you and i; never ending circle

173 19 0
                                    

lingkaran setan, adalah kata yang paling sempurna untuk menjelaskan kita. dungu, kita terlampau dungu, muak betul-betul menjadi kata paling favorit yang kita gonggongkan. tahu-tahu sudah tidak ada gunanya membangun yang sudah rubuh dari awal, tapi kita tetap saja keras kepala, kembali-kembali lagi, memulai yang seharusnya tidak pernah ada. muak, katamu kala itu. sama, aku jawab. tapi lihat, kita kembali lagi, kembali melakoni opera sabun yang sudah jelas akhirnya; kita pegat, memaki satu sama lain bersumpah tidak lagi kembali.

berwindu-windu dibuat kalang-kabut mati-matian untuk tidak lagi menyapa, namun ujung-ujungnya kita kalah telak, entah rindu atau memang kita yang sudah terlalu candu atas presensi satu sama lain hingga memilih jauh adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. ironis, ya? adalah kita pelaku utama lahirnya hubungan bagai neraka, lantas tanpa tahu malu kita memaki pada apa-apa saja yang membuat gila. kita membuat gila satu sama lain, kita tetap kembali, lalu setelahnya berusaha pergi, lalu kembali lagi, bagaikan siklus yang tidak mengenal muara.

kamu maupun aku jelas bertanya-tanya, bagaimana dan kenapa begitu sukar untuk kita melangkah masing-masing, mengapa begitu keras kepala memaksa selaras yang hanya menghadirkan sengsara? kenapa? pertanyaan yang sama, tapi jawabannya masih juga abu-abu. kamu hilang arah, sedang aku pun demikian.

bodohnya, tahu jelas jika bersamamu hanya menuntut ku pada jalan buntu, tapi jauh lebih sakit jika tidak denganmu.

aku bodoh sebab menganggapmu presensi terlalu adiktif. dan kamu juga sama bodohnya tetap memaksaku untuk tinggal melarang keras untuk melanggas pada seorang yang lain. kita bodoh, neraka yang kita ciptakan membakar habis akal sehat, membakar habis semuanya. amor adalah belati yang menikam kita sampai mampus betul nantinya. begitu bodoh, kita begitu bodoh, ah, sudah berapa kata bodoh yang aku sebutkan, tapi kita memang luar biasa bodohnya. kita gila, dibuat mati akal atas presensi masing-masing yang hanya meninggalkan lara meradang pada satu sama lain.

namun, amor kita, lingkaran setan yang menjerat kita tidak cukup membuat kita jerah. pada akhirnya, kita akan selalu kembali pada satu sama lain, kau jelas tahu kita bukanlah rumah untuk satu sama lain, bukan juga tempat untuk pulang. kita hanya singgah; to mess each other minds, to drown ourselves more deep to misery called love, until we get sick, until we find nothing that will makes us go back to each other again. untill that day comes, we still here, being each other's hell, become insanely attached to each other and tricked ourself to think we are in love.

ironic, we are ironic. we are a pair of pathetic people who still get back together no matter how bad we hurt each other. we are so hopelessly attached to each other, and it drives us crazy.

(you and i, neverending circle)

Happy reading all, ga ada revisi & ga gua baca ulang juga, this chapter pure ngeluarin uneg-uneg aja, hahahaha. Nighty night sleep well semuaa <888

dikekang nestapaWhere stories live. Discover now