yang kau anggap angin lalu

219 24 2
                                    


dia esa
tiada dua,

malam-malam kau habiskan
dengan memuja-muja dirinya,

kau bilang dia yang terbaik
dia adalah alasan euforiamu lahir,
katanya.

kau berkata tiada salahnya tuk
melabuhkan hati padanya seorang,

kau biarkan afeksimu menghujani
tak ayal buat kau semakin dibutakan
dengan presensinya yang katamu agung,

namun, pernahkah kau bertanya
tentang dia yang kau anggap esa
melihat dirimu sama?

sebab sayang,
realita tak semanis mimpimu malam tadi,
dia kau anggap esa, tapi ia tak anggap kau sama,

pernah bertanya apa efeksinya
benar-benar tulus seperti yang kau yakini?

sebab sayang,
yang ku lihat, kau jadikan dia semesta,
sedang baginya kau hanya seenggok hawa
yang akan ia buang tatkala jenuh menyapa.

naas sekali,
berhenti berpura-pura berkata
dia yang terbaik,
dia anggap aku esa
dia mencintaiku juga
walau kau kepayang paham jika
ia tidaklah sebaik itu,
afeksinya adalah dusta belaka
kau tahu itu, sungguh.

jangan sampai mendambanya
buatmu binasa oleh afeksi fana,

jangan sampai kepayang memujanya
buatmu buta akan luka yang dia torehkan,

sudahi saja, sayang.
berhenti meluka
untuk cinta yang koyak.

kenapa tak kau hapus bayang-bayangnya
lalu menoleh ke belakang barang sejenak
melihatku yang kau anggap angin lalu saja,
kenapa tak kau beri aku kesempatan yang
sedari dulu ku damba-dambakan, hm?

akan kutunjukkan,
bagaimana memperlakukan
orang terkasih yang benar,

jadi, untuk kali ini saja
biarkan aku jadi pelipur laramu
ya?

(yang kau anggap angin lalu)

dikekang nestapaWhere stories live. Discover now