Bab 127 : Berita Baik, Berita Buruk

3.6K 578 22
                                    

Lima bulan telah berlalu begitu saja. Soohyuck lebih sering terlibat dengan Minhyung dan Donghyuck karena ikatan perjodohan mereka.

Anggota kerajaan utama memintanya dan Minhyung untuk melihat kedunia luar dan memperhatikan apa saja yang terjadi sebagai simulasi pasangan kerajaan.

Padahal nyatanya mereka sedang mencoba mendekatkan Soohyuck dengan Minhyung. Soohyuck sadar tentang hal itu dan tidak terlalu peduli.

Dia bisa melakukan semuanya sendiri.

Bahkan, Yang Mulia Raja pernah berceletuk pada hari itu, "Yul, apa yang tidak bisa dilakukan putrimu ini? Biarkan putraku membantunya sedikit."

Soohyuck tak memerlukan bantuan orang lain. Dia bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri.

Dirinya akan segera menikah dengan Minhyung. Karena usianya sudah mendekati 15 tahun, pernikahan mereka akan dilangsungkan tepat diusianya yang ke 16.

Orang-orang menantikan pernikahannya.

Akhirnya, setelah belasan tahun paska pernikahan Yang Mulia Raja Lee Hyun dengan ibu Minhyung, Kerajaan Lee akan melangsungkan hari besar-besaran lagi.

Itu adalah masa dimana tidak ada rakyat Lee yang menderita kelaparan dan jatuh miskin. Karena mereka semua diberi biaya hidup yang berlimpah.

Dua bulan belakangan ini, Soohyuck lebih sering bermain dengan sahabatnya.

Saat sedang duduk ditaman, Jisel membuka suara diantara mereka, "Kalian tahu, Kim Yuna yang hari itu sering berkunjung ketempat Soohyuck, dia sudah tidak terlihat lagi. Kalian tahu tidak, kenapa dia tidak terlihat lagi?"

"Katakan saja langsung, jangan bertele-tele Jisel!" Kesal Karin menyenggol kecil lengan Jisel yang duduk disampingnya.

Jisel mendecih, padahal ini berita besar. Dia melanjutkan, "Yuna gantung diri."

Kedua sahabatnya terbelalak kaget. "Y-Yuna... Yuna?" Soohyuck menutup mulut karena terkejut. Dia tak percaya, gadis cantik periang yang sering menempel padanya itu bunuh diri. "Apa yang terjadi?"

Dirinya dan Karin menatap serius Jisel. Gadis itu melanjutkan ceritanya, "Ayahnya diturunkan dari jabatan sebagai petinggi kerajaan karena Ibunya ketahuan melakukan penyimpangan kekuasaan. Ibunya mempengaruhi warga kampung didaerah itu untuk menghabisi seorang anak dan Ayahnya. Ayahku yang menceritakan hal ini padaku kemarin."

"Lalu?" Tanya Karin penasaran. Soohyuck juga mengangguk, merasa prihatin oleh anak dan ayah yang disebutkan Jisel tadi.

"Apalagi. Yuna itu sejak kecil bergelimang harta. Dia tidak terima orang tuanya jatuh bangkrut dan memilih gantung diri dikamarnya. Melihat anaknya tergantung mengenaskan, Ibu Yuna menjadi gila dan dibawa kesebuah tempat. Kata Ayahku, ditempat itu, dia dilecehkan sembarangan dan tidak bisa menangis atau marah lagi. Karena disisinya sudah ada boneka kain yang dia pikir itu putrinya."

Soohyuck merasa prihatin mendengarnya. Dia kembali bertanya, "Bagaimana dengan Tuan Kim?"

Jisel berpikir sesaat, lalu menjawab, "Tuan Kim mabuk berat. Dan para warga membantunya dengan memberi pekerjaan sebagai petani pada Ayah Yuna itu. Dia sekarang seorang diri. Istrinya tak diizinkan berbaur dengan warga lain, dan putrinya telah tiada."

Ketiganya merasa prihatin. Lalu Soohyuck lagi-lagi bertanya, "Siapa anak dan Ayah yang dipinta untuk dihabisi itu? Apa yang mereka lakukan sampai harus dibunuh?"

Jisel menggeleng. "Aku kurang tahu. Itu sudah berbulan-bulan dan para warga daerah tempat tinggal Yuna hanya menceritakan sedikit kejadiannya saja."

"Katanya seorang pesulap dan putrinya. Tapi tidak tahu pesulap mana yang dimaksud." Lanjutnya berpikir.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang