Bab 20 : Sosok Yang Tak Terduga

15K 2K 88
                                    

Minhyung sudah berdiri dihadapan Haechan. Dia mengulangi, "Karena kau sudah kembali kerumah ini, Mina akan tinggal di Istanaku."

Haechan menjawab singkat, "Oh."

"Oh?" Minhyung menukikkan satu alisnya.

"Apalagi yang harus aku katakan?" Haechan menjawab enteng, "Lagipula, dia selirmu. Dan dia juga selir pertamamu."

Menurut Haechan, selir pertama Minhyung berarti wanita itu adalah orang yang seharusnya berada diposisi Donghyuck saat ini.

Minhyung menatap rumit Haechan.

Jeno kembali bersuara, "Pangeran Donghyuck, beberapa hari ini, kami akan pergi ke Kerajaan Barat untuk menerima undangan kunjungan Raja Kerajaan Barat yang diinformasikan oleh Ayah saya. Ayah saya juga berpesan jika dirinya tidak bisa kembali ke Kerajaan Lee dalam waktu dekat ini."

Haechan bertanya, "Siapa saja yang pergi?"

"Saya, Pangeran Putra Mahkota dan Yang Mulia Raja."

Haechan mengernyit, "Yang Mulia Ratu tidak ikut?"

Jeno menggeleng. Dia berkata, "Yang Mulia Ratu sedang tidak enak badan. Beliau akan tetap tinggal di Kerajaan Lee."

Haechan mengangguk mengerti. Senyum ejekan muncul dibibirnya. Dia membatin, 'Haha... Yang Mulia Ratu masih belum menerima kenyataan tentang kehamilan selir putranya. Seharusnya dia meminta padaku saja untuk memberikannya cucu. Kenapa harus menunggu putranya yang dingin ini jika aku bisa menghasilkan banyak untuknya.'

Seperginya Minhyung dan Jeno, Haechan berjalan kesana-kemari didalam rumahnya.

Ada tiga ruang kamar dirumah Jenderal ini. Dapurnya berkali-kali lipat lebih besar dari dapur miliknya sebelumnya. Didapur itu sudah terdapat banyak sayur segar dan bahan masakan yang tersusun rapi dalam wadahnya masing-masing.

Haechan beralih kekamar mandi yang luas dan semuanya tampak bersih dan rapi. Setiap ruangan dipenuhi aroma mawar segar dan terdapat banyak pohon bunga mawar dihalaman belakang.

Rumah Jenderal ini benar-benar sangat terawat dan tidak ada terlalu banyak perubahan yang dilakukan oleh Mina.

Sebelumnya, Mina tidur dikamar kakaknya Donghyuck dan Haechan tidur dikamar Donghyuck. Kata Jeno, kamar ini tidak pernah dibuka dan selalu terkunci sejak Donghyuck meninggalkan rumah Jenderal. Ini adalah kali pertama kamar Donghyuck dibuka kembali untuk Haechan.

Haechan kembali terbaring diranjang empuknya. Sudah lama sejak kematian orang tuanya, dirinya dapat berbaring nyaman ditempat tidur yang lembut.

Perlahan matanya kembali terpejam dan ia jatuh tidur.

Sekitar pukul dua siang didunia aslinya, Haechan terbangun dari tidur singkatnya. Dia merenggangkan tubuh, melangkah kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang basah karena keringat.

Bak mandi berukuran besar itu telah terisi dengan air jernih dan banyak kelopak-kelopak bunga mawar yang mengambang diatas airnya. Sebagian isi kamar mandi ini hampir dipenuhi oleh barang-barang yang tercampur bunga mawar. Ada pewangi beraroma mawar, sabun, dan sebagainya. Haechan mengernyit, "Apa Mina juga menyukai bunga mawar? Kupikir dia membencinya karena Donghyuck sangat menyukai bunga mawar." Monolognya.

Setelah selesai mandi, Haechan mengambil kain bersih sebagai pengganti handuk dan kembali memasuki kamarnya. Dia membuka lemari dan masih terdapat banyak pakaian Donghyuck yang masih terjaga didalamnya. Pakaian itu penuh warna dan terbuat dari bahan kain kelas tinggi. Tidak heran, ayah Donghyuck adalah seorang Jenderal dan sudah seharusnya Donghyuck memakai pakaian-pakaian penuh warna untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang