[B3] The Surrogate Bride of the Colonel He (赫少的代嫁小新娘)

Chapter 555

Kamu Terlihat Imut Bahkan Ketika Kamu Sedang Marah

"Apa yang salah denganmu? Kamu dalam suasana hati yang baik pagi-pagi sekali!"

Baru bangun dan keluar dari tenda untuk melihat Yan Chengyu dengan wajah tersenyum, Flying Eagle bertanya dengan alis terangkat.

'Bukankah kamu bilang kamu bertengkar dengan Kapten An Yan? Apakah kamu menebusnya? Begitu cepat?'

"Kamu tidak punya ide buruk lagi, kan?" Kata Flying Eagle.

"Tidak! Siapa yang punya ide buruk." Kata Yan Chengyu.

Memang benar dia tidak melakukannya, tetapi dia sudah menjalankan rencananya tadi malam.

Tadi malam, Yan Chengyu pergi ke tenda dengan niat mengambil risiko. Dan di bawah pengamatannya, dia menemukan bahwa An Yan tidak benar-benar tertidur, dan hanya setelah itu dia berbicara pada dirinya sendiri seperti itu.

Ya, di pihak An Yan, Yan Chengyu memang berbicara pada dirinya sendiri; tetapi sebenarnya, kata-kata itu sengaja diucapkan oleh Yan Chengyu untuk telinga An Yan.

'Aku sangat menantikannya! Ketika aku bertemu dengannya nanti, apa yang akan dia katakan kepadaku? Apakah dia akan mengambil inisiatif untuk meminta maaf kepadaku? Atau dia tidak marah lagi?'

Fakta bahwa Yan Chengyu tidak sabar untuk melihat An Yan pada saat ini adalah alasan kenapa dia tidak bisa menahan senyum.

"Kamu benar-benar aneh! Apakah kamu dipukuli secara konyol oleh seseorang tadi malam?"

"Urus saja urusanmu sendiri! Apa gunanya selalu memperhatikan urusanku?"

"Baik! Aku bahkan tidak akan repot dengan omong kosongmu!" Berdiri di samping untuk menyikat giginya, Flying Eagle menguap dengan malas saat dia berkata begitu.

Itu adalah pagi yang damai, tetapi tiba-tiba ada tamparan keras di udara, diikuti oleh ledakan seorang penderita muda. "Di mana tanganmu menyentuh?"

Saat teriakan ini jatuh, ada suara teredam lainnya, mungkin tendangan dari tempat tidur oleh Xu Yangyi.

"Sayang! Ini bukan rumah kita! Lantainya penuh pasir!" Itu adalah suara He Jingyan.

"Siapa yang peduli! Apakah kamu sakit pagi-pagi seperti ini? Jika kamu energik, larilah keluar! Jangan menyiksaku."

Xu Yangyi terbakar dan memberi He Jingyan tendangan lagi, tetapi kakinya ditangkap oleh tangan He Jingyan dan dia mencium bagian belakang kaki Xu Yangyi dengan senyum di wajahnya.

"Crap! Kamu benar-benar sakit di kepala, bukan?" Xu Yangyi bergegas dan mengambil kakinya kembali.

"Tidak apa-apa! Aku tidak keberatan." Menepuk pakaiannya, He Jingyan naik kembali ke tempat tidur dan membawa Xu Yangyi ke dalam pelukannya.

Xu Yangyi mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk mendorongnya menjauh: "Akulah yang menganggapmu menjijikkan."

'Sial, pria ini benar-benar sakit di kepala! Dia mencium di mana-mana.'

'Kenapa aku tiba-tiba merasa agak aneh?'

'Ah... lupakan! Dia hanya salah di kepala! Bahkan jika dia tidak memukul atau memarahi balik, dia tetap menyapaku dengan senyuman. Apakah dia benar-benar seorang kolonel di tentara ini? Bagaimana negara bisa memiliki pria yang tidak tahu malu memimpin pasukan?'

Xu Yangyi tidak tahu bahwa He Jingyan tidak tahu malu di depannya.

"Ah! Menjengkelkan! Aku belum menyikat gigi! Keluar! Jangan menciumku." Ketika dia tidak bisa mendorongnya, Xu Yangyi menendangnya, tetapi tidak ada gunanya. Kekuatan He Jingyan terlalu kuat.

"Tidak apa-apa. Istriku baunya enak bahkan jika kamu tidak menyikat gigi." He Jingyan tanpa malu-malu menempel pada Xu Yangyi lagi dan mencuri ciuman darinya.

Wajah Xu Yangyi meledak merah dan dia meraung. "HE JINGYAN !!!!"

Suara itu begitu keras sehingga sekelompok besar orang di sekitarnya dapat mendengarnya dengan jelas.

"Sialan! Lepaskan aku! Jika kamu tidak melepaskannya, aku akan membunuhmu!" Dia mendorong sikunya ke He Jingyan untuk menjauhkannya dari dirinya sendiri.

Tapi He Jingyan tersenyum jahat. "Sayang, kamu terlihat imut saat marah."

"Imut? Sialan kau! Imut pantatku! Lepaskan!"

Karena suara Xu Yangyi sangat keras dan tendanya tidak kedap suara, apa yang dia katakan kepada He Jingyan terdengar jelas di luar, sehingga sudut mulutnya berkedut.