suatu siang
kamu pulang
buat aku riang,telah tiba masa tenggat
tuk celengan rindu rengat
rasanya hampir sekarat
meneguk tangis yang lekattapi tak apa-apa
kamu disini menyapa
hadirkan pelukmu
untuk pelikku,undang dua sejoli
nostalgia dan kenang
mari habiskan masa
dimana puisi-puisi
hanya mengenal
aku kamu.sedang kita melebur bersama
afeksi yang tak terabar renjana
di mabuk akan candunya hadir
yang kerap menjadi bunga tidur,
untuk hari ini kita bukan pujangga
tak lagi terisak di cekik puisi-puisi
yang bermandikan rindu dan risau,kini kita disini, tuan
yojana adalah parak
tapi renjana adalah bersua"kita akan selalu kembali."
(yojana ialah parak, tapi renjana ialah bersua)
YOU ARE READING
dikekang nestapa
Poetrypada puisi-puisi nona sembunyikan tatkala tengah dikekang nestapa, sepatutnya tak kau bakar dan raibkan sebab puisi-puisinya adalah saksi akan derita yang pernah mampir memporak-porandakkan sang nona begitu hebatnya. (sehimpun puisi. versi baru.)