[B3] The Surrogate Bride of the Colonel He (赫少的代嫁小新娘)

Chapter 563

He Jingyan Menembak Pistol

"Aku sudah mengatakan dia sangat sakit dan membutuhkan dokter sekarang! Jangan katakan padaku bahwa doktermu sedang beristirahat! Dapatkan aku seseorang di sini! Sekarang!"

Zuo Bo, yang bergegas membawa Long Chen ke dalam rumah sakit, sangat marah. Dan alasan kemarahannya adalah karena perawat menyuruhnya kembali besok karena para dokter tidak bekerja dan mereka tidak menerima pasien.

"Jangan seperti itu... Kami benar-benar tidak bisa menerima pasien hari ini." Perawat masih sabar dalam menjelaskan dan tidak marah.

“Aku sudah bilang bawakan aku dokter sekarang dan jangan beri aku alasan omong kosong! Jika sesuatu terjadi padanya, aku akan meledakkan rumah sakitmu!”

Zuo Bo berkobar; kemarahannya tidak bisa ditahan lagi.

“Apa gunanya berbicara banyak dengan mereka? Buang-buang waktu.” He Jingyan menarik pistolnya dan melepaskan tembakan ke langit-langit, setelah itu dia mengarahkannya ke kepala perawat. "Kamu cukup beri tahu kami alamat dokternya. Sisanya bukan urusanmu."

Itu adalah kejadian langka dimana He Jingyan akan marah, dan tembakannya membuat takut orang-orang di rumah sakit seperti burung pemangsa, berlarian dengan kepala di tangan.

Perawat itu sangat ketakutan sehingga dia jatuh ke tanah. "Kamar Delapan, di lantai lima belas Gedung No.8, Jalan Tongli, Distrik Daoling ..."

"Jangan ... jangan bunuh aku." Dia meringkuk di bawah meja dengan kepala di tangannya, air mata jatuh dari matanya karena ketakutan.

"An Yan, Yan Chengyu."

"Ya, Kolonel."

Setelah mendapatkan alamatnya, mereka berdua tidak melambat. Mereka bergegas keluar dari rumah sakit untuk mencari dokter.

Zuo Bo tercengang, matanya melebar. Dia tahu betul bahwa menembak di negara lain adalah kejahatan besar, tidak peduli status apa yang dimiliki He Jingyan di Negara H.

"Kau gila, He Jingyan!" Getaran muncul dalam suara Zuo Bo.

"Long Chen tidak bisa menunggu besok." Kata-kata He Jingyan tenang.

Zuo Bo kecewa. Hal terakhir yang ingin dia lihat adalah adegan ini karena dia takut dia akan menyeret He Jingyan ke dalamnya, tetapi He Jingyan tetap melakukannya.

Pada saat ini, Long Chen juga pingsan dan tidak sadar sama sekali. Memang benar dia tidak bisa menunda lebih lama lagi, dan itu karena He Jingyan tahu keseriusan masalah yang dia buat dengan rencana ini.

"Apa-apaan! Aku seharusnya melepaskan tembakan ini! Betapa mengesankan." Xu Yangyi mengaitkan bibirnya dan tertawa. Pistolnya juga dimuat saat ini. Jika bukan He Jingyan yang menembak barusan, maka tembakan ini akan ditembakkan oleh Xu Yangyi.

Mungkin He Jingyan juga tahu apa yang akan dilakukan Xu Yangyi; itulah sebabnya dia menembakkan pistolnya, mungkin karena dia tidak ingin Xu Yangyi mendapat masalah. Lebih baik baginya untuk mendapat masalah daripada Xu Yangyi.

He Jingyan tersenyum dan menggosok kepalanya. "Lain kali kamu akan memiliki kesempatan untuk melakukannya; jangan marah."

Meskipun He Jingyan tersenyum, Xu Yangyi tahu dia khawatir. Tidak peduli seberapa banyak dia tidak tahu tentang situasinya, dia tahu betapa seriusnya menembak di negara orang lain.

“Mungkin polisi akan datang nanti. Istri, kamu berdiri di belakangku.” Tidak ada paksaan, melainkan sentuhan lembut yang sama seolah-olah dia menyuruh Xu Yangyi untuk patuh.

Xu Yangyi tahu bahwa sekarang bukan waktunya untuk bermain-main dan dia mengangguk patuh.

"Jika sesuatu terjadi di sini, itu bukan sesuatu yang bisa kamu lakukan sendiri."

Zuo Bo cemas di kedua sisi.

He Jingyan balas tersenyum padanya. “Apa? Kau ingin kabur sendirian?”

Zuo Bo membeku, lalu tersenyum tanpa daya. "Baiklah, pistolnya tetap ditembakkan, jadi kamu maupun aku tidak bisa melarikan diri sekarang."

“Jadi, kenapa kamu masih cemas? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setiap plot akan berakhir dengan sendirinya secara alami.”

Memang, tidak ada jalan untuk kembali, dan Zuo Bo dengan senang hati menerimanya. Dia menempatkan Long Chen di kursi, bekerja sama dengan He Jingyan dan Xu Yangyi dengan pistol yang dimuat. Ketiganya berdiri dalam antrian untuk menjaga gerbang rumah sakit.