lara mendarah

278 28 5
                                    


pantulan cermin jauh lebih jujur
dibanding mulut-mulut para hipokrit
kau temui dirimu stagnan dengan tatap
yang kosong, tahu lara kembali mendarah,

hei nona kecil, yang kata mereka kuat
bagaimana rasanya dibuat babak belur
sedang tiada siapapun tahu kau tlah hancur?
naif sekali ya mengemban dua peran berbeda
sedang kau kepayang paham jikalau sakit
kepayang buat ingin menyerah dan pasrah saja,

telinga-telinga banyak yang bersedia jadi rumah
untuk keluh-kesahmu yang tak habis-habis
namun sayang, itu tak cukup buatmu untuk
tetap tinggal, lihat niatmu mantap untuk segera
berserah diri pada dia yang tak pernah terlelap,

jadi bagaimana?
kau paham betul kepulanganmu akan buat
lara mendarah pada mereka juga,

jadi bagaimana?
nantinya badai akan bertamu pada mereka
akan lahir pula air bah di belai pipi mereka,

jadi bagaimana?
segala rencana dan janji yang kau lantangkan
pun akan menjadi omong kosong bagi mereka,

jadi bagaimana?
kau tahu jikalau kau tak sampai hati
melihat mereka dipenjara oleh kepedihan,

jadi bagaimana?
kau juga tak pandai berbohong
jikalau kau telah kehilangan secercah harapan,

jadi bagaimana?
jikalau kau memilih pulang
lantas bagaimana mereka belajar
untuk lapang atas lalumu yang telat
mereka sadari?

jadi bagaimana?
tahu jikalau afeksi pun atensi
tak lagi mampu mematahkan
inginmu untuk segera berpulang,

jadi bagaimana?
kamu harus bagaimana?

(lara mendarah)

dikekang nestapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang