37

48.6K 2.8K 72
                                    

Nih ya udah aku next secepetnya, aku usahain bakan up seminggu 2x. Kalo banyak yang suka cerita aku, aku bakal rajin up deh, tapi nggak bisa setiap hari ya.

Part ini juga lumayan panjang, semoga kalian nggak bosen bacanya.

***
"Gue yang minta lo buat jauhi gue, tapi gue sendiri nggak bisa jauh dari lo. Aneh banget gue."

_Bara_

"Kenapa mencintai kamu sesakit ini?"

_Ara_

***

"Fel tunggu!"

Ara tengah mengejar Feli yang berjalan dengan langkah cepat. Ketika berhasil menyamai langkah Feli, Ara menahan tangan Feli.

"Dari tadi aku panggil-panggil kamu Fel."

"Apaan?!"

"Ketus banget kamu, lagi PMS ya?" ucap Ara diselingi tawa.

"Gue lagi nggak mood buat becanda!" Feli melanjutkan langkahnya lagi.

"Fel_ yah malah pergi lagi."

Ara belum menyadari keanehan dari perubahan sikap Feli, Ara kira Feli tengah ada masalah dengan Glen. Karena hubungan Feli dan Glen bisa dibilang anti mainstream.

Ara kemudian masuk ke kelasnya. Ia begitu terkejut mendapati mejanya penuh dengan coret-coretan umpatan yang ditujukan untuknya. Belum sampai disitu, Ara yang hendak duduk langsung menjerit ketika mendapati kursinya ada bangkai tikus.

"Siapa yang tega ngelakuin ini sih?"

Seisi kelas seolah tidak menganggap keberadaan Ara, mereka sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Pembullyan terhadap Ara yang sempat terhenti karena pelaku yang takut pada Bara kini kembali berulah, mereka tau jika Bara sudah memutuskan Ara, jadi tidak ada yang melindungi Ara lagi. Kali ini akan lebih parah.

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu Wiwik.

"Pagi bu ..." jawab seisi kelas serentak.

"Ara, kenapa masih berdiri? duduk!" perintah bu Wiwik dengan tegas.

Ara meremas telapak tanganya, ia bingung ingin menjelaskanya, karena tiba-tiba saja gugup menyerangnya.

"kenapa diam aja? punya mulut untuk menjawab tidak?!"

Bu Wiwik yang tidak sabaran langsung menghampiri tempat duduk Ara.

"Kenapa bisa ada bangkai tikus disini?!"

"Saya juga tidak tau bu, tiba-tiba saja sudah ada di tempat duduk saya."

"Ini juga kenapa mejanya bisa coret-coretan!!" bu Wiwik terlihat marah.

"Kenapa kamu suka buat masalah Ara! saya tidak mau keberadaan kamu mengganggu kegiatan belajar di kelas ini, sekarang keluar dari jam pelajaran saya!"

"Tapi bu, itu bukan ulah saya, mana mungkin saya coret-coret tempat duduk saya sendiri."

"KELUAR ARA!!"

"Bawa tikus itu keluar bersama kamu!"

Ara dapat menangkap senyum sekilas pada wajah Tara dan juga dua temanya. Dalam lubuk hati Ara, ia ingin Tara berubah sebelum semuanya terlambat.

Ara memilih ke perpustakaan untuk menenangkan hatinya. Gadis itu menelungkupkan kepalanya di atas meja, memejamkan matanya untuk menikmati ketenangan sesaat.

ANANDITASWARA [TERBIT]Where stories live. Discover now