Bab 66 : Perjalanan Yang Menggelikan (!!)

13.9K 1.7K 210
                                    

Mumpung jaringan bagus (Walaupun ngerefresh Mulu😤) Jaringan tsel rusak terus disini༎ຶ‿༎ຶ

---
Voment Juseyoo~~

Jeno melirik Jaemin dari atas hingga kebawah, kemudian memutar bola matanya malas.

Jaemin menjawab canggung, "Sudah, Pangeran."

Kini atensi Haechan jatuh pada Hyunjin dan Felix. Tampak luka kering yang memerah dipelipis dan sudut mulut mereka.

Belum sempat Haechan membuka mulut, Hyunjin lebih dulu berkata, "Seperti biasanya. Ini bukan masalah."

Yah, seperti biasanya. Mereka dihajar oleh kakak mereka sendiri karena tidak bisa menjaga Donghyuck-Nya.

Membiarkan luka tertoreh pada kulit Donghyuck. Satu tamparan mungkin belum cukup sebagai hukuman untuk meredakan kemarahannya.

Hal yang sama juga terjadi kepada Tuan Marquis, ayah Lee Yeri yang semakin terlihat kurang ajar sejak Donghyuck-Nya memunculkan dirinya kembali. Dan juga Jaemin yang terlalu memanjakan Donghyuck-Nya daripada dirinya sendiri.

Semuanya tidak diizinkan!

Boleh bersikap baik asal tahu batasannya!

Setelahnya mereka kembali melanjutkan perjalanan. Hyunjin dan Felix menaiki satu kuda milik pengawal dan Jaemin menumpang kepada Jeno.

Jam sudah menunjukkan sekitar pukul lima sore. Rombongan Minhyung kini beralih menaiki kapal untuk menyebrangi perbatasan laut, daerah yang menjadi tempat tinggal keluarga mendiang Mina.

Dua kapal berukuran cukup besar itu dapat menampung sekitar sepuluh orang. Kapal tersebut juga telah dipesan beberapa hari sebelumnya untuk ditumpangi oleh Pangeran Putra Mahkota Lee.

Satu kapal diisi oleh delapan orang pengawal yang ikut, sedangkan satu kapal lainnya diisi oleh Minhyung, Haechan, Jeno dan ketiga saudaranya serta sipemilik kapal tersebut.

Haechan tampak senang. Akhirnya dirinya bisa merasakan arti dari kebebasan lagi. Sudah cukup waktunya dua bulan lebih ini hanya dihabiskan disekitaran Kerajaan Lee. Tidak ada yang ingin mengajaknya mengelilingi seluruh tempat yang ada di kerajaan ini.

Minhyung duduk bersandar ditepi lain kapal dengan pandangan yang serius saat menatap kearah hamparan lautan yang luas.

Satu pertiga laut ini dikelola oleh keluarga Kang. Namun sekarang telah diambil alih olehnya. Lagipula, seluruh yang ada di Kerajaan Lee ini adalah miliknya sebagai Yang Mulia Raja setelah ayahnya.

Jika dia ingin, dia bebas mengambilnya.

Masa remajanya hingga sekarang dihabiskan untuk mendapatkan kekuasaan-kekuasaan didunia ini. Itu merupakan hasil dari segalanya yang ia raih.

Haechan meraih air laut. Dia menggenggam air tersebut dan mencipratkannya secara tiba-tiba kearah Minhyung yang sedang menghirup udara segar disore hari.

"Keluarlah, keluarlah jin..." Katanya sembarangan.

Yang didalam kapal menatap kearahnya.

Minhyung mengusap air pada wajahnya, lalu bertanya, "Apa yang kau lakukan?"

"Kau kerasukan Minhyung." Ucap Haechan lagi dan lagi mencipratkan air laut kewajah tampan Minhyung.

Wajah itu selalu membuatnya berdebar-debar gila. Selain Donghyuck yang kerasukan dirinya, Minhyung pasti kerasukan juga. Pikirnya.

Yang melihatnya tersenyum geli. Mereka ingin tertawa lepas atas tingkah laku Haechan disisi depan mereka, namun tak bisa saat melihat Minhyung juga duduk disana, disamping Haechan yang merusuh.

1521; HIRAETH || MARKHYUCK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang