30

54.4K 3.3K 412
                                    

"Jika bisa memilih, lebih baik aku tidak mencintaimu dari pada berakhir penyesalan. Sayangnya aku tidak bisa mengatur dengan siapa aku harus jatuh cinta."

_Ananditaswara_

***

"Lo anak baru ya?" Tara dan dua temanya tiba-tiba menghadang Rayna ketika gadis itu keluar dari toilet.

Rayna tersenyum canggung. "Iya."

"Baru sekolah disini bentar udah bikin heboh satu SMA."

Rayna mengernyit bingung. "Maksud lo apa ya?"

"Maksud gue lo kecentilan!" ucap Tara dengan nada sewot.

"Maaf gue nggak kenal sama lo."

Rayna yang sudah membalikan badanya hendak pergi terhenti. "Siapa lo sebenarnya?! sampe Bara mau-maunya gendong lo yang notabenya anak baru."

Rayna berbalik menatap Tara lagi. "Lo nggak perlu tau hungan gue sama Bara."

"Hubungan?" Tara terlihat mengejek.

"Anak baru ini ternyata halunya tingkat dewa guys."

"Kasian, mana masih muda lagi." Monic ikut menimpali.

"Loh, Bara kan udah punya pacar." ucap Dea dengan polosnya.

Rayna tersenyum bangga. "Iya, dan itu gue."

Sontak ketiga orang di depan Rayna tertawa keras.

"Kenapa ketawa? emang ada yang lucu?"

"Ucapan lo ngelawak!"

"Terserah lo mau percaya ato nggak__"

"Ya jelas gue nggak percaya!" Sergah Tara.

"Lo bisa tanya ke Bara langsung."

Tara mengacungkan jari telunjuknya ke depan Rayna. "Lo itu masih baru disini! jadi nggak tau apa-apa menyangkut topic berita tentang Bara di SMA ini! semua penghuni SMA juga tau kalo Bara udah lama punya cewek!"

"Gue nggak percaya sama omongan lo!" Rayna masih keukeh dengan pendirianya.

Tara langsung menunjukan foto di ponselnya. Foto tersebut ia ambil diam-diam di kamar Ara. foto Bara yang sedang merangkul pundak Ara dengan latar tempat danau.

"Lo lihat baik-baik! cewek yang ada di foto itu ceweknya Bara! dan sialnya dia kembaran gue!"

Rayna seketika diam seribu bahasa, dadanya sakit melihat potret Bara sedang merangkul perempuan lain. Seketika Ia menitihkan air matanya.

"Ini pasti editan." Rayna masih tetap menyangkal, karena ia benar-benar percaya sepenuhnya dengan Bara. Sumber kebahagiaan Bara hanyalah dirinya.

"Lo bodoh ato gimana sih! jelas-jelas itu foto asli! tanya ke semua siswa disini kalo nggak percaya!"

Tara dan dua temanya pergi meninggalkan Rayna setelah sukses membuat keadaan makin runyam. Tujuanya adalah mengkambing hitamkan Ara.

Rayan meluruh ke lantai, ia sampai menangis tergugu karena rasa sakit hatinya. "Nggak mungkin! kamu udah janji nggak akan ninggalin aku Bar."

***

Bara lama menunggu Ara di luar gerbang rumah gadis itu, namun belum ada tanda-tanda kepulangan Ara. Bara sudah berkali kali menghubungi ponsel Ara, namun kata memanggil yang ia dapat. Bara menggeram marah. Langit juga mulai mendung, menandakan sebentar lagi turun hujan. Bara masuk kembali ke mobilnya, hujan mulai turun ketika berada di perjalan pulang.

ANANDITASWARA [TERBIT]Where stories live. Discover now