(1)aku hadir dengan membawa
secawan kontradiktif, lagi,
tentangmu, tentangku dan
kita.aku bisa mengerti kamu
mulai penat akan perangaiku
yang gemar mengarik-arik
perbedaan yang lahir diantara
kita.tetapi untuk kali ini
mohon didengar ya?begini tuan,
aku pikir saban hari
kita kian menjelma
ombak dan karang.adalah aku sebagai karang
sedang kamu adalah ombaksesuatu yang kontras
dan tidak selarasaku menjelma karang
yang terlampau tabah
menahan terpaan ombakkamu menjelma ombak
yang mengaung marah dan
melampiaskan pada karangaku menjelma karang
yang mengeropos hingga
pecah menjadi pecahan kecilkamu menjelma ombak
yang luar biasa pongah
selepas melihatku hancur(2)
angin sudah memberitahu
sang karang yang malang
ombak datang untuk
melampiaskan dan
menghancurkan.pasir sudah menegur
sang ombak keras kepala
untuk tidak memperparah
kerusakan pada karang
yang sudah hancur lebur.tetapi mau di kata apa
ombak berlagak kian agresif
sedang karang berlagak submisifsedikit demi sedikit
ombak kian bergemuruh
sedang karang kian merapuhd a n
baik pasir
maupun angin
sudah mengira
bagaimana
kisah mereka
akan berakhir.(ombak & karang)
YOU ARE READING
dikekang nestapa
Poetrypada puisi-puisi nona sembunyikan tatkala tengah dikekang nestapa, sepatutnya tak kau bakar dan raibkan sebab puisi-puisinya adalah saksi akan derita yang pernah mampir memporak-porandakkan sang nona begitu hebatnya. (sehimpun puisi. versi baru.)