarinya, koper itu berisi baju-baju masa kecil. Ara mengernyit ketika di dalam kopernya ada kotak kecil. Seingatnya ia tidak punya mainan, Ara lantas membukanya.

"Dari dulu aku cari-cari ternyata di sini."

Ara begitu senang bisa menemukanya lagi, ia menciuminya beberapa kali. Sebuah kotak musik dari orang spesial Ara, bukan kekasih, tapi sosok pahlawan kecil yang melindunginya dari gelapnya dunia. Ara tidak tau seperti apa rupa pahlawan itu. Meski pertemuanya dengan Ara singkat, tapi dia behasil menciptakan kenangan yang indah untuk Ara simpan di memorinya, karena semua tentangnya itu kenangan indah. Ara lantas memutar kotak musik tersebut dan ternyata masih hidup.

"Kalo kamu ada di sini, aku pengen banget cerita banyak sama kamu. Seandainya kamu tau aku sering disakiti cowok toxic kayak Bara, aku nggak bisa bayangin seberapa marahnya kamu sama Bara."

"Princess!"

"Lo apaian Princess gue?! Kalo sampe dia lecet! lo berurusan sama gue!"

"Salahin dia! jalan nabrak-nabrak! kalo nggak bisa ngelihat nggak usah keluar rumah! nyusahin orang aja!"

Anak kecil tersebut begitu marah karena Princess yang tidak sengaja menginjak mobil remotnya.

Bugh!

"Siapa yang lo bilang nyusaian?!"

Bugh!

"Princess nggak pernah nyusahin! Hidup lo aja yang susah!"

"Hiro, jangan dipukul! ini memang salah aku yang nggak bisa lihat."

Anak yang dipukul tadi langsung berlari dan menangis pulang.

"Aku bisanya nyusahin, termasuk sering nyusahin kamu juga."

Princess merasakan ada usahapan lembut di pipinya, Hiro tengah menghapus air mata Princess.

"Aku pahlawan kamu Princess, memang itu sudah jadi tugas aku, dan aku nggak pernah keberatan untuk tugas ini."

"Princess, selama nggak ada aku, jangan keluar rumah sendirian, aku nggak mau kamu ketemu anak-anak brengsek, aku nggak terima kamu disakitin kayak tadi."

"Hiro, memangnya kamu mau kemana?"

Hiro sangat berat mengatakan ini pada Princess, ia juga tidak ingin meninggalkan Princess.

"Papa aku mau pindah rumah karena pekerjaan."

"Jadi aku nggak bisa ketemu kamu lagi?" Mata Princess sudah berkaca-kaca, satu persatu orang yang berharga meninggalkanya.

"Princess, aku janji bakal temuin kamu lagi, dan nanti kita bisa hidup bahagia bersama."

Kedua anak itu saling berpelukan cukup lama, Hiro menghirup rambut Princess yang beraroma buah-buahan.

'Aku juga nggak tau kapan bisa temuin kamu lagi Princess, semoga aku masih ingat kamu."

Tok! tok! tok!

Suara ketukan pintu membuyarkan bayangan Ara.

"Ara, apa papa boleh masuk?"

"Iya pa, masuk aja."

ANANDITASWARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang