Bab 04 : Wajah Dibalik Cermin

16.8K 2.2K 205
                                    

"Huh, kenapa Paman berhenti? Tolong lanjutkan." Pinta Haechan.

Paman Lee mengernyit, "Apa Tuan Pangeran lupa cerita Tuan Pangeran dan Pangeran Putra Mahkota setelah kalian menikah?"

Haechan mengangguk. Dia bukan lupa melainkan tidak tahu apa-apa.

Itu karena ini bukan dirinya yang sebenarnya.

Paman Lee menepuk lembut pundak Haechan. Dia berkata, "Saya mengerti. Tuan Pangeran pasti sangat trauma dan berusaha untuk menghilangkan perasaan buruk dihati Tuan Pangeran. Itu sebabnya Anda lupa tentang kejadian buruk yang menimpa Tuan Pangeran."

"Sepertinya saya tidak perlu mengingatkan anda tentang hal buruk itu. Lebih baik anda melupakannya dan hidup lebih baik." Sambung Paman Lee.

"Hah!" Haechan lagi-lagi terkejut oleh Paman Lee. Dia tidak tahu, harus menangis atau tertawa untuk pria tua disampingnya ini. Hatinya merasa jengkel karena terlalu penasaran.

Dia membatin tidak masuk akal, mencoba untuk menenangkan hatinya yang tengah ribut. 'Aku benar-benar bertransmigrasi! Buktinya Paman ini berhasil membuatku jengkel dan ingin menendangnya!'

"Paman, lanjutkan saja cerita Paman. Hati Hae... Hati Donghyuck semakin gelisah jika Paman Lee berhenti bercerita. Mungkin itu sangat sakit untuk hati Donghyuck dengar, tetapi lebih sakit lagi jika hati Donghyuck terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya Donghyuck lupakan." Mohon Haechan. Matanya berkaca-kaca dan ekspresi wajahnya terlihat seperti anak anjing.

Itu merupakan ekspresi penuh tipu daya yang selalu ia terapkan untuk mengelabui orang-orang didunianya yang lain. (Dunia asli)

Paman Lee terbuai oleh tatapan tak berdosa itu. Diapun segera menjawab, "... Setelah anda menikah, malam yang seharusnya menjadi malam terbaik Tuan Pangeran dan Pangeran Putra Mahkota tidak berlangsung dengan baik. Pada malam itu, Pangeran Putra Mahkota menghabiskan sepanjang malamnya bersama wanita lain ditempat pelacuran. Mulai sejak itu, Pangeran Putra Mahkota mengangkat banyak selir dan mengabaikan Tuan Pangeran. Bahkan rumah anda telah ia ambil alih dan diberikan kepada selir pertama. Sekarang dia telah memiliki tujuh belas selir dan mungkin akan bertambah lagi."

Haechan shock, "Tujuh... tujuh belas?"

Paman Lee mengangguk.

'Sial. Kenapa aku tidak bertransmigrasi ketubuh pria itu saja!' Haechan mendecik kesal.

"Walaupun begitu, setelah Pangeran Putra Mahkota diangkat menjadi Raja, mereka semua tetap tidak bisa menjadi Ratu karena Tuan Pangeran telah ditetapkan sebagai pasangan hidup Pangeran Putra Mahkota." Kata Paman Lee.

Haechan tak menggubrisnya. Dia masih kesal, kenapa dirinya tidak bertransmigrasi ketubuh Pangeran Putra Mahkota saja! Jika itu terjadi, dia pasti akan sangat bersyukur dan tak ingin kembali kedunia aslinya lagi.

"Paman." Panggil Haechan.

"Ya, Tuan Pangeran."

"Apa aku bisa mengangkat selir?" Tanyanya random.

"Tidak bisa, Tuan Pangeran." Jawab Paman Lee, "Seperti yang saya katakan tadi, anda telah ditetapkan menjadi pasangan Pangeran Putra Mahkota dan dengan itu juga, anda tidak bisa mengangkat satu selirpun!"

"Apa!!" Teriak Haechan. "Dia bisa mengangkat tujuh belas selir dan aku tidak bisa mengangkat satupun selir!!"

Haechan mendengus, "Huh, masalah ini bahkan jauh lebih buruk dari makanan sisa atau rumah bobrok ini!"

Hening sesaat, Haechan menghela napas. Dia kembali bertanya, "Lupakan tentang itu. Sebelumnya Paman mengatakan jika aku baru saja tersadar setelah pingsan tiga hari, lalu pertanyaanku, kenapa aku bisa pingsan?"

"Saya tidak tahu pasti, sudah setengah tahun anda mengurung diri, tapi tiga hari yang lalu selir pertama tiba-tiba mengajak Tuan Pangeran untuk bertemu di jembatan penyeberangan Danau Air Beku. Setelah kalian berhadapan, tiba-tiba anda melompat. Danau itu sangat dalam, ditambah kalau di malam hari, airnya juga semakin naik. Tuan Pangeran sudah tahu tentang itu, tapi tiba-tiba anda melompat membuat saya jantungan. Saya hampir mati melihat tindakan sembrono anda."

"Siapa yang menyelamatkanku?"

"Tentu saja saya." Jawab Paman Lee, "Setelah anda menikah, selain saya, semua orang mengincar anda. Ayah anda berpikir jika kehidupan Tuan Pangeran akan lebih baik jika menikah dengan Pangeran Putra Mahkota, ternyata malah sebaliknya. Orang-orang ingin menyingkirkan anda. Kemarin anda hampir mati tenggelam, tahun lalu anda mengalami keracunan, lalu anda pernah tersesat kehutan dan menghilang selama dua hari. Kalau saat itu anak saya tidak menemukan anda, mungkin anda bisa mati dimakan hewan buas."

Pupil mata Haechan kian mengecil saat mendengar perkataan Paman Lee. Dia merasa prihatin dan membatin, 'Tubuh ini benar-benar tidak memiliki keberuntungan. Kenapa aku masuk ketubuh orang yang akan mati!'

Saat berpikir seperti itu, terlintas keinginan Haechan untuk melihat wajah pemilik tubuh yang ia rasuki ini. "Paman, ada cermin?"

"Cermin? Oh, tunggu sebentar."

Paman Lee mengambil cermin perunggu berbentuk bulat yang tergantung pada dinding rumah. Dia langsung menyerahkan cermin itu pada Haechan.

Haechan mengambil cermin itu dan melihat pantulan di cermin. Dia terkejut kembali saat melihat pantulan wajahnya yang ternyata mirip dengan wajah aslinya. Hanya saja, wajah yang terpantul dalam cermin lebih kurus dan terlihat muram.

Haechan meraba wajahnya tidak percaya.

'Sebenarnya, jiwaku masuk kedalam tubuh ini atau tubuhku yang masuk kedunia ini?!'

Tak berselang lama Haechan melamun, Paman Lee menyadarinya kembali dengan sebuah kalimat jenuh. "Pakaian ini benar-benar sangat buruk." Katanya.

Haechan melirik kearah pakaian yang direntangkan oleh Paman Lee.

Pakaian yang dibawa oleh dua pelayan tadi benar-benar terlihat buruk seperti yang dikatakan Paman Lee. Coraknya saja seperti tumpahan warna-warna yang berbeda-beda. Bentuknya terlihat seperti polkadot warna-warni yang menyebar keseluruh bagian kainnya.

Benar-benar jauh dari kata cantik.

Lebih tepatnya, itu adalah kain lap untuk anak-anak karena warnanya.

Paman Lee mendecak kesal, "Tuan Marquis benar-benar ingin mempermalukan anda, Tuan Pangeran."

Haechan menenangkan dirinya perlahan. Dia harus menerima semua hal yang telah terjadi padanya ini. Walaupun ini terasa aneh untuknya, mau tidak mau dirinya harus mengikuti alur yang diberikan padanya.

"Aku akan memakainya." Ucap Haechan, "Ngomong-ngomong Paman, siapa Tuan Marquis itu?"

"Tuan Marquis? Tentu saja dia Paman Tuan Pangeran, adik dari ayah anda."

Haechan hanya ber'oh' saja.

Paman Lee berkata lagi, "Beliau memang tidak perlu diingat. Sangat bagus jika Tuan Pangeran lupa padanya. Dia tidak pantas untuk diingat-ingat!"

Ada nada tidak suka diucapan Paman Lee.

"Paman Lee terlihat tidak menyukai Pamanku."

"Tentu saja. Ayah andalah yang membuat dirinya menjadi Marquis kerajaan sekarang, tapi dirinya malah tidak tahu berterima kasih dan selalu menyusahkan anda. Tuan Marquis juga menginginkan posisi anda untuk putrinya, Lee Yeri, selir ke sembilan Pangeran Putra Mahkota."

'Hah! Bahkan adik ayah pemilik tubuh ini juga menjadi pelaku ketidakberuntungannya!'

Kepala Haechan jatuh kebelakang. Dia menatap langit-langit rumah bobrok itu. 'Sebelum aku mati ditangan mereka, mungkin aku sudah lebih dulu mati ditimpa atap rumah ini! Ini benar-benar mimpi buruk!'

Diam sejenak, tanpa merubah posisinya, Haechan kembali bertanya pada Paman Lee, "Paman, apa aku bisa mendapatkan kembali rumah lamaku?"

_o0o_
—28122021—

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang