Drei : ❛Interesse.❜

600 87 7
                                    

[Ketertarikan]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Ketertarikan]

“Heee, itu tadi cukup tidak terduga, yaa~?”

Gojo menyandarkan diri. Iris mata menatap fokus pada layar monitor yang menampilkan bangunan terbengkalai dengan dua sosok yang tengah melangkah keluar dari dalam sana. Gojo menyunggingkan seringaian. Terlihat tertarik. Netra biru layaknya langit  teralihkan ke arah [Name] yang sedang memegang kedua tangan Megumi.

“Apa yang sudah kau lakukan dengan anak muridmu itu, Haruto?” Gojo menoleh ke belakang. Melirik ke arah pria tua tampan yang sedang mengibas-ibaskan tangan dengan kipas. Mungkin kepanasan.

“Aku hanya mengajarnya semampuku. Selebihnya, itu miliknya sendiri, sih.”

Energi kutukannya muncul saat ia bertarung, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Energi kutukannya muncul saat ia bertarung, ya. Pantas aku tidak merasakan apa-apa saat bertemu dengannya, lalu ... matanya .... Gojo merosotkan tubuhnya ke bawah. Dalam angan memutar ingatan pada beberapa waktu lalu. Kala [Name] bertarung. Kilat cahaya mata gadis itu menyala cukup terang hingga ia bisa menangkap dengan jelas menggunakan penglihatannya yang tajam. Entahlah. Itu terlihat indah, tapi tidak terasa berbahaya—baginya. Namun, menyiratkan ancaman. Mungkin si gadis menggunakan kedua matanya untuk mengintimidasi lawan.

Aku harus menanyakan detilnya pada Megumi nanti. Yah, tapi yang jelas dia orang yang bisa dipercaya, sih ... melihatnya melindungi Megumi dan langsung bertarung. Padahal, tangan anak itu hanya melepuh, batin Gojo. Mengapit dagu.

“Aduh, panasnya. Aku ingin pulang. Kapan ini berakhir, sih?” Suara keluhan Haruto menginterupsi, disusul suara kipas tangan yang makin kencang bergerak.

“Huh? Ah~? Hoi, Pak Tua. Kenapa mata [Name] menyala?” Gojo mencondongkan tubuh ke depan seraya bersedekap.

“Mata anak itu menyala saat ia mau mengintimidasi lawan. Err ... soalnya, pandangannya selalu terlihat lembut. Jadi, untuk menutupi bagian itu, dia membuat matanya kelihatan menyala dengan mengeluarkan energinya,” jelas Haruto.

Oh? Tebakanku benar, ya? Gojo menoleh ke depan. Menyunggingkan senyuman miring.

Haruto melihat dengan ekor mata. Berkata, “Lagian, kenapa kau bertanya?”

Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]Where stories live. Discover now