Bab 50 : Penghukuman

13.9K 1.8K 160
                                    

Minhyung menggelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyung menggelap. Tatapannya tajam dan penuh intimidasi, berbeda jauh dengan beberapa saat yang lalu.

"Semuanya berkumpul!" Teriak Minhyung menuju kepada para pelayan dan pengawal istananya. Suaranya tegas, ada kengerian didalamnya.

Yang merasa terpanggil langsung berbaris rapi dihadapannya. Kepala mereka menunduk dalam-dalam, tidak berani mendongak keatas sedikitpun.

Minhyung berjalan mondar-mandir didepan mereka dengan tangan dibelakang punggung. Auranya mencekam setiap kali dia mengambil satu langkah.

Minhyung bertanya dingin penuh penekanan, "Siapa yang membawakan Lee Donghyuck kue beras itu?"

Sekelompok bawahan itu terdiam. Tubuh mereka berkeringat dingin, namun tak ada satupun dari mereka yang membuka mulut.

"Apa kalian tuli atau kalian ingin tuli?! JAWAB!!" Teriaknya.

Untung saja kamarnya kedap suara. Auman keras sepuluh ekor singa bahkan tidak akan terdengar didalam kamarnya.

Para bawahan kerajaan itu masih terdiam membisu. Bukannya mereka tidak bisa menjawab, akan tetapi mereka benar-benar tidak tahu siapa orang yang melakukannya.

Diam bersalah, berbohong bahkan lebih bersalah lagi. Mereka tidak tahu, bagaimana cara menjawab pertanyaan Minhyung.

Mata hitamnya semakin kelam. Minhyung menatap tajam bawahannya, suaranya semakin dingin, "Kuanggap kalian semua bersalah." Katanya yang langsung membuat orang bergidik panik.

Deg!

Jantung mereka seperti terhenti sesaat. Keringat dingin semakin mengucur deras. Para bawahan itu berlutut.

Disaat itu juga, seorang pelayan yang masih berusia sekitar 15 tahun membuka suaranya. Raut wajahnya takut-takut dan gugup saat berusaha menatap wajah Minhyung untuk berbicara.

Dia terbata-bata, "Pangeran Putra Mahkota, tadi pagi... saya... saya melihat selir pertama Pangeran Putra Mahkota, da-datang ke kediaman rumah jenderal. Ditangannya ada sebuah mangkuk besar, saya tidak yakin apakah itu berisi kue beras yang dimaksud."

"Kang Mina?" Raut wajah Minhyung berubah. Buku-buku jarinya memutih. "Wanita itu lagi!"

"Panggilkan selir pertama kemari!!" Perintah Minhyung. Auranya semakin menggelap saat dia berkata tanpa toleransi, "Seret dia jika dia menolak!"

Para pengawal yang diperintah, menunduk hormat dan dengan sigap langsung mencari keberadaan selir pertama Mina diseluruh istana.

Entah kenapa Mina tiba-tiba saja menghilang untuk saat ini. Seperti telah ditelan bumi. Dia tidak ada dimana-mana tempat.

Butuh dua jam untuk para pengawal dapat menemukannya. Mereka menemukan Mina ditaman kerajaan, dimana dirinya sedang mengamati bunga-bunga yang baru mekar.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang