Bab 41 : Tiga Bersaudara

12.4K 1.7K 42
                                    

Menggabut bareng Hiraeth ( ◜‿◝ )

Jaemin menatap Haechan. Dibalik wajah hancurnya, dia masih tersenyum ramah, "Pangeran, anda disini?"

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Haechan khawatir.

Baru kemarin mereka bersama-sama dan Jaemin masih baik-baik saja. Tapi, bagaimana bisa dalam waktu singkat, orang dihadapannya itu menjadi babak belur begini!

Jaemin mengatupkan bibir. Dia seperti enggan untuk menjawab.

Haechan meliriknya. Dia berkata kesal, "Kenapa kau diam! Jawab aku, Na Jaemin?!"

Jaemin tersentak. Beberapa saat kemudian, dia menjawab sambil tersenyum, "Pangeran, saya baik-baik saja."

Dia melanjutkan, "Saya... Kemarin saya terjatuh dari tangga." Bohongnya. Sulit untuknya mengatakan yang sebenarnya pada Haechan.

"Kau berbohong."

Jaemin menggeleng cepat, "Tidak, tidak! Saya terjatuh karena sedang mabuk, Pangeran."

"Apa kau ya..."

"Lee Donghyuck!!" Teriak seseorang dibelakang Haechan dengan melambaikan tangannya.

Haechan membalik badan dan melihat dua orang pria tengah berjalan kearahnya. "Hyunjin? Felix?"

Hyunjin dan Felix secara bersamaan memandang Haechan dari atas hingga kebawah. Hyunjin membuka suara sembari menunjuk Haechan, "Donghyuck, kau mengenakan pakaian Pangeran Putra Mahkota?"

Haechan melihat pakaiannya dan terbelalak kaget. "Apa? Bagaimana bisa?!"

Hyunjin tertawa keras sedangkan pria disampingnya berdiri dengan raut wajah rumit.

"Pantas saja orang-orang melihat kearahku!" Ucap Haechan, "Ternyata karena pakaian ini!"

Hyunjin mengusap air mata dari tawanya. Dia berkata dengan nada menggoda, "Ah, jadi kalian telah bertukar pakaian."

"Tidak!" Sergah Haechan. Dia mendengus, "Jangan berbicara omong kosong lagi!"

Hyunjin terdiam menahan senyum. Atensinya teralih pada kondisi Jaemin yang menyedihkan. Dia mengendikkan dagu, "Karena dia?"

Haechan yang mendengar Hyunjin bertanya, kembali melirik kearah Jaemin.

Jaemin menelan ludah saat ditatap oleh Haechan. Dia menunduk seraya berkata ragu, "Ya, Pangeran."

"Dia siapa?" Tanya Haechan penasaran. Mata cokelatnya melirik kearah Jaemin lalu kearah Hyunjin secara bergantian.

"... Tangga." Balas Hyunjin.

Haechan menatap Hyunjin penuh selidik, "Kau berbohong?"

Hyunjin menggeleng dan tersenyum penuh rahasia. Raut wajah yang ia buat mampu membuat Haechan merasa tertekan dan kian penasaran. Haechan berpikir, 'Apa yang sedang mereka sembunyikan?'

Belum sempat Haechan membuka mulut lagi, terdengar seseorang mendesah dengan raut wajah bingung, "Ah!"

Semua mata teralih pada orang tersebut. Haechan meliriknya, lalu bertanya pada Hyunjin, "Kenapa dengannya?"

Hyunjin mendengus, "Huh! Dia sedang mengartikan percakapan kita."

"Hah?"

"Mau bagaimana lagi. Dia berasal dari negeri luar."

Tiba-tiba saja Felix tertawa dan berkata dengan anggukan kepala, "Ya, ya. Benar. Hahaha..."

"Kenapa dia tertawa?" Haechan bertanya menahan tawa lepas.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang